SHENNA. 01

234 29 11
                                    

"Mengapa hati ini tetap saja bertahan
Lantas logika pun mati rasa seperti nya."
-Shenna Aprillia Wijaya-









01.
"Shenna apa yang kamu lalukan terhadap papahmu sendiri. Kamu ingin meracuni papah mu ini hah. Dengan obat racun itu."

"Kakak keterlaluan! dihari penting papah. Kakak merusak semuanya,"

"Kamu ini memang anak ceroboh, gak bisa melakukan apapun dengan benar."

"Papah gak sudi! Punya anak seperti kamu! Anak yang tidak bisa dibanggakan!"

"Bukan ... bukan aku ... bukannn."

_________ 05. 00 AM _________
Shenna terbangun dari mimpi buruknya, wajahnya penuh dengan keringat dingin "Bukan aku, bukan aku pelakunya. Ya tuhan sampai kapan aku terus dihantui seperti ini," Shenna menangis, lalu dia beranjak dari tempat tidurnya dan mengambil curter, ya benda tajam itu. Selalu menjadi tempat pelampiasan bagi dirinya setiap malam.

Shenna menggores perlahan tangannya, menikmati setiap goresan yang ia buat, setelah puas, dia mengobati lukanya tadi. Lalu menoleh ke arah jam weker nya

"Sudah jam 5, lebih baik aku bersiap untuk sekolah," ucap Shenna sembari meregangkan otot kakunya, dan beranjak ke kamar mandi lalu menjalankan sholat subuh.

Selepas itu Shenna memakai baju sekolahnya tak lupa ia mempoles mukanya sedikit, lalu memakai sepatu sneakers hitam bergaris tiga, dan menenteng almameter khas SMA Pelita Bangsa juga tas hitam favoritnya. Setelah semua siap Shenna turun dari kamarnya.

"Pagi mah,mamah lagi ngapain?" tanya Shenna ingin tahu.

"Ini mamah lagi buat bekal untuk kamu, dimakan ya jangan sampe enggak," jawab Nadia cemas sebab dia tahu betul, Shenna tidak pernah memakan sarapannya.

"Iya mah, yaudah aku berangkat dulu ya. Adel pasti udah nungguin aku, didepan rumah nih," ucap Shenna sambil menyalami mamah nya lalu beranjak keluar rumah, tapi suara dingin dan berat itu menghentikan langkahnya.

"Kamu ini enggak diajarin sopan santun ya, ada papah disini dan kamu main lewat aja hah!" suara lantang Wijaya membuat seisi rumah mendengarnya.

"Memang benar, dari kecil kan papah enggak pernah menyayangi Shenna. Tapi yaudah papah kan tetap papah aku," jawab Shenna lirih lalu menyalami papahnya, tapi tangan kekar itu tidak membalas tangan anak sulungnya. Shenna hanya tersenyum getir dan langsung keluar dari rumahnya.

         🍂______________________🍂

"Ya ampunnn Shen lama bangettt sih! Gua udah lumutan nih," omel Adel geram sambil bersedekap serta wajah ditekuk.

"Shen ... shen emang gua lampu belokan motor!" jawab Shenna tak jauh kesal.

Tiba tiba ada yang berteriak memanggil nama Shenna.

"Kakk Shennaaaa!! Kakkkkk!!" teriak Ami langsung memeluk erat Kakak kesayangannya itu, seakan memberi semangat kepada Shenna. Shenna hampir terjatuh karena ulah Adiknya.

"kaaa-muuu ngapain?" ucap Shenna heran pagi pagi dia sudah mendapatkan pelukan dari sang Adik.
















Terima kaish yang sudah berkenan membaca ceritaku . Semoga terhibur ya, tunggu chapter selanjutnya. setiap malam akan update. See you😊😊

SHENNA [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang