SHENNA. 20

26 4 0
                                    

"Mistakes can be corrected, but hurt cannot be healed, pah."
-Shenna Aprillia Wijaya-







20.
Wijaya menatap tajam Shenna tanpa menggubris keberadaan Lucas yang tengah menatapnya dengan wajah heran.

"Kamu berani ya, bawa cowok kerumah ini! Kamu ingin mengotori nama baik keluarga saya? Dasar cewek liar!" ucap Wijaya sarkas Shenna hanya tersenyum getir mendengar semua hinaan yang dilontarkan papahnya, tetapi kali ini ia memberanikan dirinya berjalan menuju tempat berdirinya Wijaya dengan tatapan sayup ia memegang tangan lelaki yang sangat ia cintai, Namun telah membunuh rasa cinta dalam dirinya.

"Pah ... Ini shenna bukan orang lain, anak papah bukan anak pungut. Telinga aku sakit pah, setiap dengar bentakan dari papah, mengapa papah sebenci ini sama Shenna?" Lirihnya dan Wijaya hanya diam tanpa melihat putrinya, sedangkan Lucas tak tahu harus berbuat apa hatinya sangat sakit melihat gadis yang ia cintai disakiti oleh papahnya sendiri. Lalu Nadia datang bersama Ami dengan wajah yang sendu karena kejadian beberapa hari yang lalu, terulang kembali.

"Kamu tau apa kesalahan, kamu?! Kelahiran kamu sangat tidak saya harapkan!! Dan kamu hampir ingin membunuh saya!! Dasar anak gak berguna, lebih baik kamu mati saja!!" Nadia yang mendengarnya langsung menampar pipi suaminya, Shenna syok seketika melihat mamahnya membela dirinya dan bukan hanya ia yang terkejut, tetapi Ami dan Lucas tal kalah terkejut.

"Cukup ya mas, cukup!! Shenna adalah anak aku, darah daging aku juga kamu, mas. Dia bukan anak pungut dan dia juga bukan pembunuh. Polisi sedang menyelidiki kalo mas masih saja memaki Shenna lebih baik kita pisah, mas!!" pungkas Nadia dengan nafasnya yang tersengal, Ami dan Shenna menggeleng tidak ini tidak boleh terjadi.

"Jangan mah, jangan membela Shenna. Kasihan Ami mah, jangan ya mah," ucap Shenna dengan wajah sayupnya, Nadia tersenyum getir sambil mengelus wajah putrinya dan juga Ami.

"Lebih baik nak, ketimbang kamu terus saja disakiti oleh papahmu. Mamah bisa menghidupi kalian berdua, tanpa papah nak," jawab Nadia, Namun tetap saja digelengkan oleh kedua putrinya. Lalu Wijaya pun mendekati Nadia dengan wajah datar sambil menatap Nadia dalam, ia sangat mencintai istrinya tak mungkin ia kabulkan permintaan istrinya yang ingin berpisah dengannya.

"Aku tidak marah atas tamparanmu, tapi aku tidak akan mengkabulkan permintaanmu karena aku sangat mencintaimu, Nadia," ujar Wijaya dan membuat suasana tidak setegang saat pertengkaran terjadi.

"Seharusnya kamu juga sayang pada putri sulungku, kamu tahu? Apa yang kamu perbuat sama saja telah menyakiti hatiku sebagai seorang istri juga seorang ibu," lirihnya

"Aku tidak bisa! Jangan memaksaku, Nadia,"

"Cukup mas! Untuk sementara aku akan tidur bersama kedua putriku, dan aku ingin kau renungkan kembali perlakuan yang telah kau perbuat kepada Shenna!" ucap Nadia lalu meninggalkan Wijaya dan kedua putrinya serta Lucas dengan keadaan hening, lalu Wijaya menatap tajam Shenna dan pergi dari rumah. Ami langsung memeluk kakaknya dengan sangat erat, Lucas yang tak enak hati pamit dari rumah Shenna dengan wajah sendu.

"Shenna ... Gua pamit ya, kalo ada hal buruk jangan sungkan bilang gua ya. Gua akan siap untuk lo, ya," ucap Lucas dan diangguki Shenna lalu pamit dengan perasaan hampa dan sekarang ia tahu mengapa Shenna tidak ada dalam foto keluarganya.

Sedangkan Shenna beranjak bersama adiknya untuk menyusul Nadia yang mereka yakin sedang menangis.

Dibukalah pintu kamar mamahnya dan memeluknya dari belakang, Nadia yang menyadari mengusap air matanya dan tersenyum kepada kedua putrinya, terlebih kepada Shenna yang menyimpan banyak luka dalam dirinya.

"Mamah jangan nangis, ya. Udah aku gapapa, Shenna kan anak kuat, ya mah," Nadia memeluknya erat bersamaan dengan tangis yang sudah tidak bisa ia tahan, Ami ikut memeluknya.

"Maafin mamah nak, mamah sangat gagal dalam melindungi kamu, mamah membiarkanmu dalam luka yang sangat dalam. Maafin mamah Shenna," lirih Nadia dan digelengkan oleh Shenna.

"Maafin Ami juga kak, aku adik yang gak berguna, membiarkan kakak tidak mendapatkan kasih sayang. Maafin Ami, kak," lirih Ami dan dilonggarkan pelukan tersebut.

"Mamah sama Ami tidak salah, tidak. Semua yang terjadi sama Shenna sudah takdir dari tuhan, Shenna gapapa. Kalo ada mamah sama Ami, aku akan tetap baik - baik aja," ujar Shenna sambil tersenyum. Nadia beranjak dan membawa kedua putrinya menuju dapur, lalu bersiap untuk memasak.

"Shenna sama Ami duduk aja ya, mamah akan buatkan masakan spesial kesukaan kalian. Ya," kedua putrinya bersorak gembira dan ia mulai memasak, dengan lihainya Nadia memotong berbagai sayuran juga daging lalu memasukannya kedalam penggorengan tidak butuh waktu 1 jam, masakannya matang lalu menyajikannya dimeja makan dan mereka melahapnya dengan khikmat.

_________ POV Lucas
Lucas sudah sampai diperumahannya lalu memakirkan blue sweetnya Di garansi bersama mobil papahnya, lalu masuk dan langsung berlari menuju kamarnya. Dirinya tidak habis pikir dengan perlakuan papah Shenna yang sangat keterlaluan, sebab dirinya tak pernah diperlakukan seburuk itu oleh papahnya.

Ia diberikan kasih sayang layaknya seorang anak, terlebih ia yang notabenya anak tunggal. Lalu dirinya beranjak menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya, setelah itu mengganti pakaian dengan kaus oblong hitam serta celana panjang dan turun untuk menemui kedua orangtuanya untuk menceritakan kejadian dirumah Shenna.

Rahma dan Pramono sudah menunggunya dimeja makan dengan senyum hangat yang dilontarkan oleh kedua orangtuanya, disela makan Lucas terburu - buru karena tak sabar untuk menceritakannya kepada mamah dan papahnya sesudah makan, ia menggandeng kedua orangtuanya menuju ruang keluarga.

"Kamu ini kenapa nak? Daritadi papah lihat, kamu sangat gelisah?" tanya Pramono pada putranya.

"Papah udah tau Shenna, kan?" Pramono mengangguk dan Lucas melanjutkan ceritanya.

"Tadi aku kerumah Shenna untuk kerja kelompok, sesampainya disana aku disambut hangat oleh mamahnya, lalu aku masuk sambil melihat seisi ruang dalam rumahnya. Tapi aku heran sama foto keluarganya, karena gak ada Shenna dalam foto itu dan ternyata papahnya membenci Shenna, pah, mah," ujar Lucas lalu ditatap sendu oleh Rahma dan Pramono.

"Lucas tau darimana, nak? Apa yang terjadi sama Shenna dan keluarganya?" tanya kembali Rahma.

"Aku gak tau pasti mah, tapi tadi Shenna dan papahnya bertengkar hebat. Sampai mamahnya ingin pisah, Namun dicegat oleh Shenna dan adiknya," jawab Lucas dan digelengkan oleh Rahma.

"Kasihan sekali temanmu, nak. Papah saja tidak tega untuk memarahi kamu sampai berlebihan, karena hal tersebut akan berdampak pada keturunanmu, Lucas," ujar Pramono dan diangguki Rahma.

"Iya nak, yasudah coba besok kamu bawa Shenna kemari ya. Mamah dan papah ingin lebih mengenal Shenna," ucap Rahma dan diangguki Lucas. Setelah itu, ia pun pergi menuju kamarnya untuk beristirahat.

"Mah, papah harap Shenna gadis yang baik, agar Lucas bisa bahagia kembali, terlebih dari kejadian 2 tahun yang lalu," ucap Pramono dan ditatap hangat oleh istrinya.

"Mas tidak perlu khawatir, Shenna gadis yang baik. Mas akan tahu sendiri, jika sudah melihat dan mengenal Shenna," jawab Rahma dan diangguki oleh Pramono.






Aku kembali ... Kembali. Yeyyyy:)
Haii semuanyaa, apa kabar? Semoga selalu sehat ya:).

Tak lupa juga penting tak penting, aku ingin sekali ada yang kasih komentar ... Hihihi abis sepi kaya hati ... Hiks. Semoga suka ya, see you, papay😊🍁

SHENNA [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang