SHENNA. 03

74 18 0
                                    

Seorang kakak seharusnya menyanyangi, bukan membenci, atau memperalatmu, bagaikan boneka.
-Adella Anugrah-











03.
"Kaa-kakk? Maakk-sud lo, Kak Deana
ii-itu kakak lo?" sahut Shenna gagap seraya membulatkan matanya.

"What?" Syabila pun tak kalah kagetnya.

"Lo punya kakak Del? Serius!" lanjut Erika sambil menaikan satu alisnya.

"Eh yaaa enggak, gua kan anak tunggal. Ya gua hanya kagum sama dia hehe, makannya keceplosan," sarkas Adel panjang lebar disertai gugup.

"Tapi kalo diliat liat, muka lo mirip Del sama dia," ujar Erika sambil menaikan satu alisnya.

"Udah ah omongin apaan sih, hayuk kita serbu" sarkas adel dan langsung melahap makanannya.

Deana Nugroho Atmaja, siswa berprestasi kelas XII-IPA-1. Deana jago dalam Bidang Matematika, dan sudah banyak piala yang ia sumbangkan kepada SMA nya ini. Sifat frenly nya juga parasnya yang cantik, membuat ia dikagumi seluruh siswa SMA Pelita Bangsa. Anak dari Wiliam Atmaja dan Larasati Atmaja. Pemilik perusahaan William Corp yang telah bekerja sama dengan Wijaya Corp.

🍂___________________🍂

Selepas Shenna dan ketiga temannya selesai, Erika membayar semua makanan mereka. Tiba tiba handphone Adel berbunyi, cepat cepat ia matikan. "untung aja si shen ama bila kupingnya budeg," ucap adel dalam hati

"Gayss, gua duluan ya mau ke perpustakaan nih," ucap Adel yang tergesa gesa

"Perpus? tumben amat lo Del," sarkas Syabila, yang heran dengan Adel. Pasalnya Adel jarang sekali ke perpustakaan

"Ya suka suka gua lah, otak gua lagi encer nih gak lambat kaya keong," jawab Adel dengan gaya sombongnya

"Yaudah Bil, biarin aja Adel pergi. Hari ini mungkin lampu neon nya lagi nyala," bela Shenna sambil mengkibas kibaskan tangannya, tanda agar Adel segera pergi

Adel pergi begitu saja, meninggalkan jejak pertanyaan kepada Shenna juga Syabila.

"Adel kemana? kok udah hilang aja," tanya Erika pada kedua temannya

"Ke perpus dia, katanya sih ada tugas yang belum dia selesain," jawab Shenna seadanya

"Yaudah kalian duluan aja kekelas, gua mau ke kamar mandi dulu," ujar Erika sebenarnya dia ingin memastikan kecurigaannya, kepada Adel yang akhir akhir ini, tidak biasa Adel lakukan. Contohnya saja, Adel lebih sering bolos saat jam pelajaran. Lalu Erika pernah memergoki Adel yang pergi kekelas IPA, dan berbicara dengan seseorang yang entah siapa orang itu.

    🍂  _________________________ 🍂

"Lama banget sih lo, gua udah nunggu hampir sejam tau."

"Sorry kak, tadi ada kendala."

"Oke tapi lo harus ingat! Sama perjanjian kita. Dan lo harus buang hati suci lo, yang gak guna bagi gua!Untuk apa? Untuk membalaskan dendam. Buat dia semenderita - deritanya, juga sehancur - hancurnya.

"Iya kak. Lalu sekarang ... yang harus  gua lakuin apa?"

"Simple. Lo teror aja terus sampe depresi. Tapi ingat! Harus rapih, juga gak ninggalin bekas sama sekali. Paham!"

"Iya kak. Oke kayanya lo harus pergi sekarang, gua rasa ada yang ngupingin. Pembicaraan kita."

"Oke."

Seseorang itu pergi ke pintu yang lainnya, seperti angin pergi begitu saja secara cepat tetapi sangat rapih.

"Adel? Lo ngapain disini," tanya Erika dengan nada dinginnya, untuk apa Adel ke gudang belakang sekolah. Bukannya Shenna bilang Adel ke perpustakaan. Aneh bukan.
















Haii balik lagi nih ke cerita Shenna😊, oke gak mau panjang lebar. Semoga terhibur ya sama ceritanya. Mau komen juga gapapa😊. Havefun semuanya

See youuu🍁

SHENNA [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang