SHENNA. 13

34 7 0
                                    

"Aku tidak ingin berharap banyak padamu, kedatanganmu sangat tidak aku harapkan."
-Shenna Aprillia Wijaya-










13.

Malam ini Shenna tidak lagi tidur bersama adik nya, ia sudah merasa baik setelah pertengkaran nya dengan sang papah. Walau begitu kejadian tersebut akan selalu teringat di memorinya, juga akan sangat membekas dilubuk hatinya.

"Gua harus kuat, gak boleh cengeng. Apalagi keliatan lemah. It's not me," ucapnya yang tengah memandangi langit malam, dijendelanya.

Tiba - tiba ada yang mengetuk kamarnya. "Masuk aja, pintunya gak dikunci," Nadia pun menimbul kan kepalanya, melihat Shenna sambil membawa susu cokelat hangat, kesukaan putrinya. Shenna pun tersenyum lalu menghampiri mamah nya.

"Kamu lagi ngapain kak?" tanya Nadia lalu memberikan susu itu kepada putrinya, sang empu pun menerimanya dan langsung meminumnya hingga habis setengah gelas.

Nadia pun menggeleng kepala nya, melihat kelakuan anak sulungnya yang tak pernah berubah, jika dibuatkan susu cokelat hangat.

"Aku lagi menikmati aja indahnya malam, enak diliat juga sejuk dihati mah," jawab Shenna puitis sembari membelakangi mamahnya. Nadia mengelus kepala Shenna dengan penuh kasih sayang, Shenna pun berbalik dengan wajah bertanya Nadia hanya membalas dengan senyuman hangatnya.

"Shenna tidur ya udah malam, besok kan Shenna harus sekolah. Memang kakak udah merasa baik?" ujar Nadia lalu diangguki Shenna, lalu ia pun berpindah ke ranjang nya yang empuk dibantu Nadia menyelimuti nya hingga dada, dan mematikan lampu kamar Shenna lalu menutup pelan pintunya, membiarkan Shenna tertidur. Setelah itu Nadia turun dan pergi ke kamarnya sudah ada Wijaya disana, Wijaya pun menghampiri Nadia.

"Ada apa mas?" tanyanya

"Kamu ngapain ke kamar anak itu! Biarkan aja. Toh kalo dia lapar, dia akan turun sendiri! Lebih baik kamu urusi Ami," sarkasnya, Nadia hanya diam seakan tuli dengan apa yang ia dengar dari mulut suami nya itu.

"Aku mau tidur, aku capek mas. Kalo mas masih ingin tetap membahas soal masalah kemarin. Aku tidak ingin mendengarnya," tutur nya lalu ia pun tertidur meninggalkan Wijaya masih berdiri. Wijaya pun menghela nafas kasar lalu tertidur.


__________05:00 AM
Pagi yang cerah datang ditemani awan yang masih gelap terang. Shenna pun bangun dari mimpinya, meregangkan otot kakunya lalu berdiri sambil menggaruk kepalanya itu. Ya Shenna semalam tidur dengan cukup terlebih dia tidak melakukan Kebiasaan nya. Shenna berjalan ke kamar mandi lalu selesai nya ia mandi, ia sholat subuh setelah itu bersiap untuk berangkat sekolah. Shenna berjalan dengan hati sangat senang, Nadia pun sudah ada didapur.

"Pagi mah, aku mau berangkat lebih awal ya," ucap nya. Nadia menaikan satu alisnya, "Kamu mau ngapain kak, berangkat sepagi ini," tanyanya sambil memberikan bekal untuk Shenna tetapi ia enggan memberi tahu, ia langsung menyalami mamah nya dan pergi begitu saja. Nadia hanya diam tidak mencegah perginya Shenna lalu ia berjalan keruang tamu, ingin menelpon Adel menggunakan telepon rumah.


"Assalamualaikum
nak Adel, ini tante Nadia"

SHENNA [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang