SHENNA. 02

118 24 6
                                    

"Keluarga tidak hanya orang tua saja tetapi sahabatmu juga keluarga."
-Shenna Aprillia Wijaya-









02.
"Kaaa-muuu ngapain?" Ucap Shenna heran pagi pagi dia sudah mendapatkan pelukan dari sang adik

"Kakak harus tetap kuat ya, aku yakin! Papah akan kembali sama Kakak," jawab Ami yakin dan memberi semangat kepada Shenna.

"Terharu bangett. gua kaya lagi nonton adegan drakor, emak bertemu anaknya yang berpisah puluhan tahun lalu bertemu," sahut Adel yang tengah menonton dengan gaya lebaynya.

"Iya de, kakak gapapa kok, kamu juga ya selalu hormati papah juga mamah," saran Shenna lembut sembari mengelus kepala adiknya dan tersenyum.

"Iya kak pasti."

"Shen ayo berangkat dah telat nih, lo mau dikunciin ama pak satpam," ajak Adel cemas pasalnya tinggal 15 menit lagi, sekolah akan masuk. Kalo tidak mereka berdua akan dihukum oleh Bu Sekar- Guru BK SMA Pelita Bangsa.

"Ya ya oke, yaudah de kakak berangkat dulu ya kamu juga berangkat ya," jawab Shenna sambil memberitahukan adiknya, agar segera berangkat sekolah. Dan Ami hanya mengangguk mengiayakan ucapan shenna.

Lalu Adel yang sudah menyalahkan motornya, dan siap memegang setir motor. Langsung menancap gas saat Shenna sudah nyaman dengan posisinya.

"BRENGGG." (anggap suara motor)
betapa terkejutnya, Shenna yang hampir saja bisa mati. Kalo tidak berpegangan pada pinggang Adel.

"Gilakkk! Biasa aja kali Del, gua gak mau matiii," teriak Shenna ketakutan, dan rambutnya sudah terombang ambing mengikuti arah angin.

Lupa pake helm maklumin buru - buru

"Apa sihh Shen, lo ngomong kaya orang kumur - kumur kagak jelas. Udah diam aja sama gua mah aman," jawab Adel yang tengah fokus terhadap jalan didepannya.

Tak butuh waktu lama mereka berdua sudah sampai di gerbang SMA Pelita Bangsa, sekolah elit dan damai juga berisi murid murid pintar ini sudah satu tahun menjadi rumah penimba ilmu, untuk Shenna juga ketiga temannya. Sungguh bagi Shenna dia tidak menyesal memilih SMA Pelita Bangsa ini sebagai sekolahnya.

"Akhirnya sampe juga," lirih Shenna sambil menetralkan napasnya dan membetulkan rambutnya yang sudah seperti sarang burung.

"Udah yu masuk," sahut Adel sambil menarik lengan Shenna.

          🍂 __________________ 🍂

Kelas XI-IPS-1, kelas Shenna juga ketiga temannya. Kelas yang menjadi unggulan para guru SMA Pelita Bangsa saat ada Olimpiade Bidang IPS, kelas inilah yang dipilih dan Shenna jago dalam Bidang Geogarfi sudah ada beberapa piala yang Shenna berikan kepada sekolahnya ini.

"Oyyyy pagi pagi dah, nonton drakor aja lo Bil," Shenna mengagetkan Syabila yang tengah menonton drakor favoritnya.

Syabila hanya diam, mengacuhkan omongan Shenna karna saking fokusnya. Ia didepan layar persegi empat itu.

"Shen biasa hehehe, gua laper nihh," lirih Adel meminta bekal Shenna.

"Lo mah udh makan dari rumah, juga tetap aja laper terus. Ambil aja makan ama tupperwere-nya sekalian," ujar Shenna, seraya menggoda Adel.

"Biarin deh, yang penting perut kenyang hati pun senang," sahut Adel sambil bernyanyi.

"Ini lagi princes kw, pagi pagi dah tidur belum juga masuk pelajaran. Weyy bangun," ujar Shenna yang coba membangunkan Erika yang sepertinya sudah masuk ke alam mimpinya.

"Ganggu aja lo Shen, gua lagi mimpi tau ketemu IU," jawab Erika sedikit marah, karena dibangunkan dan shenna hanya cengengesan.

Tak lama bel masuk pun berbunyi, dam kelas shenna sudah kedatangan Pak Wahyono - Guru Sejarah. Pak Wahyono dikenal guru yang mendongeng saat menjelaskan materi pelajarannya, jadi tak heran jika seluruh murid yang diajarkannya tertidur pulas.

"Selamat pagi anak anak, baik kita hari ini akan mempelajari masuknya jepang diindonesia dan apa sajakah perubahannya bagi indonesia," kata Pak Wahyono dengan logat jawa medoknya itu.

2 jam mendongeng pun akhirnya selesai juga, bel istirahat pun berbunyi nyaring. Pintu kebebasan sudah terbuka lebar. Bagi murid yang kelaparan.

"Ayooo gaysss kita ke kantinnnn, gua traktir deh hari ini ama inces," Erika mengajak ketiga temannya, dan mereka langsung berdiri tegak seperti paskibra. Erika ini memang paling royal daripada mereka bertiga. Uangnya tidak pernah habis katanya.

"Ayolah kalo gitu gratis lagiii," sahut Adel yang sangat bersemangat.

Mereka berempat pun, langsung menuju kantin dan soal tempat duduk. Tidak masalah bagi mereka sebab sudah men-takennya,
khusus untuk mereka berempat.

"Oke, kalian pada mau pesen apa?" tawar Adel kepada ketiga temannya.

"Gua mie ayam, somay, sama es jeruk," jawab Erika yang tengah memikirkan, makanan yang ingin dipesan kembali olehnya.

"Gua bakso deh ama es teh," timpal Syabila dan menoleh ke shenna.

"Gua sama in aja, kaya Erika tapi es teh ya del dan jangan pake gula, oke," lanjut Shenna sambil mengeluarkan benda pipihnya yang berlogo apple tersebut.

Adel langsung pergi ke tempat Mang Ujang, tempat langganan mereka berempat. Setelah itu Adel kembali ketempatnya, dan duduk bersama ketiga temannya. Tak lama mang ujang datang membawa pesanan mereka.

"Nih makanan nya neng geulis," ucap Mang Ujang dengan logat sundanya.

"Aturnuhun Mang Ujang," ucap mereka kompak.

"Del lo napa ngelamun, ini makanannya udah datang," tanya Shenna heran dengan Adel yang sedari tadi ngelamun.

"Kakak," lirih Adel tatapannya yang terus fokus kedepan.

"Kaaa-kakk? maakk-sud lo kak Deana, itu Kakak lo?" Sahut Shenna gagap seraya membulatkan matanya.





















Terima kasih untuk kalian semua. Semoga terhibur dengan cerita aku, setiap malam akan update. See you😊😊

SHENNA [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang