Chapter 9

19 3 0
                                    

Balik lagi sama daku GreVo3 Jangan lupa tinggalkan jejak, seperti vote, komen, dan share cerita ini keteman-teman kalian lainnya.

Bantu daku nemu typo.

Happy reading

[Rado Alfrendo]

Setiap hari minggu aku selalu pergi ke gereja. Menyempatkan waktu untuk berdoa sebantar. Aku pergi ke gereja bersama papa, kalau Rura mengikuti jejak mama. Jarak gereja dari rumah kami hanya memakan waktu 20 menit saja. Disana aku merasa tenang, aku selalu berdoa dengan senyum. Berdoa untuk mereka yang kusayangi terutama papa, mama dan Rura. Mereka selalu ada untukku. Aku bersyukur pada Tuhan.

Kami memilih duduk paling depan. Sudah lama aku tidak duduk di depan ini. Gereja Maria ratu surga, sangat besar. Setara dengan katedral di luar negeri. Memiliki banyak bangunan megah, seperti aula yang besar, ruang kapel untuk asrama di gereja ini, Biara para biarawan-biarawati. Setiap kesini aku paling suka dengan namanya gedung doa, gedung ini dibuat untuk para umat berdoa didalamnya dengan tenang. Disana kita hanya mendengar kotbah pastor, atau doa kita sendiri.

Setelah selesai berdoa aku dan papa, langsung pulang kerumah. Aku segara meminta izin pada papa untuk keluar dengan organisasi anak jalanan. Mereka semua pasti sudah menungguku disana. Apalagi anak yang bernama Wisnu. Dia sangat dekat denganku. Dia yang punya pipi gempal dan punya otak cerdas. Di organisasi kami tidak hanya anak anak panti, tetapi ada beberapa dari anak jalanan yang tidak mampu.

Sebelum kesini aku sudah mempersiapkan oleh oleh untuk anak-anak disana. Mereka pasti bakalan senang melihatat aku datang lagi. Sudah dua bulan aku tidak kesini, dan ini adalah seminar ketigaku sejak dari tahun 2018. Aku selalu tersenyum dari tadi, entahlah aku tidak sabar ingin bertemu mereka.

Aku sudah tiba didepan panti, walaupun telat 10 menit. Saat dipersimpangan menuju panti terjadi kecelakan sehingga jalan tersebut ditutup sementara, aku harus memutar arah untuk menuju panti. "Hai adik-adik," sapaku pada mereka.

"Halo bang Rado," jawab mereka kompak.

Lalu aku melihat seorang anak laki-laki berlari kecil menuju kearah ku.

"Bang Rado kangen, udah lama gak kesini."

Aku mengangkat alisku sambil tersenyum. Dan memeluknya juga.

"Abang sibuk sama tugas sekolah jadi jarang kesini," jawabku.

"Ayo kita masuk dulu, abang punya oleh-oleh untuk kalian," ujarku sambil mengangkat bingkisan yang ku bawa tadi.

Mereka tertawa gembira, dan membantuku membawa bingkisan itu. Tanpa sadar aku tersenyum kecil, dunia anak-anak sangat indah. Aku membawa mereka masuk kedalam aula dan disana akan diadakan seminar anak-anak.

"Nak Rado, apa kabar?" Aku menoleh pada ibu panti yang sedang menata anak-anaknya.

"Baik bu. Ibu apa kabar?" Tanyaku lagi.

"Alhamdulillah Ibu baik-baik saja," jawabnya.

Ibu panti sangat baik padaku, dia sudah menganggapku sebagai anaknya.

"Bu, apa seminar akan dimulai sekarang?" Ibu panti melihat jam ditangannya.

"Boleh, kita mulai sekarang saja. Mereka sudah terlalu kangen pada mu," aku hanya tersenyum pada ibu panti

***

Seminar tersebut berjalan dengan lancar, sampai aku lupa akan waktu. Ternyata kangenku sangat besar pada mereka. Selama seminar berlangsung mereka banyak bertanya tentang tujuan hidup. Aku tau mereka menanyakan itu karena merasa minder. Mungkin mereka berpikir kenapa aku berada disini? Apa tujuan hidupku? Tapi aku memberikan Semangat pada mereka melalui sebuah seminar ini. Banyak anak-anak yang kembali ceria setelah mendengar pandapatku.

Rado [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang