Chapter 15

5 2 0
                                    

Hola daku balik lagi ini. Daku akan berusaha lagi.

Jangan lupa tinggalkan jejak seperti vote, Komen, dan share cerita ini keteman teman kalian lainnya. Jangan lupa juga follow aku author. GreVo3.

Bantu daku nemu typo

Happy reading.

[Rado Alfrendo]

Sekarang aku dan angga sudah berada di salah satu studio musik ternama. Aku menatap sekeliling tempat ini sudah banyak orang-orang luar. Dan hanya beberapa dari SMA ROGERDO. Kami memilih tempat duduk paling depan agar dapat melihat Mina tampil dengan jelas. Setelah itu kami bertemu dimeja paling tengah atau pusat hidangannya. Aku kagum pada mereka yang bermain dengan hebat dan tidak sabar menunggu giliran Mina.

Sudah tiga puluh menit kami disini tapi, belum ada tanda tanda Mina akan tampil. Apa kami yang terlambat? Tidak mungkin jadwal yang diberikan Mina jam 07.30.

"Do, lama amat si yuzhi tampil gak sabar nih gue," ujar Angga.

"Gak tau, kayaknya sebagai penutup."

Setelah sekian lama, akhirnya nama Mina dipanggil beserta temannya. Kami semua bertepuk tangan saat Mina naik keatas panggung dan tampil sebagai penutup. Aku sungguh kagum dengan kelincahan Mina dalam bermain biola. Dia sepertinya sudah mahir, dan sangat pantas sebagai ketua eskul musik.

"Do, ini ketua eskul yang baru kan? Cakep bat Do," ujar angga.

"Iya, tapi anak-anak eskul musik kok gak ada ya?" Tanyaku balik.

"Kayaknya lagi ada urusan, maybe. kita juga gak tau mereka kemana," jawab Angga.

"Emang lo nyariin siapa?" Tanya Angga padaku.

"Alve," jawabku spontan.

"Ha?"

Oh shit! Aku salah ngomong.

"Maksud gue...."

"Cie nyariin Alve," ledek angga padaku. Aku yakin mukaku sudah merah seperti kepiting rebus.

Aku memukul kepala Angga karena gemas, dan segara memperbaiki keadaanku yang malu pada diri sendiri. Aku kembali fokus pada penampilan Mina yang perfect bagiku. Karena dia bisa menyeimbangi permainan partnernya. Dia sungguh mengagumkan malam ini.

***

Aku menunggu Mina, sambil makan. Hidangan disini sangat banyak dan beragam. Angga sudah menjelajahi berbagai tempat untuk mencari makanan yang enak dan baru. Tapi aku hanya minum jus jeruk dan duduk diam. Bukan tidak menyukai minuman alkohol tapi itu tidak baik untuk kesehatan, dan juga alkohol dapat menyebabkan demensia jika terlalu sering mengkonsumsinya. Itu salah satu alasan ku tidak ingin minum alkohol.

Aku menatap seseorang yang sepertinya pernah aku lihat. Tapi aku lupa dia siapa. Saat aku teliti lagi tenyata Roven. Aku dengar dia sangat dingin dan datar. Memang iya, jika dilihat dari wajahnya. Dia tampak bersama seorang perempuan mungkin pacarnya. Aku berpura-pura mendekati meja tempat mereka berada agar bisa menyapa dikit si Roven ini. Saat aku sedang minum aku mendengar suara yang menyapa seperti tidak asing di telingaku.

"Hai," ujar orang itu. Ternyata Yuzhita Ameena, gadis yang mengagumkan malam ini.

"Mina," ujar cewek yang sedari tadi didekat Roven.

Mereka berpelukan lalu berbasa-basi ala cewek. Biasa anak-anak cewek menanyakan kenapa gak bilang jika mau datang atau apalah itu. Dia lalu beralih ke arah kami maksudku aku dan Roven. Entah kenapa tiba-tiba Angga sudah berada disisiku. Seperti jelangkung datang tiba-tiba dan pergi tak diantar.

Rado [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang