Chapter 17

7 2 0
                                    

Lanjut baca aja. Semoga suka ya. Dan jangan lupa tekan ✩ biar makin cakep.

Jangan lupa vote cerita ini, komen, dan share cerita ini keteman-teman kalian lainnya. Bantu follow akun author. GreVo3

Bantu daku nemu typo

Happy reading.

[Rado alfrendo]

Malam ini aku akan kembali berkumpul bersama anak-anak allgerdo. Mereka memaksaku untuk datang dan juga mereka sudah meminta maaf atas kesalahan mereka saat bermain basket beberapa minggu lalu. Apa salahnya menerima maaf dari teman lama. Aku bersyukur mereka bisa kembali sadar. Dan malam ini aku akan memulainya lagi. Aku sudah bersiap-siap selama 30 menit. Dan menunggu Angga datang kerumahku untuk menjemputku menuju cafenya.

Terdengar suara notif dari hpku. Ternyata whatsapp dari Angga.

Sori Do, Gue gak bisa ikut. Soalnya tadi gue langsung ke bandung  buat jengukin nenek.

Begitulah pesan yang aku terima dari Angga. Aku hanya membalas ok pada Angga. Dan segera menuju motor maticku yang mirip dengan motor Angga, hanya berbeda distiker nama dan nomor platnya. Aku memacu motorku dengan sedang agar menikmati suasana dimalam hari.

Sekitar 30 menit dari rumahku menuju cafe milik Angga. Kulihat cafe ini terlihat makin ramai. Makin maju, banyak sekali pelanggan dan juga terlihat sekarang sudah dibuka jasa antar beli makanan. Sungguh ini sangat indah.

Saat aku masuk kedalam terdengar bunyi lonceng dari atas kepalaku. Tenyata pintunya masih yang lama.

"Rado," sapa ayah Angga.

"Eh om, apa kabar?" Ujarku sambil menciumi tangannya.

"Baik kok. Kamu mau ketemu sama teman temanmu ya?"

"Iya om, ini lagi nungguin mereka," jawabku ramah.

"Ooh Yaudah duduk dulu. Di ruang vip, yang sudah dipesan mereka," kata om Ardi. Aku sangat terkejut mereka memesan tempat vip.

"Ooh iya om," jawabku kikuk.

Aku segara menuju ruang vip yang sudah ada pelayan didepannya. Saat aku masuk kedalam aku hanya melihat sebuah sling bag yang terletak di meja. Aku menatap kesekeliling tapi tidak menemukan satu orang pun.

"Lalu ini tas siapa?" Pikirku.

Aku terkejut saat sebuah suara muncul dari belakangku. "Ngapain pegang-pegang tas gue?"

"Oh ini tas lo," ujarku pada Daniel dan langsung melepaskan tasnya.

"Ngapain disini," ujar Daniel. Aku mengangkat alisku.

"Gue? Disini ketemu sama anak-anak lah," jawabku cuek.

"Haha, lo pikir anak-anak mau ketemuan sama lo?"

"Maulah. Buktinya mereka ngajakin gue buat ketemu. Nah elo ngapain?" Tanya ku balik padanya.

"Gue mau ketemu sama Angga."

"Bhuahaha," aku tertawa sendiri diruangan itu.

"Angga bukannya dibandung?"

"Dia habis chat gue kalau lagi otw," jawab Daniel. Lalu kami hening untuk mengerti keadaan ini.

Aku paham kondisi saat ini. Jadi mereka ingin aku dan Daniel kembali akur seperti dulu. Mereka ingin kami berkumpul bersama didalam geng Allgerdo. Mereka ingin perdamaian.

Rado [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang