Chapter 16

8 2 0
                                    

Hola guys selamat hari ultah negeri kita indonesia. Semoga indonesia cepat sembuh. Kita sangat rindu dengan segala sesuatu aktivitas lama kita.  Semoga dengan ultah yang saat ini indonesia makin maju dan jaya.

Jangan lupa tinggalkan jejak seperti vote, momen, dan share cerita ini keteman teman kalian lainnya. Dan juga jangan lupa follow akun author GreVo3

Bantu daku nemu typo.

Happy reading.

[Daniel Angkasa]

Langit sore yang bebas dengan awan terpampang jelas didepan mataku. Aku berdiri merentangkan tanganku dan menengadah keatas. Sesuai dengan nama belakangku Angkasa tempat yang luas dan penuh ribuan benda langit. Disitu aku merasa bahwa aku bisa jadi lebih luas lagi. Aku berharap hidup ini lebih indah dari ekspektasi tapi, realita mejadi yang terbaik.

***

Hari ini aku kembali mengingat tentang masa kecilku yang indah bersama sahabat yang dulu aku banggakan tapi, sekarang sudah berubah. Semenjak dia memutuskan untuk pergi. Kemarin ada yang ngerjain aku dan teman-temanku lainnya.
Ngempesin ban motor kami satu-satu, entah kenapa aku jadi teringat dengan tingkah angga yang selalu bikin kami susah.

"Bro, kapan rencana kita buat lawan anak Harapan Bangsa?" Tanya Dodi padaku.

"Tunggu gue tenang dulu," jawabku sambil menghisap rokok.

"Tapi sekolah mereka lagi punya masalah bro. Banyak pengguna dan pengedar disana yang ketahuan oleh polisi," ujar sakti salah satu teman ku.

"Itu urusan mereka. Intinya kita gak boleh coba sekali-kali barang itu. Paham?"

"Siap bro," ujar mereka kompak.

Kami memang anak nakal tapi, tidak sampai menggunakan barang yang tidak baik itu. Kami  seperti anak remaja lainnya yang selalu mencari kesenangan dan moment yang indah. Aku menatap kearah salah satu orang yang membuatku berubah. Dia Rado, yang kini telah menjadi musuhku. Dia yang telah membuat orang yang disayang pergi. Dia yang telah membuat aku tidak bisa melihat orang yang kusayang pergi untuk selamanya.

Ada rasa ingin berteman seperti dulu didalam hatiku. Tapi mengapa rasa benciku lebih besar padanya. Aku ingin kembali seperti dulu.

"Bro kita tau lo masih benci sama Rado, tapi Rado itu teman kita dulu. Dia juga termasuk dalam anak Allgerdo. Coba selesaiin masalah kalian dulu," ujar Dika, yang membuatku emosi. Dia orang yang paling mengerti tentang aku, selain Rado.

Bugh

"LO GAK NGERTI PERASAAN GUE. WALAUPUN LO LIHAT KEADAANNYA, TAPI LO GAK TAU RASA SAKIT DIHATI GUE," bentakku pada Dika yang telah tersungkur ditanah.

Lalu aku pergi menggunakan motorku, menuju rumah. Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Begitu juga targetku yang sudah pergi keluar gerbang.

"Gue akan habisin lo Do, tunggu gue di jalan patma," ujarku lalu pergi dari parkiran dengan motor kesayangan ku.

***

[Angga yeokas]

Aku berada diparkiran sejak bel berbunyi menunggu pacarku yang masih didalam kelas. Lebih tepatnya dibelakang Daniel. Aku tidak tau permasalahan Daniel dan Rado tapi, aku tau mata Daniel tertuju pada mobil Rado yang berada digerbang. Dulu kami semua bersahabat aku, Rado, Daniel. Sama sama menjadi anak Allgerdo. Kami bersama-sama menjaga nama baik sekolah. Kami selalu bersatu selama ada yang menggangu anak Rogerdo. Tapi sekarang telah berubah. Seketika Rado keluar dari Allgerdo secara mendadak, kami semua terkejut melihat muka Rado yang penuh lebam dan secara tiba-tiba keluar. Aku merasa bingun harus bagimana  sehingga aku memilih mengikuti Rado.

Rado [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang