Garis Takdir Naura - 1

10.7K 519 85
                                    

Bunga

Bunga, sebuah arti dari nama yang diberikan oleh kedua orangtuanya. Naura Angelia Mumtazah, Bunga-malaikat yang istimewa. Seperti kata bundanya, dia adalah malaikat yang datang membawa kebahagiaan untuk keluarganya. Seperti halnya bunga yang indah, Bundanya juga berharap dia seindah dan secantik namanya. Mumtazah, nama yang khusus diberikan kakeknya yang artinya istimewa.

Setiap kata adalah doa, maka itulah doa yang diberikan oleh orangtuanya kepada Naura. Nama yang indah, semoga akhlaknya seindah namanya. Naura adalah putri pertama pasangan Nafis Algibran Narendara dengan Najla Hilyah Mumtazah. Kakak dari dua adik yang selalu dia sayangi. Nizar Alvian Narendra, adik laki-laki yang hanya berbeda setahun dengannya. Karena jarak yang berdekatan membuat Naura sering bertengkar dengan Nizar. Adik bungsunya, Nasya Azkayra Narendra dia anak yang selalu manja terlebih sama Ayah.

Naura, gadis berparas cantik ini sedang menempuh pendidikan sarjana kedokteran disalah satu Universitas Negeri di Jakarta. Tak seperti kebanyakan teman-temannya yang selalu aktif dalam organisasi. Naura hanya beberapa kali mengikuti kepanitiaan dalam sebuah acara. Tapi dia selalu menyempatkan untuk mengikuti seminar-seminar kedokteran maupun seminar umum lainnya guna nemambah ilmu dan relasinya.

Pagi ini, jadwal kuliahnya kosong. Tak ingin menyia-nyiakan waktu libur kelas. Naura memilih mendaftarkan diri untuk mengikuti seminar umum mengenai "Pertolongan Pertama pada Pekerja di Proyek Bangunan". Terdengar sangat menarik, karena tak hanya membahas dari segi kedokteran saja, tapi dibahas juga mengenai teknis kerja yang aman dalam pembangunan sebuah proyek. Itu artinya seminar ini tak hanya diikuti oleh sebagian besar dari mahasiswa kedokteran tapi juga mahasiswa arsitektur maupun teknik sipil.

Pukul 09.40 WIB, Naura sudah terlambat sepuluh menit untuk mengikuti seminar. Aliya baru saja datang dengan tergopoh-gopoh mengetahui Naura sudah mondar-mandir menunggunya. Tanpa banyak bicara Naura segera mengajak Aliya untuk masuk kedalam gedung seminar. Hampir penuh, semua kursi sudah diduduki oleh masing-masing peserta. Hanya ada tiga kosong yang tersedia, Naura dan Aliya segera mendudukinya.

"Permisi, ada orangnya gak ?" tanya seorang lelaki

"Oh gak ada" jawab Naura dan menoleh kearah sumber suara dan menggelengkan kepala, kemudian kembali fokus ke depan.

"Aku duduk disini ya" tanyanya lagi dan dibalas anggukan oleh Naura.

Dua jam materi di paparkan oleh dua pemateri hebat dari pihak dokter dan seorang arsitektur. Materi yang disampaikan sangat berbobot, tapi selalu ada hal yang ingin ditanyakan oleh Naura.

"Begitulah pemaparan dari dua pemateri kita yang hebat ini, apakah ada yang ingin bertanya ? Silakan angkat tanganya" kata moderator memulai sesi tanya jawab. Dan Naura mengacungkan tangannya untuk bertanya.

"Iya kakak yang berjilbab abu-abu" kata moderator menunjuk ke arah Naura

"Perkenalkan saya Naura mahasiswi kedokteran, Izin bertanya. Seperti yang kita tahu mencegah lebih baik daripada mengobati. Adakan pencegahan yang sudah diterapkan oleh perusahaan dalam penanganan kecelakaan kerja ? jika ada seperti apa pencegahannya dan seberapa besar kemungkinan kecelakaan itu terhindarkan karena adanya pencegahan tersebut. Sekian terimakasih" Naura memberikan pertanyaan.

"Wow pertanyaan yang bagus dari kak Naura. Calon dokter ini ya kakaknga," kata moderator dan pemateri memberikan jawabannya dengan jelas sehingga mudah dipahami oleh Naura maupun peserta lainnya.

Garis Takdir NauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang