Garis Takdir Naura - 6

3.1K 273 17
                                    

Teka-Teki

Siang ini di jam istirahat kuliah, Naura yang sekarang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Tengah menunggu Kenzie yang janji akan menemani makan siang di Fakultasnya. Sudah sepuluh menit menunggu, tapi sepupunya itu tak kunjung datang. Membuat Naura menjadi bete dan kesal harus menunggu Kenzi, belum lagi panggilannya berkali-kali tak mendapat respon.

Tanpa rasa dosa, Kenzi datang dari arah belakang Naura yang duduk di gazebo. Buka sapaan ramah, justru Kenzi datang dengan suara mengaketkan buat Naura. Sontak membuat Naura langsung melempar botol air mineral di sampingnya ke arah Kenzi.

"Gila ya, kalau aku punya penyakit jantung, bisa mati di tempat aku," kesal Naura pada Kenzi.

"Hahaha, sorry. Nunggu lama ya, hehehe," balas Kenzi.

"Pake nanya lagi," kata Naura kesal.

"Yaudah gausah bete gitu, kantin yuk, aku traktir kali ini," balas Kenzi yang sudah mulai melangkahkan kakinya menuju kantin.

"Tungguin dodol," kata Naura yang langsung menyusul Kenzi.

Naura memang tidak tau lokasi kantin di FEB, makanya dia meminta Kenzi untuk menemaninya. Kini keduanya sudah sampai di kantin FEB, Kenzi langsung memesan makanan untuknya dan Naura.

"Emang abis ngapain sih lo kesini?" tanya Kenzi.

"Tadi ketemu sama Lidia, kenal gak?" jawab Naura.

"Enggak tau, eh abis ini masih ada kelas?" tanya Kenzi.

"Gak ada, habis ini aku mau pulang, eh mau mapir dulu ke kantor Ayah," jawab Naura.

"Ngapain?" tanya Kenzi.

"Tadi bunda nitipin file ayah yang ketinggalan," jawab Naura.

"Mau dianterin gak?" tawar Kenzi.

"Kalau ada tawaran gak mungkin lah aku tolak," balas naura dengan senyuman.

"Seneng banget gratisan," kata Kenzi yang membuat Naura mengerucutkan bibirnya.

🌺🌺🌺

Usai makan siang, Kenzi langsung mengantar Naura ke kantor Ayahnya. Jalanan cukup lenggang tapi Kenzi lebih memilih mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Untuk memecah kesunyian, Naura sengaja memutar CD yang ada di mobil Kenzi.

"Ya Allah, ini kenapa list lagunya melow semua sih Ken?" tanya Naura setelah membaca list lagu di cover CD nya.

"Gatau bukan punya aku juga," jawab Kenzi.

"Dihh gak mau ngaku," balas Naura.

"Lah, dibilang bukan punya ku juga" kekeh Kenzi.

Sejurus kemudian mobil Kenzi sudah sampai di depan lobby kantor Nafis.

"Aku tunggu di mobil aja ya," kata Kenzi ketika Naura mau turun.

"Serius mau ditungguin? Kirain cuma diantar kesini aja. Sekalian ikut masuk aja deh, mobil kamu parkirin, aku tunggu disini" balas Naura.

"Gak usah, aku tunggu di mobil aja" kata Kenzi menolak tawaran Naura.

"Yaudah kalau gitu, aku masuk dulu" balas Naura kemudian Kenzi meninggalkan area depan kantor.

Naura sudah biasa datang ke kantor Ayahnya, jadi sebagian besar karyawan disana juga mengenal Naura. Sifat Naura yang memang dasarnya ramah, tak sungkan-sungkan menyapa beberapa karyawan yang berpapasan dengannya. Setelah lift berhenti dan terbuka dilantai yang dia tekan sebelumnya, Naura langsung jalan menuju ruangan Ayahnya.

Garis Takdir NauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang