Garis Takdir Naura - 14

2.7K 211 15
                                    

Wisuda

"Al, kalaupun kamu tidak bisa menjaga aku sebagai pendamping hidup kamu, kamu masih bisa jaga aku sebagai adik kamu. Kamu jangan pernah menyalahkan takdir yang telah Allah berikan sama kita. Justru ini adalah rencana terbaik darinya, Allah menunjukkan kebenaran sebelum kita masuk ke lingkar yang justru akan lebih menyakitkan dan penuh dosa,"

Naura Angelia Mumtazah

🌺🌺🌺

Empat tahun sudah, Naura menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa kedokteran. Empat tahun berjuang, untuk sebuah profesi yang banyak dibutuhkan orang. Suatu pencapaian yang luar biasa untuk Naura pribadi, karena hasil yang dia peroleh tak mengkhianati proses yang dia lakukan.

Pagi ini di kediaman keluarga Nafis, semua sudah siap-siap dengan baju yang sudah dipilih oleh Najla. Naura memakai gamis brokat, dengan make up tipis, sudah siap sedari tadi. Mereka semua sudah berkumpul di ruang keluarga, setelahnya berangkat ke kampus.

"Bunda, aku pake sepatu apa?" tanya Nasya yang datang ke ruang keluarga menggunakan sendal kamarnya serta menenteng dua pasang sepatu cats miliknya.

"Yaudah pake itu aja, anti mainstream," jawab Nizar diakhiri dengan tawa.

"Kemaren gak jadi beli?" tanya Najla, dan Nasya menggelengkan kepalanya.

"Kemaren tuh, udah diajak masuk ke toko sepatu bun, katanya udah ada sepatu yang cocok buat ke acara wisuda aku, yaudah aku iyain aja," balas Naura.

"Mana tau kalau harus pakai gamis kaya gini, kan aku pikir casual aja," ucap Nasya dengan memanyunkan bibirnya.

"Yaudah ayo ikut bunda," ajak Najla dan Nasya mengekori bundanya menuju kamar Najla.

Setelah semuanya selesai dan berangkat menuju kampus Naura. Hari ini tak hanya Naura saja yang sedang di wisuda, periode kali ini bersamaan dengan Kenzi dan Altaf. Rangkaian acara wisuda dilaksanakan disalah satu gedung wisuda. Keluar dari ruang wisuda dengan menyandang sebagai sarjana kedokteran. Teman-teman seangkatannya menyambut dengan penuh kebahagian.

Lapangan rektorat menjadi tujuan utama untuk mengabadikan momen kelulusan. Kedatangan teman-temannya membuat Naura serta ucapan selamat membuatnya sangat bahagia.

"Hai Ra, selamat," teriak Kenzi yang berjalan menuju arah Naura diikuti oleh orangtuanya.

"Selamat juga untuk kamu Ken," balas Naura.

"Foto dulu yuk," ajak Kenzi sembari memberikan ponselnya ke Nizar dan Naura pun mengambil posisinya didekat Kenzi.

"Selamat ya sayang," ucap Ayu sembari memeluk Naura.

"Terimakasih ya tante, om," balas Naura.

"Akhrinya mereka lulus barengan ya Kak," ucap Najla.

"Mama sama Papa dimana?" tanya Nafis karena tidak melihat mertuanya gabung dengan Thariq dan Ayu.

"Mama sama Papa nunggu di gazebo FEB," jawab Thariq.

"Yaudah, kalian lanjutin foto-fotonya. Kita samperin Oma sama Opa dulu ya," ucap Nafis kemudian meninggalkan Naura dan yang lainnya disana.

Garis Takdir NauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang