Garis Takdir Naura - 4

3.2K 327 28
                                    

Bertemu Keluarga Altaf

Hubungan baik antara Naura dengan Altaf semakin dekat. Ada rasa yang tersimpan pada diri keduanya. Rasa yang sama-sama ingin diutarakan oleh keduanya, tapi tak sanggup keluar dari bibir. Beberapa kali Naura pulang kuliah diantar oleh Altaf, namun belum sempat dia memperkenalkan Altaf kepada orangtuanya. Tak jarang Naura menceritakan kedekatanya dengan Altaf kepada Najla. Respon Najla sebagai orangtua tak melarang kedekatannya dengan laki-laki. Tapi tetap dalam batasan-batasannya.

Siang ini, Najla mengajak Naura untuk ke makam Maura. Sudah menjadi kebiasaan bagi Naura, ikut bundanya ke makam temannya. Sedari kecil Najla meminta Naura untuk memanggil Maura dengan sebutan Mama. Bagaimanapun juga, Maura berhak mendapatkan panggilan itu. Setiap sebulan sekali, Najla selalu rutin datang bersama Naura. Ketika Naura mendapat kesenangan atau kesedihan, Najla juga berbagi dengan Maura.

Tak banyak yang Naura tau tentang sahabat bundanya yang bernama Maura itu. Nama yang hampir sama dengannya membuat Naura sering bertanya apakah ada hubungannya dengan dirinya. Tapi Naura tak memiliki keberanian untuk menanyakan hal itu kepada bundanya.

Usai dari makam Maura, Najla berpapasan dengan laki-laki yang dirasa familiar dengannya. Tak menyapa ataupun disapa, membuat Najla merasa dia memang tak mengenalinya. Naura yang melihat bundanya berhenti sejenak, menyadarkan bundanya kemudian pergi meninggalkan makam Maura.

🌺🌺🌺

Sepulang dari makam Maura, Naura pulang bersama bundanya. Terlihat mobil Kenzie terparkir di halaman rumah Naura. Dia bersama bundanya langsung masuk kedalam rumah. Benar saja, Kenzie sedang berada dirumahnya, main PS dengan Nizar diruang keluarga. Sedangkan Nasya dan Aldi mengerjakan projek bersama disana.

"Dari kapan Kenzi sama Abi disini?" tanya Najla setelah mengucapkan salam.

"Dari tadi tante, Kenzi nanti dulu ya salimnya, masih main," balas Kenzie yang masih fokus dengan PS nya sedangkan Abi langsung menghampiri Najla dan mencium tangannya.

"Tante tinggal dulu ya" kata Najla kemudian beranjak menuju kamarnya.

"Kalian gak bosen apa maen PS mulu setiap kesini?" tanya Naura yang sebenarnya ditujukan kepada Kenzie.

"Kenapa sih??" saut Kenzie.

"Cari makan diluar yuk" ajak Nizar.

"Mau ikut," teriak Nasya

"Iya, suntuk nih dari tadi gak kelar-kelar" kata Abi

"Yaudah siap-siap sana" kata Kenzie.

🌺🌺🌺

Sekarang, Naura dan yang lainnya sudah berada disalah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. Setelah capek keliling tanpa tujuan, akhirnya Kenzie memutuskan untuk makan disalah satu foodcourt. Disana Naura bertemu dengan Altaf yang sedang jalan bersama teman-temannya. Ingin Naura menyapa, tapi dia sangat malu dengan yang lainnya, pada akhirnya Altaf yang menyapa terlebih dahulu.

"Hai, Ra" sapa Altaf yang sontak membuat orang satu meja dengan Naura mengarah ke Altaf

"Hai, sama siapa?" gugup Naura yang belum sempat di jawab oleh Altaf, langsung disusul pertanyaan Kenzie.

"Siapa dia Ra??" tanya Kenzi penuh selidik.

"Oh ya, ini Altaf teman di kampus" kata Naura memperkenalkan Altaf.

Begitupun Altaf berkenalan satu persatu dengan saudara Naura, mulai dari Kenzie, Nizar, Nasya dan Abi. Sungguh momen awkward untuk Naura harus bertemu dengan Altaf disini. Setelah itu Altaf pamit meninggalkan Naura dan bergabug dengan teman-temannya.

Garis Takdir NauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang