Internship
Selangkah lagi cita-cita Naura menjadi seorang dokter akan tercapai. Setelah melewati empat tahun masa belajarnya di kampus tercinta. Di wisuda menjadi seorang sarjana kedokteraan. Dilanjutkan dengan pengabdian semasa koasnya di Pulau Anambas yang menjadi momen tak terlupakan, salah satunya ketika Kenzi yang sekarang berstatus suaminya, melamar dirinya secara personal.
Ujian kompetensi sudah selesai Naura perjuangkan hingga dirinya dinyatakan lulus. Dan tepat sebelum dirinya menyandang status sebagai istri, sumpah dokter sudah dia ikrarkan. Tapi semuanya masih belum selesai, Naura masih harus memikirkan satu tahun masa internshipnya. Jika dulu saat dirinya masih single, Naura dengan iklas mengabdikan dirinya ditempat yang jauh dan membutuhkan tenaga medis.
Sekarang, saat dirinya berstatus sebagai istri, semua keputusannya tak dapat dia ambil sendiri. Bagaimanapun Naura harus melibatkan Kenzi dalam semua urusannya. Menjadi seorang istri, Naura betul-betul harus memikirkan tempat yang tepat untuk melakukan kegiatan itu yang akan berjalan selama satu tahun.
Saat ini Naura dan Kenzi sudah pindah ke rumah barunya setelah dua bulan mereka tinggal bersama orangtua. Meskipun tidak tinggal di rumah mewah seperti rumah keluarga Naura, Kenzi berusaha memberikan yang terbaik untuk istrinya. Meskipun Naura sangat dekat dengan Mamanya, tapi baiknya mereka membangun rumah tangganya sendiri agar lebih saling mengenal satu sama lain.
Usai makan malam, Kenzi terlebih dahulu meminta izin Naura untuk ke ruang kerjanya terlebih dahulu, ada beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan. Dengan senyum menggembang, Naura mengizinkan permohonan Kenzi. Keduanya memang sudah sepakat, lebih banyak meluangkan waktu bersama di rumah. Kalaupun Kenzi harus ada pekerjaan lembur, baiknya dilakukan di rumah. Dan untuk saling menjaga perasaan satu sama lain, keduanya tak saling sungkan meminta izin seperti itu.
Setelah Naura selesai membersihkan sisa makan malamnya, Naura menyusul Kenzi ke ruang kerjanya yang bersebelahan dengan kamarnya. Naura merebahkan tubuhnya di sofa panjang di ruang kerja Kenzi sembari membaca beberapa informasi melalui ponsel pintarnya. Melihat wajah serius Naura membuat Kenzi tak sabar menahan tanya.
"Lagi mikirin apa sih?" tanya Kenzi membuat Naura menoleh ke arah suaminya.
"Ini, soal internship," jawab Naura.
"Jadi gimana keputusan kamu?" tanya Kenzi.
"Aku mau, ini diambil berdasarkan keputusan kita berdua," jawab Naura.
"Gak mungkin kan kalau aku pilih Aceh," tambah Naura.
"Kenapa? gabisa jauh-jauh ya dari aku," goda Kenzi yang sekarang sudah duduk di sofa yang sama dengan Naura.
Naura tak menjawab pernyataan suaminya, memang benar dirinya tak bisa jauh dengan Kenzi, Dan Naura juga tidak ingin meninggalkan Kenzi dengan waktu yang lama. Kalau dirinya memilih wahana internshipnya di Aceh, terus siapa yang akan mengurus suaminya. Untuk pilihan skala Jakarta saja Naura berharap diterima di rumah sakit terdekat dari tempat tinggalnya.
"Pilihan pertama di Jakarta Selatan, dan itu harus benar-benar aku perjuangkan betul. Banyak yang menginginkan tempat itu dan kuotanya terbatas, jadi kecepatan internet sangat mendukung untuk mendapatkan tempat itu," ucap Naura.
"Kecepatan internet di rumah kita belum cukup?" tanya Kenzi dan Naura menggelengkan kepalanya.
"Aku dan Aliya udah boking tempat internet yang direkomendasiin para senior. Besok mulai pemilihan wahananya," jawab Naura.
"Semoga apa yang kamu inginkan tercapai." Kenzi mengecup puncak kepala Naura lama sembari dia memeluk istrinya posesif.
"Pekerjaan kamu udah selesai?" tanya Naura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Takdir Naura
RomanceRomance - Spiritual || Spinoff Separuh Agamaku Jika diizinkan, Naura akan lebih senang jika ikut bersama Mamanya. Bukan karena Naura tidak sayang dengan Ayah dan Bundanya. Tapi kebenaran akan dirinya seperti penghianatan dari orang terdekatnya. Pria...