Monas tampak berdiri megah ditengah teriknya kota Jakarta. Cahaya emas seberat 14,5 ton yang dilapisi emas 50 kg itu seakan menyihir mata kelima pemuda yang baru datang dari Bandung. Saat ini mereka sedang berada di Gambir menunggu jemputan mobil pamannya Alex untuk langsung menuju kantornya.
"Itu emas khan bayangan cewek sebenernya. Kalo diliat dari istana negara, katanya mah ya, bakalan keliatan bayangan cewek lagi duduk gitu" cerocos Arief sok tahu.
"Terus khan bentuknya obelisk. Persis kaya di Vatikan, Amerika dan London. Artinya kita ini penguasa dunia!" sambung Arief percaya diri.
"Yaelah bocah gosip aje..." keluh Micky sambil melirik Arief dengan tatapan mata lemah.
"Kenape lo nyet?!?!" sembur Arief sebal.
Namun Micky tidak menjawab. Ia sedang ngambek berat. Tiap membuka mulut pasti teman-temannya membuat gestur tidur tanda bosan.
"Emang elo doang yang ngarti sejarah???"
"Hah!" kembali semprot si Arief sambil memajukan bibirnya.
Persis Benyamin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pengacara "Sembilan Naga"
Mystery / ThrillerEdisi Sembilan Naga ini menceritakan saat Alex Prasasti menghabiskan masa kuliahnya di Bandung. Ia anak kost yang sering kehabisan uang. Badung dengan nilai kuliah yang biasa saja. Namun adanya konflik para klien di law firm pamannya membuat Alex ha...