"The End Is The Beginning"

30 4 0
                                    

Rumi adalah seorang psikiater yang dapat diandalkan. Seorang Ph.D dari Munich dan Professor UI. Belum lagi pengalamannya membantu CIA di proyek MK Ultra.

 Belum lagi pengalamannya membantu CIA di proyek MK Ultra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jendral Abijoso memang tidak salah pilih. Sumbangsih Rumi benar-benar tidak dapat diremehkan. Tim anti-psikopatnya ini sangat efektif menangkap para pelaku kejahatan yang masuk klasifikasi extraordinary. Mereka mampu menebak arah pemikiran para psikopat itu sehingga bisa ditangkap tim lapangan.

Tapi tim ini kembang kempis. Pikir Pak Jack. Menggunakan para kriminal sinting untuk memecahkan kejahatan merupakan tamparan keras bagi negara. Ujungnya tim ini kesulitan dana.

Terutama pada kasus Elias ini. Semua penyumbang dana tim ini sudah menarik diri. Alasannya jelas. Elias sudah mati.

Apalagi yang bisa kulakukan? keluh Pak Jack. Ia bingung saat diminta Pak Soer untuk terus mengoperasikan tim ini.

"Coba sampeyan ngobrol dengan Pak Kapolri" nasihat Pak Jack ke Pak Soer.

"Tim ini khan dibentuknya dengan Surat Keputusan beliau" lanjutnya.

Tapi Pak Soer menggeleng. Tentu tidak bisa semudah itu. Tim ini disetujui menggunakan dana swasta. Dana itu dialirkan setiap ada kasus psikopat yang terjadi.

Kalau dana itu berhenti, lalu bagaimana mau jalan? pikir Pak Soer gundah.

"Anggota sudah narik diri" ujar Pak Soer mengangkat bahu.

"Lho khan sampeyan ketuanya..."

"Moso ga iso ngatur anggotane?"

Sekali lagi. Tidak semudah itu. Pak Soer membatin.

Konsorsium ini terdiri dari beberapa anggota Sembilan Naga yang concern dengan kejahatan psikopat. Terhitung ada lima anggota. Oey, Iman, Isya Buchari, Irvan Kamilin dan Eko Djaya. Enam dengan Pak Soer sendiri sebagai penyumbang terbesar. Tapi ternyata kelima anggota itu sekarang menarik diri.

Alasannya sederhana: pelaku sudah tertangkap.

Mereka pun angkat kaki. Meninggalkan Pak Soer yang harus membiayai tim itu sendirian. Tentu hal ini sangat memberatkan Pak Soer.

Akhirnya Pak Soer meminta Pak Jack untuk memberikan surat rekomendasi agar perkara ini diteruskan walau case closed. Tapi Pak Jack menolak. Dia tidak punya bukti dan tidak ada dasar untuk meminta itu. Wajar akhirnya ia meminta Pak Soer langsung menghadap Kapolri.

"Tim ini sudah sangat dikerucutkan, Pak. Dari 10 anggota sekarang tinggal dua. Belum lagi polisi aktif yang suport dan pegang lapangan"

"Mau sekecil apalagi?" ujar Pak Jack retoris.

Pak Soer mengangguk-angguk. Tim juga sempat di evaluasi total kemarin. Penyusupan melalui Nuga dianggap sangat serius oleh Kabareskrim. Dan sampai saat ini belum diketahui siapa pelaku sesungguhnya.

Evaluasi ini saja sudah membuat tim menjadi sorotan dan sempat ditangguhkan. Akhirnya, kemungkinan untuk menggunakan tim ini lagi menjadi sangat kecil saat ini.

Pak Soer hanya menghela napas panjang. Ia membuang pandangannya ke arah dedaunan hijau yang jatuh dihadapannya. Perhatiannya sedikit teralih saat seorang anak muda dekil dan hitam berlari kegirangan memberhentikan Kopaja yang lewat. Nampak sangat riang.

Pak Soer kembali mengalihkan perhatiannya ke Pak Jack. Ia ingat kata Jana kemarin.

Dalang pembunuh Gavyn masih diluar sana - katanya.

Tapi Pak Soer tidak bisa berbuat apapun. Ia siap menerima kenyataan.

X Squad harus berhenti.

Pak Soer hanya berharap. Akhir ini bisa menjadi suatu permulaan yang lain. 

Amin.

Sang Pengacara "Sembilan Naga"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang