"Risty"

41 4 0
                                    

Tidak jauh dari kawasan Sudirman. Tepatnya di perumahan elit Pondok Indah.

"Iya sayang. Ok yang. Oh wow! Ok kayanya sih. Dadah sayang...muah!"

Klik! 

Tuuuuttttt...

Risty menutup telepon sambil menengadahkan kepalanya ke langit kamar. Ia merasa kalah. Air matanya mengembang.

Tony tidak pernah bersyukur. Semua untuk karirnya. Dan ia mencampakkan keluarganya begitu saja. Batin Risty patah hati.

Tony sepertinya tidak sadar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tony sepertinya tidak sadar. Kesibukannya hanya akan membuat dirinya semakin jauh. Apalagi anak semata wayang mereka yang baru berumur 3 tahun.

Lagi lucu-lucunya. Batin Risty sambil menimang Johann.

Risty paham, saat ini Tony memang sedang mengejar karir yang selama ini ia dambakan. Tapi dengan harga kehilangan keluarga? Rasanya terlalu berlebihan. Bukannya Risty tidak butuh uang. Tapi Risty butuh Tony. Sosok yang begitu memujanya lima tahun lalu. Saat ia bukan siapa-siapa selain pekerja kantor ayah Risty. Saat ia menghiba cintanya. Saat bertahun-tahun ia berjuang mendapatkan dirinya.

Hidup memang aneh. Risty sudah mantap dengan Erick sebetulnya. Namun pria itu ringan tangan. Sampai akhirnya Risty membatalkan pernikahan yang sudah dirancang jauh-jauh hari. Saat itulah Tony kembali datang setelah sekian lama menghilang.

Semua sangat berbeda saat ia datang kembali. Mungkin karena karirnya semakin menanjak. Mungkin juga karena uangnya sudah melimpah. Tapi Tony kembali dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi. 

Sangat laki-laki

Pria itu bahkan berani meminta Risty untuk menjadi mempelainya sebulan setelah berpacaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria itu bahkan berani meminta Risty untuk menjadi mempelainya sebulan setelah berpacaran. Risty pun menerima sampai akhirnya menikah 4 tahun yang lalu. Sayangnya semua cinta itu terasa hilang dua tahun belakangan ini. 

Tony dirumah hanya sekali dalam seminggu. Selebihnya keluar kota mengecek kantor-kantornya. Atau keluar negeri untuk seminar atau pertemuan bisnis. Belum lagi dengan keanehan-keanehannya belakangan ini. Sama sekali tidak ada perubahan walau ia sudah berjanji.

"Fine. If that's what you want..." lirih Risty sambil kembali mengetik di komputernya. 

Gugatan perceraian ini akan didaftarkan minggu depan. Risty sudah tidak kuat lagi.

 Risty sudah tidak kuat lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sang Pengacara "Sembilan Naga"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang