"Grim Reaper"

41 5 0
                                    

Raden Mas Ridwan.

Lahir di Parakan, Temanggung, Jawa Tengah pada tanggal 22 Juni 1908 dari pasangan Raden Soedarjadi dan Siti Halimah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lahir di Parakan, Temanggung, Jawa Tengah pada tanggal 22 Juni 1908 dari pasangan Raden Soedarjadi dan Siti Halimah. Tahun 1922, Pak Ridwan lulus dari HIS dan melanjutkan studi ke Rechts Hooge school te Batavia.

Selama kuliah Pak Ridwan aktif di organisasi Jong Java dan Jong Islamieten Bond. Di organisasi inilah Pak Ridwan bertemu dengan Ietje Srijatie lalu menikah pada tahun 1938. Setahun kemudian Pak Ridwan lulus dan memperoleh gelar Meester in de Rechten.

Ietje adalah putri satu-satunya RM Idroes. Seorang pengacara di Kemayoran Jakarta. Dikantor inilah Pak Ridwan bekerja sebagai asisten pengacara selama lima tahun sebelum akhirnya ditunjuk sebagai asisten delegasi untuk beberapa perundingan dengan Belanda. Salah satunya adalah perundingan Roem – Roijen ditahun 1949.

Ini sebuah perundingan yang sangat alot dan keberhasilan tim yang sukses membuat Belanda menyerahkan kedaulatan Indonesia akhirnya mendapatkan pujian luar biasa dari dunia Internasional

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini sebuah perundingan yang sangat alot dan keberhasilan tim yang sukses membuat Belanda menyerahkan kedaulatan Indonesia akhirnya mendapatkan pujian luar biasa dari dunia Internasional. Pak Ridwan pun ikut terangkat namanya.

Sayangnya Pak Ridwan menolak untuk terlibat lebih jauh dalam dunia politik. Ia lebih memilih dunia bisnis. Darah usaha dari ibunya mengalir kental sepertinya. Seperti panggilan alam.

Sebuah keputusan yang sangat jitu. Saat ini Pak Ridwan adalah pemilik ratusan ribu hektar tanah yang disulap menjadi kompleks perumahan serta berbagai pasar modern diseluruh Indonesia. Pemilik Bank swasta terbesar dan juga asuransi. Belum lagi dengan media televisi serta radio. Ia adalah sosok terkaya di Indonesia.

Sosok sesungguhnya pemimpin Sembilan Naga.

Ironisnya publik tidak tahu keberadaan Pak Ridwan di Sembilan Naga. Mereka menganggap Pak Ridwan ini adalah sosok bangkotan yang sebentar lagi akan menghilang.

Bau tanah.

Sebuah anggapan yang salah. Padahal tiap ucapan Pak Ridwan bagai titah bagi pengusaha Indonesia. Khususnya Sembilan Naga yang ibarat cucu bagi Pak Ridwan.

"Bagaimana kabarnya?" senyum Pak Ridwan didepan sekumpulan pengusaha di depannya.

Terlihat Prastowo Hendarsanto, orang Jawa tapi penguasa tambang di Kalimantan. Utama Djalil pengusaha transportasi bis dan taksi dari Sumatera. Atau Resti Arief pemilik waralaba seafood yang sedang naik daun itu. Belum lagi dengan para pengusaha yang dilabeli Sembilan Naga. Mereka semua nampak telah berkumpul di balkon The Cedi.

Sang Pengacara "Sembilan Naga"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang