"666"
Dajjal tersenyum lebar mengagumi hasil karyanya. Tepat ditengah kening Jana terlihat jelas tulisan 666. Wajah Jana sendiri tampak hancur. Tubuhnya penuh darah. Diikat jungkir balik oleh setan dihadapannya itu.
Jana terkulai. Ia hanya terbalut bra dan celana dalam saja. Tidak bisa berbuat apapun saat keningnya ditato menggunakan pisau dapur beraroma cabai rawit itu. Tubuhnya terlalu lelah untuk berontak. Suaranya sudah habis. Akhirnya ia hanya pasrah tergantung menunggu takdir.
Bagi Dajjal. Sosok di depannya ini adalah lambang supremasi yang selama ini selalu menjadi sumber tenaganya. Representasi dari kemampuan Dajjal dalam mengangkangi hukum yang merupakan obsesi terbesarnya. Seperti Jeffrey Dahmer. The Cannibal Killer.
"He could be engaging. He could be bright, witty, he could make jokes. He was able to fool a lot of people" (Detektif Patrick Kennedy)
"He fooled everyone. He fooled me! He fooled his probation officer, his attorney, the police. He had bodies in the next room when the police were standing in his outer room" (Lionel Dahmer)
Betul bahwa ia impulsif. Sembrono. Apa sajalah namanya. Namun semua itu lebih karena kepercayaan dirinya bahwa ia sanggup mengakali hukum.
Sombong?
Mungkin. Tapi perasaan mampu berkelit itu membuatnya ketagihan. Akhirnya banyak sekali langkahnya yang membuat Dajjal hampir tertangkap. Tapi justru disitu tantangannya. Semua itu adrenalin terbesar baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pengacara "Sembilan Naga"
Misterio / SuspensoEdisi Sembilan Naga ini menceritakan saat Alex Prasasti menghabiskan masa kuliahnya di Bandung. Ia anak kost yang sering kehabisan uang. Badung dengan nilai kuliah yang biasa saja. Namun adanya konflik para klien di law firm pamannya membuat Alex ha...