D 74 NA
Nomor Polisi mobil BMW Z 3 Roadster milik Jana itu memang sekeren tampilannya. Sayang hanya muat dua orang. Micky pun menggaruk kepalanya melihat Bunga dan Alex sudah duduk di dalam mobil itu.
"Ya elo kalo pengen rame mah naek Patas aje" seloroh Arief.
Micky mendengus kesal. Ia segera melompat ke mobil Kijang LGX milik Polisi. Tangannya mengayun ke arah Arief menyuruhnya untuk segera ikut. Tapi pria hitam itu menolak. Ia sudah mengincar Yamaha RX King yang terparkir manis di luar garasi itu.
"Lo duluan. Kita back up di belakang" teriaknya ke Alex.
Alex mengangguk.
BMW itu pun keluar dari jalan Patal Senayan.
"Kenapa kamu tahu Jana pasti di PI?" tanya Bunga saat mereka sudah menyusur jalan.
Alex tidak menjawab. Fokusnya ke jalan raya yang dipenuhi orang menyebrang di depan Plaza Senayan. Tapi ia ingat. Map berisi informasi Dajjal yang diberikan Bu Rumi itu memang mencantumkan beberapa alamat rumah milik Dajjal. Salah satunya di Pondok Indah. Tapi ada sesuatu yang menggelitik pikirannya sejak melihat nomor rumah itu.
"33" jawab Alex singkat.
"Hah?"
"Nomor rumahnya 33" jawab Alex lagi.
Bunga menatap Alex dengan tatapan bingung. Ia masih belum mengerti.
"Angka 33 adalah angka sakti bagi banyak aliran. Mungkin karena dianggap angka yang merepresentasikan kehidupan"
"Seperti jumlah tulang belakang kita dari bawah sampai ke otak. Itu berjumlah 33" jelas Alex.
"Oh" gumam Bunga memperhatikan Alex.
"Dalam kepercayaan Budha, 33 itu pelambang surga kedua yang bernama Trāyastriṃśa alias 33 Dewa" lanjut Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pengacara "Sembilan Naga"
Misterio / SuspensoEdisi Sembilan Naga ini menceritakan saat Alex Prasasti menghabiskan masa kuliahnya di Bandung. Ia anak kost yang sering kehabisan uang. Badung dengan nilai kuliah yang biasa saja. Namun adanya konflik para klien di law firm pamannya membuat Alex ha...