"MK ULTRA"

55 3 1
                                    

"Selamat malam dengan Skytel. Untuk ID berapa?"

"Charlie 2045"

"Ok silakan pesannya."

"Hubungi papa segera"

**********

Seminar tadi pagi berjalan cukup lancar. Setidaknya ada tiga investor yang berniat untuk menanamkan modal di firma hukum Tony. Sejauh ini mereka melihat potensi di Jayapura, Manado dan Bali. Tony mengiyakan dan mengundang mereka ke Jakarta untuk membahas lebih lanjut peluang investasi itu.

Selesai acara seminar itu Tony segera menuju stasiun Partizanskaya. Ia ingin belanja oleh-oleh khas Russia di pasar Izmailovo. Ia ketitipan Ushanka. Tony dengar harga di pasar itu termasuk murah. Setelah itu tentunya ke Red Square dipusat kota. Lalu Kremlin dan Katedral Saint Basil yang warna warni.

 Lalu Kremlin dan Katedral Saint Basil yang warna warni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membayangkannya saja sudah membuat Tony bersemangat. Tapi ia tidak yakin waktunya cukup. Ia harus segera menyiapkan laporan kasus pembunuhan Gavyn malam ini. Pak Soer sudah menunggu.

Sejujurnya Tony merasa aneh. Bukan tugas pengacara mencari kriminal dan Pak Soer sudah mahfum akan hal tersebut. Tapi Pak Soer bersikeras dan menyakinkan Tony untuk menggunakan tim yang khusus mencari pembunuh berantai ini. Tony pun diminta untuk segera menghubungi Jendral Polisi Agus Djamhoer. Seketika itu juga Tony menjadi mahfum. Ia kenal dengan Jendral Djamhoer. Beliau adalah seorang purnawirawan intelejen Polisi yang pernah mengepalai tim Indonesian extraordinary case for extraordinary people.

"The X Squad"

Sebuah divisi siluman anti-psikopat yang tidak diketahui siapapun. Sebuah tim yang tidak diakui negara namun banyak berkontribusi. 

Tony sempat tidak percaya dengan keberadaan tim ini. Bukan karena fasilitas tim hantu itu karena sebetulnya biasa saja. Mereka bekerja di basemen atau lebih tepatnya gudang bawah tanah di Mabes Polri. Pengap dan gelap. Tapi anggota tim itu yang tidak biasa. Mereka adalah kumpulan kriminal kelas berat yang terdiri dari psikopat, pemimpin sekte, pembunuh berantai dan bahkan kanibal. Itulah alasannya mereka tetap berada di Mabes Polri. Mereka adalah napi langganan sel isolasi. Tapi kemampuan mereka yang extraordinary itu kemudian dimanfaatkan negara untuk memantau, menangkap dan bahkan memprediksi setiap tindakan kriminal yang luar biasa.

Kegilaan hanya bisa diselesaikan dengan kegilaan. Batin Tony saat itu.

The X Squad saat ini dikepalai oleh Letjen Djaka Sembada, Ph.D. Seorang purnawirawan ABRI berdarah Lebanon. Fasih 7 bahasa dan berpengalaman sebagai komandan Kopassus Divisi Anti Teror selama 10 tahun. Jabatan terakhir yang diemban oleh Letjen Djaka sendiri adalah Komandan Komando Pembina Pengawas Doktrin dan Teror Angkatan Darat atau Dankodoterad. Jabatan terakhir itulah yang mengantarkan Letjen Djaka mengepalai divisi siluman ini setelah pensiun tiga tahun lalu.

Sang Pengacara "Sembilan Naga"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang