"Spirit"

23 5 0
                                    

Perempatan Pondok Pinang terlihat macet. Apalagi lurus arah ke Deplu. Akhirnya Dajjal mengambil jalur ke kiri setelah lampu hijau menyala. 

Pasar Jumat sepertinya alternatif terbaik. Setelah itu Cirendeu dan Pondok Cabe. Tidak mungkin ambil Ciputat. Pikirnya jerih mengingat horornya kemacetan panjang khas Ciputat.

Pikirannya melayang kembali saat dirumah barusan. Kehadiran dua anak kecil itu tidak terlalu mengganggunya. Mungkin hanya pengamen biasa yang sering menyambangi rumah. Tapi ternyata kehadiran mereka disusul oleh sebuah Kijang hitam bertuliskan Jatanras.

Bingung. Tentu saja.

Bagaimana mungkin polisi bisa begitu cepat mengetahui persembunyiannya?

Mungkinkah Maloringan bersaudara itu dibuntuti? Tapi rasanya tidak mungkin karena jarak waktunya cukup jauh. Erick dan Semmid jauh lebih dulu sampai dibanding mereka ini. Pikir Dejan.

Tapi terus terang saja. Justru kehadiran polisi membuat adrenalin Dajjal malah memuncak. Inilah tantangan terbesarnya. Dajjal ingin menghampiri mereka. Mereka ini ilegal kalau ingin menangkap Dajjal. Mereka tidak punya dasar apapun. Sehingga akan sangat mudah bagi Dajjal untuk play victim dan memperkarakan ilegal busting ini ke Propam.

Tapi niat itu diurungkan ketika Dajjal melihat dua orang pemuda nampak membahas simbol Pentagram yang terpajang di depan rumah. 

Mereka tahu sesuatu. Geram Dajjal. 

Ia merutuk dirinya sendiri yang membuka gerbang demi mengeluarkan Bruno tapi ceroboh tidak mengunci pintu depan. Padahal rumahnya penuh dengan simbol Freemason yang ujungnya, jika mereka cukup pintar, akan menuju tempatnya bersama Jana yang nampak sudah pingsan dicekoki LSD beberapa saat yang lalu.

Otak Dajjal berputar. 

Dia dan keluarga memang tidak tinggal disini. Istri dan kedua anaknya tinggal di kawasan Menteng. Sementara rumah PI memang kosong walau selalu dibersihkan Pak Karyo setiap pagi. Rumah yang memang disiapkan khusus untuk ritual Freemason. Letaknya ditengah Jakarta yang masih relatif asri. Rencananya, saat semua terkendali dan kondusif, rumahnya ini akan menjadi markas utama Freemason saat nanti dirinya mengambil alih tampuk pimpinan.

Rumah PI memang seperti open catalogue bagi yang mengerti simbol Freemason. Mereka dengan mudahnya akan mengikuti petunjuk yang tersebar dirumah ini. Baik itu ruang meeting sampai ruang bersantai. Termasuk cabinet de réflexion tempat para calon masons menempa diri sebelum disahkan sebagai anggota baru. Semua sudah diatur Dajjal untuk memudahkan para masonist itu.

Well, not exactly, everything...

Ada beberapa ruang yang disembunyikan Dajjal untuk keperluan pribadinya. Inilah yang sebenarnya menjadi kekhawatiran Dajjal terbesar. Ia khawatir kedua pemuda itu mengerti akan simbologi satanist. Terbukti saat pria itu memutar simbol Earth.

Bagaimana dia tahu harus diputar? pikir Dajjal bingung. Padahal Dajjal sendiri yang merancang simbol itu sesuai folosofi satanist

Membawahi jiwa.

Tapi masalahnya sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi masalahnya sekarang. Bagaimana mungkin kedua pemuda itu bisa mengetahui pola pikir filosofis ini?? renung Dajjal tidak habis mengerti. 

Akhirnya Dajjal terpaksa pergi. Namun tak lupa meninggalkan sebuah amplop berisi tanda terima tiket ke Singapura agar mereka mengejarnya ke Soetta jika ruangan ini ditemukan. Jana terpaksa ditinggal karena merepotkan dan tentu saja menimbulkan kecurigaan jika dibawa dengan kondisi wajah hancur seperti ini.

Padahal rencana awalnya Jana akan dibuang di salah satu klub malam milik Dajjal. Gadis itu akan di frame sebagai salah satu pelaku BSDM yang overdosis LSD. Sehingga bukan saja mati tapi nama baiknya hancur sehingga perusahaan Soerjadi dan proyek ISP itu akan ditinggal investor.

Sayang semua harus berakhir seperti ini...

Tapi nasi sudah menjadi bubur. Fokus Dajjal saat ini hanya pergi. Satu saat ia akan kembali dan "membersihkan" namanya. Reframing bahwa ia adalah korban konspirasi jahat

I'll find the way...

RGR itu kemudian melaju cepat melewati Cirendeu. Pergi dari Jakarta adalah langkah terbaik. Bandung here i come...

It seems no one can help me now
I'm in too deep
There's no way out
This time I have really led myself astray

Runaway train never going back
Wrong way on a one way track
Seems like I should be getting somewhere
Somehow I'm neither here nor there

Footnote:

1. Deplu: Departemen Luar Negeri.

2. Jatanras: Kejahatan dan Kekerasan. Sebuah unit anti kriminal dari Kepolisian RI.

3. BSDM: Bondage, (Domination) Submission, Sadism and Masochism. Sebuah fetish dalam berhubungan.

4. Run Away Train. Lagu yang dirilis pada bulan Juni 1993 dari album Soul Asylum yang berjudul Grave Dancers Union.

5. Banyak yang menafsirkan sebagai simbol Spirit sebagai The Wheel of Law atau Dharmachakra dalam ajaran Buddha. 

Simbol berbentuk roda kehidupan itu merepresentasikan delapan jalan mencapai kemurnian jiwa: pandangan yang benar, tujuan yang benar, ucapan yang benar, tindakan yang benar, kehidupan bermasyarakat yang benar, usaha yang benar, pikiran yang benar ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Simbol berbentuk roda kehidupan itu merepresentasikan delapan jalan mencapai kemurnian jiwa: pandangan yang benar, tujuan yang benar, ucapan yang benar, tindakan yang benar, kehidupan bermasyarakat yang benar, usaha yang benar, pikiran yang benar dan konsentrasi yang benar. Tapi satanist memiliki paham yang berbeda.

Seseorang tidak akan mencapai kemurnian jiwa tanpa melewati tempaan berat yang hanya akan diberikan realita yang kejam. Saat kamu diatas, kamu tidak akan bisa merasakan dibawah. Oleh karenanya mereka memindahkan simbol earth dan fire ke atas jiwa.

6. Suzuki RGR 150 cc.

 Suzuki RGR 150 cc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sang Pengacara "Sembilan Naga"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang