"Enny Arrow"

24 2 0
                                    

Et dah!

Bujug buneng!

Lama amat yak!

Tatapannya nanar menatap recehan dari kantungnya yang digeletakkan begitu saja di atas meja warteg. Berkali-kali Arief memainkan uang logam modalnya pulang hari ini. 

Arief pun menghembuskan nafasnya dengan keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arief pun menghembuskan nafasnya dengan keras. Nampak kesal sekali. 

Busettttt bosen banget dah ah! 

Rutuknya sambil melemparkan rokok itu ke asbak. Entah sudah berapa puntung yang ia hasilkan. Ia menggerutu lagi.

Ampun dah ni orang-orangan sawah pada kemane yak?!

Dikata gue nganggur kali!

Ampun dah urusan kalo begini mah...

Udah ampir dua jam!

BUJUG!!

Arief pun bangkit dan membayar makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arief pun bangkit dan membayar makanan. Lalu dengan gusar ia keluar dari warteg yang berada persis disamping parkiran Bareskrim itu. Tiba-tiba matanya tertumbuk pada dua sosok pria didepannya yang baru keluar dari mobil. 

Pak Soer? batin Arief mengenali pria itu.

Pak Soer nampak berbincang serius. Arief bermaksud menegur namun niat itu diurungkan. Pak Soer terlihat merenung saat seorang bapak tegap mengatakan sesuatu kepadanya.

"Perkara sudah selesai, Pak. Tim X Squad kami hentikan"

Arief tertegun. Ia nampak berpikir.

Artinye gue bisa pulang nih? batinnya sontak girang. 

Membayangkan bisa segera membaca novel klasik Enny Arrow yang selama ini disimpan rapih di lemari kamarnya.

Membayangkan bisa segera membaca novel klasik Enny Arrow yang selama ini disimpan rapih di lemari kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sang Pengacara "Sembilan Naga"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang