NIGHT JEON [COMPLETE]

Long day

"Song Dasha"

Aku menghampiri tuanku, Jungkook.

"Ini tidak bisa dibiarkan. Perusahaan kita akan jatuh bila dibiarkan. Persiapkan tiket pesawatku ke Amerika, denganmu. Beserta jadwal jadwalnya."

Aku menyetujui dan segera mempersiapkan segala urusan yang dibutuhkan CEO Perusahaan kami.

'Decalcom Company'

Perusahaan ini berdiri sudah sekitar 5 tahun yang lalu, dan aku juga sudah menjadi Asisten CEO Pemilik Perusahaan ini sekitar 3 Tahun. Semenjak aku menjadi asistennya, ia jarang lagi mengganti asisten yang baru. Tapi, aku bersyukur. Itu artinya. aku. banyak membantunya.

"Baik, Tuan."

Aku bergegas menuju keluar di mejaku. Mejaku berada di luar ruangannya. Membuka laptop dan segera memesan tiket untuk hari ini juga. Setelah selesai membeli tiket dengan kelas Business. Aku juga mempersiapkan baju baju yang akan dipakai Jungkook nanti disana. Tugasku memang banyak sekali. Setelah selesai aku juga harus mempersiapkan bajuku. Setelah selesai semuanya dilakukan dalam waktu 15 menit. Aku kembali ke ruangan Tuanku.

"Tuan, Semuanya sudah saya siapkan. Haruskah kita berangkat sekarang?" tanyaku menghadap ke arahnya.

Jungkook menurunkan kakinya yang melipat. Dan bangun dari posisi duduknya. "Bagus sekali. Baiklah, siapkan mobil."

Setelah itu aku juga memerintah bawahanku untuk membawa barang barang ke bawah. Kami pun dalam perjalanan menuju Bandara. Aku berada di kursi depan bersama supir, sedangkan Jungkook di belakang.

Ia tengah sibuk bertelfon dengan pejabat pejabat dan orang orang yang penting. Kuperhatikan,setelah selesai bertelfon dengan satu orang, ia kembali menelfon yang lain. Kuperhatikan juga dari kaca, ia seperti terlihat lelah. Aku mengenalnya lebih dari 1 tahun. Aku bersamanya kurang lebih 3tahun. Ia sangat pekerja keras, selama ini ia belum pernah ada niat untuk segera menikah, padahal umurnya makin hari makin bertambah. Kini, usia dia beranjak 23 tahun, Beberapa bulan lagi ia akan berusia 24 tahun. Perbandingannya denganku sekitar 3 tahun. Aku sekarang berumur 21 tahun. Memang, masih muda.

Setelah itu, kami tiba di Incheon Airport. Aku sibuk membawa buku yang berisi jadwal Tuan Jungkook dan beberapa koper. Karena, memang ini tugasku. Aku pergi ke Amerika Serikat dengannya secara mendadak. Pokoknya, Jika dengannya. Semua harus tepat waktu, dia juga tak jarang memarahiku karena terlambat. Memang, aku tahu apa sebabnya. Aku juga nyaman bekerja dengannya. Gajiku juga lumayan besar, dihitung perbulannya aku mendapatkan sekitar 20-25 juta. Memang, sangat besar sekali. Terkadang aku simpan uang itu untuk menabung, atau memberikannya pada orangtuaku yang berada di Incheon.

"Kau tak lupa membawa Jasku yang Brown?" tanyanya tiba tiba.

Aku mengingat kembali apakah aku sudah menaruhnya. "Sudah, Tuan."