There

297 21 0
                                    

Jungkook tiba tiba datang ke Sauna. Wajahnya penuh dengan keringat. Ia menatap sinis pria yang tengah mengobrol denganku. Lalu, menarik lengan Dasha.

"Ah! Sakit, Jung!" Ucapku

Jungkook menarikku hingga ke luar Sauna. Ternyata, Jin mengikutiku juga. Takut terjadi apa apa denganku.

"Siapa kau?!" tanya Jungkook dengan sedikit emosi.

Jin mencoba menenangkan Jungkook. "Tenang, aku adalah temannya. Bisa kah kau lepaskan lengan Dasha? Ia terlihat kesakitan."

Jungkook sempat menoleh ke arah lengannya. Namun, ia tak mendengarkannya. "Bukan urusan kau."

Aku mencoba melerai. "Tidak apa apa Jin. Kau bisa kembali..."

"Aku kekasihnya." Ucap Jungkook tiba tiba.

"Oh--baiklah." Lalu Jin pergi meninggalkan kami berdua.

Aku mencoba melepaskan genggamannya. "Jung, Sakit!"

Jungkook pun melepaskannya. Lalu, tiba tiba saja ia memelukku. Dan, aku juga menangis. Entah kenapa.

"Dasha--maafkan aku."

Jungkook mengucapkan rasa bersalahnya dengan meminta maaf. Ia memelukku erat.

"Kau jahat--" Ucapku

Jungkook mengecup kepalaku, dan mengusap rambutku pelan. "Maafkan aku."

Setelah itu, Jungkook membayar dulu Sauna yang telah Dasha gunakan. Setelah itu, mereka pergi. Selama dalam mobil, Dasha tidak berkata apa apa.

"Sayang--"

Deg

'sayang? sejak kapan sayang?'

Jungkook mengambil lenganku. Ia memegangnya dengan erat. "Dash, apa kau masih marah padaku?"

Aku menjawabnya hanya dengan menggeleng.

Jungkook lalu menghentikan mobilnya di suatu Taman. Ia turun lalu, menarikku dari dalam. Ia mengajakku berjalan jalan di sekitar Taman tersebut.

"Duduklah." Jungkook meninggalkanku. Ia pergi ke suatu arah.

Beberapa menit kemudian, ia kembali dengan lengan yang penuh dengan Ice Cream.

Ia menyodorkan Ice cream itu padaku. Awalnya aku tak menerimanya. Tapi, ia memaksaku.

Akhirnya, kami berdua makan bersama. Jungkook merekatkan lengannya di pinggangku.

"Coba ceritakan lagi.." Ucapnya tiba tiba.

Aku melirik ke arahnya. "Ceritakan tentang apa?"

Jungkook menatap langit yang indah pagi itu. "Soal kemarin. Aku belum sempat mendengarkannya darimu."

Aku terdiam sejenak. Menghela napas lalu kembali berbicara. "Cih, padahal kau sendiri yang mengusirku."

Jungkook tersenyum kecil, ia merasa sedikit bersalah lalu mengecup pipiku.

Cup

"Maaf. Aku rasa aku sudah gila."

Lalu, ketika Jungkook meminta kekasihnya itu untuk menceritakannya. Namun, Dasha tidak kembali menceritakannya.

"Sudahlah. Aku tak mau membahas cerita cerita yang akan membuat keributan."

Jungkook tersenyum, ia bangga memiliki kekasih seperti Dasha. Wanita yang sangat pengertian, Cantik, Baik hati. Ia harusnya bersyukur.

"Benarkah? Kau yakin tak akan menceritakannya padaku?" tanya Jungkook sekali lagi.

Aku hanya mengangguk pelan. "Aku tak mau kita terus berantem. Apa kau mau,huh?"

NIGHT JEON [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang