Broke

307 22 0
                                    

Ketika sup pereda pengar telah tiba, Jungkook langsung mempersiapkannya untukku.

"Makanlah" Ia memberiku sendoknya.

Aku pun membawanya dan mulai perlahan melahap supnya.

Jungkook menatapku terus menerus. "Kenapa kau malam malam minum? bahkan tak mengajakku."

Aku sibuk melahap supnya, Awalnya, aku mengabaikannya.

Lalu, ia kembali berbicara. "Dasha,. Aku tak mengizinkanmu minum lagi dengan lelaki lain."

Kesal, itu yang kurasakan. Aku menaruh sendoknya di meja dengan sedikit keras sehingga menimbulkan suara.

Jungkook terlihat kebingungan, matanya membulat hebat. "Kau, kenapa?"

Setelah makanan masuk ke dalam tenggorokanku. Aku minum air putih. "Lalu? bagaimana denganmu? Apa artinya kau bebas minum dengan perempuan lain? Iya? Sebab kau adalah Tuanku? Dan aku tak berhak melarangmu apapun. Begitu?"

Jungkook mematung. Ia tak berani berbicara. "Bu--bukan--"

"Sebenarnya, aku tak terlalu mempersalahkan soal ini. Tapi, Jung. Pernahkah kau berada di posisiku? Satu kali saja? Apa hubungan kita? Benarkah kita berpacaran layaknya orang di luar sana? Pernahkah kau berpikir seperti itu?!"

Emosiku, mulai memuncak. Wajahku sedikit memerah. Karena efek semalam juga.

Jungkook terdiam. Sepertinya ia mulai menyadarinya.

"Kini, kau menyimpulkan bahwa aku disini yang salah? Begitu kah?" Ucapnya tiba tiba.

Aku benar benar terkejut dengan responnya yang benar benar tak sesuai dengan dugaanku. "Apa?! Kau benar benar berpikir seperti itu?! Aku disini tidak menyalahkan siapapun. Aku hanya ingin---"

"Keluar."

DEG

Aku benar benar sakit hati saat itu. Rasanya ingin ku menangis detik itu juga. Aku bertahan. Aku tak mau menunjukkan bahwa aku lemah.

Sejujurnya, Maksudku disini baik. Untuk membicarakannya bersama. Namun, ia salah menyimpulkan. Aku juga kebingungan dengan hubungan yang sedang aku jalin bersamanya. Aku rasa, hubungan ini tetap sama seperti hubungan antara Tuan dan Asisten.

Aku merasa, tidak ada yang berbeda. Semuanya terasa sama.

Aku bangkit dari tempat duduk. Aku mengambil tasku dan segera pergi keluar dari rumahnya, tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Jungkook juga terdiam, membiarkanku pergi sendirian.

"Jahat! Ia benar benar Jahat!"

Aku menangis sepanjang jalan. Air mataku jatuh bercucuran seperti keringatku saat ini. Aku tak bisa kembali dengan Taxi atau Bus. Dompetku tertinggal sewaktu malam bersama Sehun. Akhirnya, aku memutuskan untuk berjalan kaki.

Handphoneku mati. Tak ada powerbank. Aku benar benar seperti orang yang tak tahu arah jalan pulang.

Aku hanya menangis dan menangis sepanjang jalan.

"Aku benci Jungkook!"

•••

Jungkook memegang dahinya. Ia merasa frustasi saat ini. Banyak fikiran yang mengganggu. Soal, bagaimana Perusahaannya. Soal Kekasihnya, Dasha.

Ia merasa seperti bersalah. Tapi, terkadang, ia merasa dirinya sangat egois.

Ia seperti tak membedakan hubungannya yang sekarang dengan yang dulu. Sudah jelas, Dasha menginginkan Jungkook. Sudah jelas ia merasa Dasha adalah orang yang paling menerimanya apa adanya.

NIGHT JEON [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang