Birthday

400 27 4
                                    

"Enak rasa choco mint , bukan?"

Jungkook tengah melahap ice cream yang dipesannya. Ia juga sesekali menawarkannya padaku agar aku merasakan rasa yang dipesannya namun aku menolak karena aku tak suka.

"Of course not. Dark choco is the best one!" Aku menggeleng.

Jungkook tersenyum menatapku.Lalu, ia mengusap kepalaku pelan. Membuat rambutku sedikit kusut. Padahal, sudah susah payah aku merapihkannya.

"Ish--Jung. Rambutku jadi berantakan."

Aku mencoba merapihkannya kembali. Namun, Jungkook memang selalu usil. Ia terus terusan mengacak acak rambutku.

Setelah kami selesai di ice cream shop. Kami keluar dan mencari toko Handphone karena Jungkook akan membeli handphone baru. Di salah satu sudut pojok terlihat toko handphone, kami pun segera mendekatinya.

"What kind of type handphone do you want?"

Salah satu pegawai wanita mendekati Jungkook. Bersikap ramah.

"Iphone."

Lalu, pegawai tersebut mengambil selembar kertas yang berisi gambaran atau rincian jenis jenis Iphone yang tersedia. Ia menawarkan salah satu yang terbaik disana. Tanpa basa basi, Jungkook menyetujui membelinya dan mengeluarkan dompetnya. Ia memberikan black cardnya kepada pegawai wanita tersebut.

"Ok! You'll better wait here. I'll take it for you."

Jungkook tersenyum. "Thank you."

Aku juga tengah melihat lihat jenis jenis handphone lainnya yang tersedia disana. Jungkook mendekat ke arahku. Ia menggenggam lenganku.

"Kau juga mau?"

Aku menggeleng, "Tidak, Handphoneku yang saat ini juga masih bagus."

Jungkook merangkulku. "Baiklah, bila kau butuh yang lain. Just tell me."

Aku tersenyum dan mengangguk setelahnya. Tak lama kemudian, pegawai itu kembali membawa handphone yang diinginkan Jungkook serta black cardnya.

Kita berdua masih berjalan jalan disekitar jalanan yang penuh keramaian tersebut. Banyak orang yang bernyanyi pula di pinggiran setiap jalan. Ada yang menari, dan bahkan melakukan aktivitas yang benar benar menguras tenaga. Mereka sangat patut dihargai dan diapresiasi.

"Dash, apa kau tahu segalanya tentangku?" Jungkook tiba tiba bertanya sepanjang jalan.

Aku menengok ke arahnya sedikit mendongak karena perbedaan tinggi badan yang cukup jauh. "Hm? mungkin..tapi, mungkin saja banyak juga yang belum kuketahui."

"Contohnya?"

Aku berpikir sejenak, lalu kembali menjawabnya. "Kau melakukan hal yang kau sukai."

"Apa maksudmu?" alisnya mengerenyit.

"Seperti, sesuatu yang membuat dirimu lebih feelin better."

"Swimming?"

Aku menggeleng. "Noo, kupikir berenang itu memang membuatmu feelin better but I guess, Ini lebih ke hobimu, sesuatu yang kau sukai kau lakukannya dengan sepenuh hati"

Jungkook kembali menatap ke depan kenarah jalan. Ia tengah berpikir. Lengan yang satunya masih merangkulku, dan lengan yang satunya ia masukkan kedalam saku.

"Ah!"

Sepertinya Jungkook mulai mengingat sesuatu.

"Apa itu?" tanyaku yang mulai penasaran.

"Minum banana milk." jawabnya polos.

Aku tertawa terbahak bahak setelahnya. Bagaimana bisa, dia adalah seorang pemilik Perusahaan serta seorang CEO. Terkenal dengan kewibawaan dan keramahan, dan terkadang kejutekannya. Tapi, denganku ia menjadi seorang pria muda yang kadang tingkahnya seperti bayi, bahkan selalu bermanja. Ia benar benar berubah 180°. Jungkook yang kukenal saat ini bukanlah Jungkook yang selalu tegas dan berpakaian rapih di Kantor. Ini seperti lebih ke kekasih layaknya pasangan pasangan di luar sana. Entah kenapa, aku juga merasa sangat bersyukur diantara ribuan wanita di luar sana yang menginginkan Jungkook menjadi prianya.

NIGHT JEON [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang