Feel

823 57 0
                                    

Setelahnya aku segera berdiri, Jungkook juga membantuku berdiri.

"Jadi, selama ini kau tak bisa tidur dengan lampu yang dimatikan?"

Aku mengangguk pelan, dan sedikit malu. "Maaf, Tuan. Aku akan pergi ke luar dan mencari kamar yang koso--"

Jungkook menarik tanganku, mengisyaratkanku untuk tidak pergi. "Tidak usah, Dasha. Tidur saja, dan jangan dimatikan lampunya."

Jungkook menarik lenganku menuju kasur, lalu ia tertidur menghadap ke arah pemandangan. Hatiku berdegup kencang setengah mati, ini adalah pertama kalinya aku tidur disamping dengannya. Dan ceroboh sekali, tapi biasanya Tuanku akan mempersilahkanku untuk mencari kamar lagi. tapi kali ini tidak.
Akupun perlahan menaiki kasurnya dan mulai berbaring disampingnya.

Tengah malam Jungkook terus mengigau, ia terus menyebutkan hal hal yang tak masuk akal, Ia sepertinya mimpi buruk. Badannya mengeluarkan banyak keringat, rambutnya basah oleh keringatnya. Ia terus memelukku disampingnya. Aku sedikiy merasa tidak nyaman, tapi Tuanku memang mengalami mimpi buruk. Akupun kembali memeluknya dan menepuk nepuk punggungnya Sampai ia berhenti mengigau dengan tangan yang masih melingkar di pinggangku.

Paginya, aku bangun dari tidurku dan segera ke kamar mandi. Setelah bersiap semuanya, aku membangunkan Tuanku. Jungkook.

"Tuan?"

Aku menepuk bahunya pelan. "Tuan, ini sudah pukul 6 Pagi, kau harus segera bersiap"

Jungkook pun membuka matanya perlahan, ia melihat wajah yang sangat amat indah didepannya saat bangun tidur. Ya, itu adalah Dasha.

"Yeppo--"

Wajahku langsung memerah, Jungkook tiba tiba lagi mengatakan hal hal yang tidak pernah dikatakan sebelumnya. Setelah itu. Jungkook bangun dan mengumpulkan tenaganya. Ia langsung bergegas menuju kamar mandi, sedangkan aku membereskan ranjangnya, Meja, segalanya agar terlihat lebih rapih. Aku juga mempersiapkan baju yang akan dikenakannya hari ini.

Beberapa saat setelahnya Jungkook keluar dari kamar mandi, akupun segera keluar dari kamar mempersilahkan Jungkook untuk berganti pakaian. Setelah selesai, Jungkook memanggilku untuk masuk.

"Tolong, Dash." Ia menunjuk ke arah dasinya yang belum terpasang sempurna.

"Permisi, Tuan." Aku membantunya memakaikan dasinya. Wajah kami sangat dekat karena aku pun harus sedikit berjinjit karena Jungkook sangat tinggi. Ia menatapku dalam. Ia juga menatap bibirku. Ini benar benar menggangguku.

"Ah, Dash. Soal kemarin, aku minta maaf telah melakukan itu padamu" ucapnya

Aku menghentikan aktivitasku sejenak, "Tentang apa?"

Cup

Tiba tiba saja ia menciumku sekilas. Wajahku kembali memerah, sangat merah. Aku sangat malu.

"Tentang ini" Ia kembali menyambar bibirku, lengannya yang tadi ia simpan di saku celana kini berubah menjadi memegang pinggangku erat. Sontak aku melingkarkan lenganku di lehernya. Ia mendorongku hingga aku hampir terjatuh di kasur. Namun, aku menahannya.

"Tuan, maaf."

Jungkook sadar akan hal apa yang ia lakukan sekarang. Ia berdiri dan kembali meminta maaf.

"Dasha, aku benar benar meminta maaf."

Ia pergi keluar meninggalkanku di kamar. Hatiku bimbang. Dia belum menjelaskan padaku mengapa dia melakukan hal ini?. Dan, tubuhku juga sama sekali tidak bisa menolak setiap ciuman yang ia berikan. Aku juga menyukainya. jujur.
Tapi, mengapa aku tersipu? apa aku menyukai Tuanku sendiri? tidak. Ini tidak boleh terjadi.

NIGHT JEON [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang