Let's go

491 32 0
                                    

"Kau lama sekali, Jungkook-ah"

Jimin tengah mengaduk sinduk coffe yang mungkin ia buat sebelumnya. Lalu, ia duduk di sofa dengan Jungkook yang baru datang di Apartmennya.

Jungkook melepas jaketnya. "Ahh--aku baru mengantarkan Dasha dulu ke rumahnya."

Jimin tersedak ketika mendengar perkataan Jungkook disampingnya. Matanya melotot, membulat, pipinya mengembang, bibirnya yang membentuk pout. "Apa?! Dasha? Asistenmu? kenapa kau mengantarkannya? Ia kan bisa naik taxi or bus, maybe."

Jungkook menatap Jimin dalam. "Sebenarnya, aku sudah menciumnya berapa kali Jim."

"Apa?"

Seketika suasana tiba tiba hening. Hanya suara detik jam yang terdengar. Jimin menaruh coffenya di meja. Lalu, membenarkan posisinya.

"Oke. Baiklah, Jadi, maksudmu--"

"Eoh Jim. Aku menyukainya."

Jimin menatapku lima detik setelahnya. Ia kembali meminum coffenya dan berbalik arah. Lalu, kembali lagi menghadap Jungkook.

"Kau serius?"

Jungkook mengangguk. "Aku hendak menembaknya. Nanti saat aku cuti."

"Tunggu--Memang, cuti kau kemana? Kapan?"

Jungkook terdiam selama tiga detik, lalu kembali menjawab. "Mungkin besok, atau lusa? Entahlah--Aku juga mau menenangkan pikiranku. Saat ini banyak masalah terjadi, aku ingin merehatkan diri. Tadinya aku ingin mengajakmu. Namun, nanti aku dengan Dasha. Kau dengan siapa?"

"Apa kau lupa aku sedang dekat dengan seseorang?" tanya Jimin tiba tiba.

Jungkook memasang wajah kebingungan, dan tengah berfikir. "Siapa?" Satu detik, dua detik.

"AHH! Aku ingat! Wanita itu?"

Jimin tersenyum. "Aku juga belum bertanya apa dia mau jadi kekasihku atau tidak. Entah, tapi aku dan dengannya sudah dekat dalam waktu yang lama."

"Benar benar. Aku ingat." ucap Jungkook

"Lalu? Kau mau ikut?" tanya Jungkook lagi

Jimin tengah berfikir. "Entah--Aku tak tahu dia ada waktu luang atau tidak"

"Tapi kuusahakan! Sebentar aku telfon dulu." tambahnya.

Setelah itu Jimin mengambil handphonenya dan menekan tombol telfon di salah satu kontaknya. Hingga berdering dan menunggu jawaban.

"Halo, Jim?"

"Ah, Hai! apa kau sibuk saat ini?"

"Eum, tidak. kenapa menelfon?"

"Ada yang perlu kubicarakan,bisa kah kau datang ke apartku?"

"sekarang?"

"Iya, aku jemput dibawah nanti."

"Hm--baiklah. tunggu 5 menit lagi."

"Oke, Just call me kalau sudah dibawah"

Setelah itu wanita tersebut mengakhiri panggilannya.

"Bagusnya kita pergi kemana ya?" tanya Jungkook sambil merogoh stik PS permainan di Apart Jimin.

Jimin mendekatinya. "Pantai? Gunung? Luar negeri? Eropa? Asia?"

NIGHT JEON [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang