Our Night

1K 45 0
                                        

"Aku masih tidak paham dengan yang ini, kenapa dia belum juga menghubungi kita?"

Jungkook sibuk mencari berkas berkas yang dibutuhkan. Aku juga membantunya mencarinya. "Ah, benar Tuan. Dia belum memberikan persetujuannya. Mungkin, memberi kita waktu."

Begitulah obrolan antara seorang Tuan muda dan asistennya. Mereka terus bekerja membereskan hal hal semua tentang berkas dan surat surat yang lainnya di Ruang Tengah. Sampai pukul 3 Pagi Aku tak kuat menahan kantuk, akhirnya aku tertidur di bawah dekat meja dan diatas berkas. Jungkook memanggilku.

"Dasha"

Satu kali, namun tak kujawab.

"Dasha"

Akhirnya Jungkook menyadari bahwa aku sudah tertidur. Ia meletakkan ballpoint yang dipegang olehku. Lalu ia pergi ke kamarnya. Beberapa saat kemudian, ia datang menghampiriku sambil membawa selimut. Ternyata ia menyelimutiku. Ia juga duduk disampingku. Dan mengelus rambutku sekilas. Menatap wajahku dalam. dan tersenyum.

"Kau sangat cantik, Dash."

°
°

Aku terbangun sekitar pukul 10 Pagi. Awalnya aku terkejut karena badanku tak kedinginan karena ada selimut, tapi badanku sedikit sakit mungkin karena posisi tidurku semalam.Bahkan kumelihat meja masih berantakan dan belum dirapihkan. Ah, aku sepertinya ketiduran semalam. Aku semakin terkejut menemukan Tuanku yang masih tertidur di sampingku. Wajahnya sangatlah tampan dan lucu. Perpaduan antara cute and handsome.

Aku melepaskan selimut yang menyelimuti tubuhku dan menyelimuti Jungkook.

'apa dia juga tidur disini?'

Akupun segera berdiri dan membereskan meja yang masih berantakan oleh berkas berkas semalam pekerjaan kami berdua. Aku sedikit berhati hati agar tak membangunkan Tuanku yang masih tertidur.

'hihi, dia tampak manis'

Setelah selesai membereskan meja, aku beralih menuju remot remot di setiap tirai untuk membuka satu persatu. Setelah itu matahari sudah masuk ke dalam rumah dan menyinari rumah ini. Aku bergegas menuju dapur dan berniat membuat sarapan untuk Tuanku. Sepertinya, menu hari ini aku akan membuat nasi goreng, minumnya akan kucari susu dalam kulkas.

"Hmm, ah susu pisangnya tinggal satu." Aku merogoh susu pisang yang menjadi last one di dalam kulkas tersebut.

Setelah aku memasak nasi goreng ku sajikan di dalam piring bersamaku juga di meja makan. Dan segelas susu pisang untuk Tuanku, sedangkan aku hanya membuat teh hangat. Setelah itu, aku menghampiri kembali tuanku yang masih tertidur. Aku membangunkannya perlahan.

"Tuan?"

Aku menggoyangkan bahunya pelan. "Tuan,Jung?"

Ia membuka matanya perlahan dan bergerak. Ia mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu. Lalu, menatapku sekilas.

"Eoh, sudah pagii--"

Ia mengucek ngucek matanya. Dan mengendus bau sesuatu yang enak dihirup. "Apa kau membuat sesuatu?" tanyanya.

Aku tersenyum dan mengangguk. "Iya, bangunlah. Aku telah menyiapkan sarapan untukmu Tuan."

Lalu, ia bangun dan pergi menuju kamar mandi yang di dekat dapur. Sedangkan aku membereskan selimutnya terlebih dahulu dan mengantarkannya ke kamar Tuanku.
Setelah itu aku kembali ke dapur. Dan aku sudah melihat Tuanku tengah duduk di meja makan, akupun duduk juga dihadapannya.

"Bagaimana Tuan? apa enak?" tanyaku.

Ia melahapnya. "Enak. Sangat."

Aku tersenyum mendengarnya. "Eoh, iya Tuan. Bahan makanan tersisa sedikit, sepertinya aku harus pergi ke Supermarket untuk membelinya. Susu pisang juga ini adalah yang terakhir." Jawabku.

NIGHT JEON [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang