Setelah membujuk putranya sedemikian rupa akhirnya Ratna bisa bernafas lega karena pada akhirnya Ali menyerah dan bersedia membawa Ibunya pulang siang itu juga.Ali sudah mengurus semua administrasi rumah sakit dan sekarang dia sedang memapah Ibunya menuju parkiran dimana mobilnya berada.
"Mama sanggup jalan? Ali ambil kursi roda aja dulu kalau nggak ya, Mama tunggu di sini bentar."
"Eh tunggu Nak! Mama kuat kok udah jalan aja Mama nggak apa-apa." Ratna menahan lengan Ali yang ingin melesat mengambil kursi roda untuk Ibunya.
"Mama yakin?" Tanya Ali sangsi.
Ratna menganggukkan kepalanya dengan yakin. "Yakin Nak. Mama kan udah sehat." Katanya sambil tersenyum lebar.
"Ya udah ayok." Ali memegang erat pinggang Ibunya seolah jika dia lepaskan Ibunya akan jatuh, Ratna diam saja tidak protes apalagi sampai berdebat bisa-bisa Ali kembali membawanya masuk ke dalam rumah sakit lagi.
Mereka sudah tiba di pintu masuk rumah sakit saat tiba-tiba seorang perempuan datang menyapa Ibu Ali.
"Hei Jeng Ratna."
Ratna serta Ali sama-sama menoleh saat seorang wanita paruh baya sebaya Ratna dengan gaya hebohnya berjalan cepat kearah Ratna.
"Oh Jeng Nita." balas Ratna ramah.
Ali langsung memutar matanya, jika para 'jeng' sudah berkumpul maka bersiaplah wajah tampan Ali jadi bulan-bulanan mereka.
"Aduh si ganteng makin hari makin oke aja nih ya." Ali nyaris menepak tangan nakal teman sosialita Ibunya ini yang mencuri pipinya tanpa malu.
"Ah makasih Tante." Balas Ali sambil menjauhkan wajahnya dari jangkauan tangan nakal Tante-tante itu.
Ratna tersenyum sopan pada Nita temannya. "Anak saya buru-buru nih Jeng lain waktu kita bertemu ya." Ratna sangat tahu jika putranya sama sekali tidak nyaman jika bertemu dengan teman-temannya itu karena teman-temannya yang suka sekali menyentuh putranya.
"Ah padahal saya mau ajak Jeng Ratna ngumpul."
"Maaf Tante, Mama saya baru keluar dari rumah sakit dan beliau dianjurkan untuk istirahat total oleh Dokter." Ali langsung menyerobot sebelum Ibunya berbicara dan mengiyakan ajakan yang menurut Ali tidak bermanfaat itu.
Paling-paling Ibunya juga diajak bergosip.
Ratna menatap putranya sebelum kembali menatap temannya. "Iya Jeng saya diharuskan untuk beristirahat total di rumah."
Wajah Jeng Nita sontak sedikit berubah masam. "Oh ya Jeng."
"Ya udah ayok Ma kita pulang. Permisi Tante." Ali buru-buru mengajak Ibunya untuk segera ke mobil setelah berpamitan pada teman Ibunya itu.
"Pelan-pelan aja Nak, Tante Nita nggak akan ngejar kamu kok." Ratna berkata dengan senyum gelinya.
Ali mendengus pelan ketika melihat Ibunya menggoda dirinya. "Ali tuh geli sama teman-teman nya Mama pada hobi colek-colek Ali semua." Adunya dengan manja.
Ratna tertawa pelan, jika dilihat seperti ini putranya tidak seperti orang yang memiliki masalah atau trauma pada masa lalu. Ali terlihat biasa saja seolah hidupnya paling bahagia padahal Ratna tahu jauh di dalam lubuk hati putranya, Ali masih menyimpan semua kepahitan itu.
Dan mulai sekarang Ratna akan berusaha lebih keras untuk membuat Ali-nya tersenyum dan melupakan masa lalu dan menurut Ratna salah satunya cara adalah menjodohkan anaknya dengan salah satu putri teman-temannya jika Ali menolak dijodohkan dengan Sarah.
Benar, secepatnya dia harus menemukan calon istri yang baik untuk putranya. Fikir Ratna sambil terus melangkahkan kakinya menuju mobil Ali.
***
Prilly membawa nampan berisi minuman itu untuk tamu-tamu 'kurang ajar' yang langsung bungkam ketika melihat kedatangan Prilly.
Prilly memilih cuek saja ketika wanita muda dan Ibunya itu menatap sinis ke arahnya. Memangnya apa yang salah dengan dirinya?
"Nanti kalau kamu sudah menjadi Nyonya di sini kamu harus usir dia!"
Prilly bisa mendengar apa yang baru saja wanita paruh baya itu bisikkan pada putrinya.
Dia? Siapa? Dirinya? Memangnya salah apa dia sampai harus di usir alias di pecat?
Dan lagi pula memangnya sudah ada jaminan jika wanita berhati busuk ini akan menjadi Nyonya di rumah ini?
Prilly terus menggerutu di dalam hatinya meskipun wajahnya terlihat biasa saja bahkan dia masih mengangsurkan senyuman ketika meletakkan dua gelas minuman untuk tamu tak diundang ini.
"Jelas Ma! Aku jamin begitu aku menikah dengan Kak Ali hal pertama yang aku lakukan adalah menendang perempuan ini dari rumah kami."
Prilly mengeratkan pelukannya pada nampan di dadanya. "Silahkan di minum Nyonya-nyonya sekalian." Kata Prilly dengan senyuman meremehkan khas dirinya.
Kedua wanita itu langsung berdiri berniat untuk menyakiti Prilly bertepatan dengan suara klakson mobil didepan yang mereka yakini itu Ali.
"Mama Kak Ali datang!"
"Iya Nak! Kamu siap-siap saja membuat minuman untuk Ali."
Prilly bisa melihat senyum culas yang terbit dari sudut bibir Ibu dan anak ini namun dia memilih abai karena dirinya memiliki ide untuk menghentikan niat jahat mereka.
"Mama ke depan dulu!" Wanita paruh baya itu langsung melesat pergi meninggalkan putrinya yang tersenyum lebar.
"Apa lo liat-liat gue? Belum pernah liat wanita secantik gue lo ya?"
Prilly menaikkan sebelah alisnya jika tidak mengingat dirinya bekerja di sini mungkin sudah dia layangkan nampan ditangannya ke wajah perempuan ini.
"Saya mau ke dapur minggir!"
Prilly nyaris terjatuh ketika wanita itu tiba-tiba mendorong tubuhnya. Prilly menatap kepergian wanita itu penuh kebencian, dia yakin wanita itu ingin membuat minuman yang pasti diberikan 'serbuk' itu untuk Ali.
Tidak bisa dibiarkan!
Prilly menolehkan kepalanya ke depan, di teras sana terlihat Ibu Ali dan Ibu wanita tadi sedang berpelukan. Prilly tidak tahu hubungan persaudaraan seperti apa yang Ali dan wanita itu miliki tapi yang pasti Prilly tidak akan membiarkan wanita itu serta Ibunya menyakiti Ali.
Niatnya mau jadi Nyonya di rumah ini eh kenapa malah milih jalan kotor dan Prilly tidak akan memaafkan mereka-mereka yang tega menyakiti orang lain hanya untuk kepentingan pribadinya.
Ibu Ali pasti akan sangat terluka begitu tahu jika putranya akan dimanfaatkan oleh salah satu keluarganya dan sebagai asisten yang baik maka Prilly akan menghalangi niat jahat dua wanita setan itu.
Lihat saja!
*****
Hari ini ada promo 65k dpt 5 pdf yaa..
Jangan sampai ketinggalan, langsung list ke wa yaaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Hati
RomanceStory terbaru aku setelah Lingkar Cinta jangan lupa dibaca yaa.. Ceritanya juga nggak kalah seru dengan ceritaku yang lainn.. Terima kasih..