Bab 16

1.5K 263 6
                                    


Setelah melaksanakan subuh berjamaah di sebuah mesjid yang terletak tak begitu jauh dari rumah sakit dimana Ibunya di rawat, Ali kembali melajukan mobilnya kali ini tujuannya pasar pagi sebelum kembali rumah sakit untuk membeli jajanan pagi.

Ali sangat menyukai jajanan masa kecilnya dan kebetulan kali ini dia memiliki waktu untuk membeli aneka jajanan enak itu.

Ali akan ke rumah sakit sebentar sebelum kembali ke rumah karena Prilly akan datang hari ini. Ali ingin dirinya sendiri yang akan memperlihatkan seluk beluk rumahnya pada Prilly supaya wanita itu betah bekerja di rumahnya.

Setengah jam kemudian akhirnya mobil Ali memasuki area parkir khusus yang disediakan untuk penikmat jajanan pagi itu. Setelah memarkirkan mobilnya Ali segera turun dan mulai mencari jajanan pasar favorit nya.

Ali masih mengenakan baju semalam yang mengering di badannya setelah melepas Prilly pulang, Ali memilih mengistirahatkan dirinya di salah satu penginapan sederhana yang dia temui tak jauh dari tempat di mana mobilnya berhenti.

Meskipun hanya sempat tidur beberapa jam namun suasana hati Ali cukup baik hari ini, senyum nya tak pernah lekang hingga membuat beberapa pedagang pasar itu berdecak kagum melihat ketampanan Ali yang begitu memukau.

"Pengantin baru ya Nak? Istrinya mana?" Seorang Ibu-ibu bertubuh kurus mulai mengintrogasi Ali.

Ali menggaruk kepalanya yang tidak gatal pasalnya akibat ucapan Ibu itu beberapa orang pedagang lainnya dan juga pembeli ikut celingak-celinguk mencari sosok istri yang Ibu inis sebutkan tadi.

"Tolong bungkus semua jenis kuenya ya Bu masing-masing 50 ribu aja." Pinta Ali tak mau ambil pusing dengan kekepoan Ibu-ibu di sini.

Ibu kurus tadi langsung bersemangat membungkus kue miliknya, jarang-jarang ada yang belanja ngeborong begini, pikirnya.

Ali tersenyum kikuk saat seorang Ibu dengan berani menyentuh lengannya. "Mulus sekali kulitnya ya."

Ali nyaris menangis karena perbuatan 'melecehkan' Ibu ini namun dia memilih santai saja toh Ibu-ibu di sini tidak berbuat diluar batas.

Ali tidak mengerti kenapa dirinya yang dikerumuni Ibu-ibu padahal tidak hanya dirinya saja yang berjenis kelamin pria yang berbelanja di sana. Ali menoleh ke kiri dan kanan ada beberapa orang pria yang sedang menatap sinis padanya bagaimana tidak bahkan ada seorang Ibu hamil yang tiba-tiba menghampiri Ali meminta Ali untuk mengusap perutnya yang sudah lumayan besar dengan tujuan supaya anaknya lahir nanti setampan dan sesempurna Ali.

Meringis pelan Ali tetap menuruti keinginan Ibu hamil ini, Ali meletakkan tangannya di atas perut sang Ibu tanpa memberi usapan karena Ali merasa geli sendiri. Ya jelas dia geli kan yang diusap olehnya benih orang lain bukan benihnya.

Ali benar-benar ingin segera angkat kaki dari sini karena dalam khayalannya tidak pernah sekalipun Ali berkhayal akan di kerumuni oleh Ibu-ibu seperti ini.

Siapapun tolong Ali!

****

"Kamu dari mana Nak? Kok suntuk gitu mukanya?" Ratna langsung bertanya ketika melihat putranya datang dengan wajah sedikit ditekuk.

Ali meletakkan plastik-plastik berisi kue-kue yang dibeli olehnya. Ratna sampai menganga melihat puluhan plastik yang ditaruh putranya di atas meja kecil didalam ruangannya.

"Kamu ngeborong?"

Ali menganggukkan kepalanya. "Iya Ma." jawabnya tak bersemangat.

Ali masih merasa lelah akibat ulah Ibu-ibu dipasar pagi tadi. Hampir satu jam dirinya tertahan di sana karena banyaknya Ibu-ibu yang ingin berfoto dengannya emangnya Ali artis apa sampai diajak foto segala.

Ck!

"Ali mandi dulu ya Ma." Ali langsung bergerak menuju kamar mandi.

"Ali tunggu di--"

"ARGHH!!"

"MAMA KENAPA NGGAK BILANG ADA KUNTILANAK INI DI KAMAR MANDI?!"

Ratna menutup telinganya saat teriakan Ali terdengar membahana diruangan itu.

"Mama kenapa nggak bilang kalau Sarah masih di sini?" Ali langsung memberondong Ibunya.

Ratna mengusap telinganya pelan. "Mama mau bilang eh kamu main pergi aja." Bela Ratna tak ingin disalahkan oleh putranya.

"Kak Ali harus tanggung jawab!" Tiba-tiba Sarah datang dengan mengenakan handuknya berdiri didepan Ali dan Ratna tanpa tahu malu.

"Apaan sih lo setan!"

"Ali!"

Ratna menegur putranya yang sudah keterlaluan menyebut Sarah sebagai setan.

Ali mengusap wajahnya, moodnya pagi ini benar-benar hancur. "Aku pulang!" Ali berbalik dan berniat meninggalkan kamar Ibunya. Dia benar-benar butuh tempat untuk menenangkan hati dan pikirannya.

Mood Ali benar-benar hancur.

"Kak Ali nggak bisa gitu dong! Kak Ali harus tanggung jawab! Kak Ali harus nikahin aku!" Sarah berteriak keras hingga membuat Ali mengurungkan niatnya untuk melangkah.

"Emangnya gue ngapain lo hah?!" Emosi Ali benar-benar sudah tidak terkendali, Ratna sangat tahu jika saat ini putranya sedang benar-benar dalam tahap marah.

"Sarah sudahlah! Kak Ali nggak ngapa-ngapain kamu juga kan?" Ratna berusaha menengahi, jika dibiarkan bukan tidak mungkin Ali akan merajam Sarah dengan kata-kata pedasnya.

"Nggak bisa gitu Tante! Kak Ali udah liat tubuh ku yang berharga ini!"

"Gue nggak liat apapun! Gue cuma cium bau busuk dari kotoran lo! Puass!!"

Ratna memejamkan matanya sedangkan Sarah terpaku tidak menyangka sama sekali Ali akan mempermalukan dirinya seperti ini.

"Lo jangan ngedrama pagi-pagi Sar! Gue nggak nafsu sama lo apalagi pas gue tahu ternyata kotoran lo sama busuknya dengan kinerja otak lo!" Ali benar-benar sudah tidak bisa mengendalikan dirinya.

Faktor lelah dan kurang tidur membuat moodnya benar-benar hancur ditambah dengan drama Sarah yang tidak masuk akal ini.

"Mending lo pulang Sar! Lo nggak diperlukan di sini, urusan Mama gue biar gue yang urus!"

"Ali!"

Ali tidak menghiraukan teguran Ibunya bahkan hatinya tidak iba sama sekali melihat air mata Sarah yang Ali tahu wanita itu menangis bukan karena sakit hati melainkan malu dengan kelakuannya yang ingin menjebak Ali eh malah dipermalukan seperti ini.

Kasihan sekali.

"Tante."

"Pulanglah Sarah! Maafin Kak Ali ya." Ratna meminta maaf mewakili putranya yang sudah keluar dari kamar dengan membanting kuat pintu kamar itu.

Ali benar-benar marah sepertinya.

*****

Jangan lupa Promo 100k dpt 7 pdf khusus hari ini yaaa..

Langsung aja chat ke wa 081321817808

Permainan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang