Prilly masih belum membuka mulutnya. Tatapannya masih sama dalamnya hingga membuat Ali gerah karenanya."Lalu bagaimana dengan hatimu?"
Ali menaikkan sebelah alisnya menatap Prilly dengan pandangan bingungnya. "Aku tidak ingin menikah hanya karena sebuah keharusan. Bagiku cinta adalah hal mutlak yang harus ada di dalamnya dan pertanyaannya sekarang apakah kamu mencintaiku Mas?"
Ali bergeming. Ditatapnya lamat-lamat wajah cantik yang memancarkan kelembutan dan juga ketegasan disaat bersamaan. Dua bulan menjalin kedekatan sedikit banyak Ali sudah mengetahui sifat Prilly. Gadis ini punya keinginan yang kuat jika sudah mencintai maka akan dengan sepenuh hati dan jika sudah membenci maka Prilly juga akan melakukannya dengan sepenuh hatinya.
Karakter Prilly yang seperti ini justru semakin membuat pesona gadis ini terpancar. Dan jika ditanyai perihal cinta jujur Ali belum tahu, dia masih meraba untuk urusan hatinya tapi satu hal yang pasti, Ali tidak menginginkan wanita pun lagi selain Prilly untuk menjadi ibu dari anak-anaknya kelak. Cukupkah alasan itu dikatakan cinta?
"Aku sedang berusaha untuk mencintai kamu tapi satu hal yang akan aku jaminkan padamu." Prilly menaikkan alisnya berusaha bertanya apa maksud Ali melalui tatapannya itu. "Kesetiaan. Aku jaminkan kesetiaan ku di atas segalanya." Ucap Ali penuh dengan kesungguhan.
Prilly tidak ingin percaya namun melihat kesungguhan pria ini entah kenapa hatinya ikut melambung. Prilly tidak bisa menahan diri untuk tidak melebarkan senyumannya, dan satu hal yang Prilly tahu dia harus memberikan kesempatan untuk Ali.
Dan Prilly benar-benar memberikan kesempatan untuk Ali melalui anggukan kepalanya.
"Aku terima lamaran kamu Mas."
Dan Ali tidak bisa menahan euforia dalam hatinya tanpa sadar pria itu langsung terlonjak lalu berteriak kegirangan hingga membuat Prilly tertawa namun tawa itu berubah pekikan saat tiba-tiba Ali memeluk dan membawa tubuhnya ke udara.
Prilly menjerit penuh tawa ketika Ali mengangkat tubuhnya tinggi-tinggi. Prilly memeluk erat leher pria itu supaya tidak jatuh sedangkan Ali menahan bokong Prilly dengan kedua lengannya.
Tawa mereka terdengar renyah memecahkan keheningan malam. Jika ada yang melihat tidak akan ada yang percaya jika pasangan itu hanya sedang melaksanakan perjodohan yang diatur orang tua mereka karena chemistry diantara mereka terlihat begitu natural dan tulus dari hati.
Ali masih belum menurunkan Prilly meskipun gadis itu sudah merengek minta diturunkan karena puing. Ali begitu bahagia apalagi saat kembali mendengar pekikan tawa dari Prilly.
Percaya atau tidak Ali merasa hatinya begitu membuncah nyaris meledak karena rasa bahagia yang saat ini memenuhi rongga dadanya dan alasan dibalik kebahagiaan itu adalah Prilly, gadis yang mulai detik ini sudah dia klaim menjadi miliknya.
Prilly hanya untuk Ali.
Dan Ali hanya akan menjadi milik Prilly.
Selamanya akan seperti itu.
Semoga saja.
***
Haris, Julia serta Ratna jelas menyambut bahagia kabar yang dibawa oleh putra putri mereka meskipun di tempat berbeda namun sama sekali tidak mengurangi kebahagiaan mereka.
Ratna dan Julia langsung bertelfon ria setelah Ali dan Prilly memberitahu jika mereka sepakat untuk menikah dalam waktu dekat. Ratna sebagai orang tua dari pihak laki-laki jelas merasa bertanggung jawab atas pernikahan putranya.
Jadi Ratna langsung bertanya pada Julia tentang seserahan yang harus dia siapkan meskipun Ali sudah memberitahu Ibunya jika Prilly tidak meminta mahar yang aneh-aneh namun tetap saja Ibunya ingin sesuatu yang wow untuk calon menantunya.
Ali hanya mampu menggelengkan kepalanya ketika melihat Ibunya mulai larut dalam pembicaraan dengan Ibunda Prilly melalui sambungan telepon genggamnya. Ali memang langsung memberitahu Ibunya perihal pernikahan setelah mengantar Prilly pulang dan sepertinya Prilly juga melakukan hal yang sama dengannya.
Tring!
Ali merogoh saku celananya dan tersenyum kecil ketika mendapati whatsapp dari Prilly, calon istrinya.
Calon istri❤️
Aku pusing Mas😣Aliandra Putra
Pusing kenapa? Perasaan tadi kamu baik-baik aja pas Mas antar pulang.Ali menunggu cemas balasan dari Prilly, kenapa gadis itu tiba-tiba mengeluh pusing padanya? Apa Prilly sakit? Tapi kenapa tiba-tiba seperti ini?
Ali berjalan mondar-mandir di ruang tamu rumahnya sesekali matanya melirik ponsel yang tak kunjung mendapat balasan dari sang kekasih ah tepatnya calon istri.
Tring!
Ali buru-buru membuka pesan dari Prilly dan senyum gelinya seketika mengembang saat membaca balasan pesannya dari Prilly.
Calon istri❤️
Mama nyuruh aku dengar pembicaraan dengan Mama Ratna perihal seserahan dan mahar Mas eh bukannya bahas pernikahan kita Mama-mama cantik ini malah bergosip ria. Pusing Mas dengarnya 😩Ali terkekeh geli sebelum kekehan itu berubah tawa, dia bisa membayangkan bagaimana bosannya Prilly saat ini karena dia sudah sangat hafal para Mama cantik itu jika sudah bergosip jelas tidak cukup satu jam.
Ali memilih ke kamarnya sebelum membalas pesan dari Prilly setibanya di kamar Ali langsung menekan panggilan video pada whatsapp Prilly calon istrinya.
Senyum Ali seketika mengembang saat melihat wajah cantik wanita yang baru saja dia lamar beberapa jam yang lalu itu.
"Bentar Mas! Aku ke kamar dulu."
Prilly terlihat bergerak menuju kamarnya tanpa memutuskan sambungan video call mereka. Ali memilih diam dan memperhatikan gerak-gerik calon istrinya yang sedang menutup pintu kamarnya.
Sesaat kemudian Prilly sudah duduk nyaman di atas ranjangnya dan bersiap melanjutkan pembicaraan dengan Ali.
"Udah?" Tanya Ali tanpa mengalihkan pandangannya dari Prilly yang mengangguk di seberang sana.
"Makasih loh Mas ya berkat telfon dari kamu aku bebas dari Mama-mama cantik kita." Prilly terkekeh geli diseberang sana yang membuat senyum Ali ikut terbit.
Keduanya saling memandang pada layar ponsel yang masing-masing memperlihatkan tampilan mereka.
"Kamu manis pakek piyama boneka beruang itu."
Tawa Prilly terdengar berderai hingga menular pada Ali. Jujur Ali sangat menyukai interaksi mereka yang tak canggung lagi ini. Prilly benar-benar sudah membuka hati untuk menerima Ali.
"Makasih loh Mas ya."
Ali tersenyum lebar. "Tapi nanti kalau kita sudah nikah Mas nggak akan ijinin kamu pakai apapun jika malam sudah tiba." Ujar Ali sambil mengerling genit pada calon istrinya.
Wajah Prilly sontak memerah di seberang sana sebelum teriakannya terdengar hingga membuat tawa Ali meledak setelahnya.
"Mas Ali mesum!! Mama Ratna Mas Ali mesumin aku ini!!"
*****
Ngebut banget ngetik sampe lupa update, 😊😆
Cerita ini endingnya di Pdf ya nggak bisa mikir buat jadiin ending di pdf dan di watt seperti biasa, maklum saya lagi masa-masa pemulihan hati pacsa kehilangan Adik semata wayang saya.
Harap maklum yaaa..
Yang masih mau pdf ini masih bisa list ke wa ya 081321817808

KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Hati
RomanceStory terbaru aku setelah Lingkar Cinta jangan lupa dibaca yaa.. Ceritanya juga nggak kalah seru dengan ceritaku yang lainn.. Terima kasih..