Empat Belas

472 40 4
                                    

"Kyaaa... bagaimana sih cara masaknya?" dengus Ara frustasi dengan tangan masih terus sibuk men-scroll layar handphone mengenai resep makanan. Beef Lasagna. Ara sedang mencoba memasak menu tersebut di akhir pekan ini. Pagi-pagi sekali dia sudah pergi belanja sendiri ke supermarket untuk membeli bahan yang diperlukan. Ara tidak meminta bantuan pelayan, ia ingin mencoba melakukannya sendiri. Ini adalah pertama kalinya dia belajar memasak, padahal selama ini tidak pernah sekalipun dia masuk dapur jika tidak mengambil makanan yang sudah siap sedia. Namun sudah satu jam lebih, makanan itu sampai sekarang tidak terlihat wujudnya. Sejak tadi ia hanya menontoni bagaimana cara memasak makanan tersebut dari Youtube. Ingin segera mencoba, namun entah kenapa dia selalu tidak percaya diri. lagi dan lagi dia menonton video itu.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

"Ehh mampus!!!" kejut Ara, ponsel ditangannya hampir jatuh

Ellard mendekat, mengambil ponsel Ara yang masih memutar tutorial video seorang wanita yang sedang memasak lasagna. Ellard mengangkat sebelah alisnya, menatap Ara lalu bahan masakan yang masih berada di dalam plastic belanjaannya dari supermarket tadi.

"Lasagna— kau tidak tahu cara memasak makanan semudah ini?"

Ara nyengir, ia mengaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.

"E-enggak. Tapi ini mau belajar buatnya," cicit Ara

"Jadi kenapa belum mulai?"

Lagi, Ara menggaruk tengkuknya. "waktu liat videonya keliatan gampang gitu, tapi pas mau mulai... kok jadi ribet yahh,"

Ellard berdecak, "makanya langsung dicoba, bukannya diliatin terus. Gimana mau jadi,"

Ellard memasukkan ponsel Ara kedalam saku celananya lalu mengeluarkan satu per satu bahan yang masih berada di dalam plastic belanjaan istrinya. Dari belakang Ara memperhatikan apa yang dilakukan suaminya itu.

"Jangan cuma lihat, cepat cuci dangingnya biar aku yang siapkan bumbu,"

"Siap bos" seru Ara begitu bersemangat.

Ellard hanya bisa menggeleng melihat betapa antusiasnya Ara. Apalagi saat melihat wajah dan senyum polos istrinya itu. Sebenarnya sudah sejak tadi dia berdiri diruangan pembatas dapur sambil menyandarkan satu sisi kepala ke dinding. Ara sama sekali tidak menyadari kehadirannya disana yang sudah lama memperhatikan keseriusan gadis itu menonton Youtube sambil sesekali menggerutu kesal. Bibirnya tersenyum tipis setiap kali melihat bibir mungil itu komat-kamit hingga akhirnya ia tidak tahan lagi menunggu lalu menghampiri pekerjaan istrinya yang tak kunjung terselesaikan. Ia sangat tahu Ara sama sekali tidak bisa memasak.

****

Satu jam kemudian diatas meja telah tersaji Beef lasagna, spaghetti dan tortellini. Italian food. Dengan kemampuan memasaknya, Ellard menambah dua jenis menu lagi untuk makan siang mereka. Ara berdecak kagum ketika melihat semua makanan itu. Tatanannya rapih dan sangat mengugah selera.

"Woah... aku tidak menyangkah kalau kau ternyata sangat mahir memasak," puji Ara sambil bertepuk tangan bangga

Ellard menarik kursi kemudian duduk disebelah Ara yang telah menyendokkan makanan ke dalam piring mereka berdua.

"Hmm... makan dan pastikan ini semua harus habis,"

"Ohh itu pasti," Ara mengangguk semangat, segera melahap hidangan didepannya dengan antusias. "Hemm... ini enak sekali,"

Ellard menyunggingkan senyum, sebelah tangannya mengusap lembut puncak kepala istrinya yang begitu lahap sebelum kemudian ia juga ikut makan.

"Terimakasih buat makanannya, hari ini aku kenyang banget. Sering-sering ya masak seperti ini," celetuk Ara setelah menghabiskan semua makanan yang mereka masak tadi tanpa bersisa. Sementara Ellard hanya makan sedikit.

Mencintaimu itu SakitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang