Tujuh Belas

438 44 7
                                    

Love yahhh
HAPPY READING
.
.
.

"Apa?? tiga bulan??" teriak Ellard tanpa sadar, ia menggebrak meja

"Si sialan ini! Pelankan suaramu. Bayiku baru saja tidur" sentak suara di sebrang sana

Ellard menghembuskan nafas kasar. Ia kembali menatap pada panggilan video di laptopnya

"Ayolah Bella, enggak sampe tiga bulan juga kali. Aku enggak bisa,"

"Itu sudah waktu yang tercepat. Tapi kalau kamu gak terima, ya sudah. It doesn't matter for me" Bella mengedikkan bahu santai

"Kami baru menikah, masa harus pisah dalam waktu selama itu. aku enggak tahan ditinggal selama itu"

"Kamu yang gak tahan atau adik kecilmu itu yang gak bisa jauh-jauh dari rumah barunya?" godah Bella menaik turunkan alisnya

"Ck, memang apa bedanya" decihnya malas. Teman perempuannya yang satu ini memang selalu berucap frontal.

Bella terbahak keras. "Tidak ada cara lain. Aku memiliki bayi yang tidak bisa kutinggal. Dan kalau kamu tetap menginginkan aku yang melatih istrimu— yah cara satu-satunya adalah dengan mengirimnya kesini. Come on dude, Cuma tiga bulan. Gak sampai setahun. Berkorban demi istri pahala tahu. Lagi pula kamu juga yang akan untung kalau istrimu berubah semakin cantik "

Ellard mendesah malas. "Aku sebenarnya tidak menginginkan dia melakukan ini. Tapi aku juga tidak bisa melihatnya bersedih ketika tiap kali direndahkan,"

Bella menganguk-anggukkan kepala "Ya aku bisa mengerti apa yang dirasakan istrimu. So, berarti kamu yang harus mengalah. Trust me, aku bisa mengubahnya menjadi seperti bidadari dalam waktu tiga bulan."

"Baiklah, nanti akan kukabari lagi."

"Ok, I'll wait. Byeee"

Sambungan berakhir. Ellard menyugar rambutnya kasar. Bella adalah seorang Stylist pribadi yang kebanyakan di sewa oleh para artis ternama. Salah satu teman dekatnya dulu di Harvard. Ia lebih mempercayai Bella sebagai pendamping program diet Ara dan melatinya dalam berpenampilan. Dia tidak ingin mengambil resiko. Istrinya harus ditangani langsung oleh pakarnya. Namun yang menjadi kendalanya adalah ia harus merelakan Ara-nya untuk tinggal selama tiga bulan di Italy bersama Bella. Berhubung karna perempuan itu tidak bisa meninggalkan bayinya yang baru saja lahir dua bulan lalu.

Arghh... kenapa jadi rumit begini sih

****

Ara baru keluar dari kamar mandi setelah membersihkan dirinya. Sementara Ellard berada di kasur— memangku laptopnya dengan kacamata baca yang bertengger di hidung mancungnya. Ara menghela langkah ke arah ranjang dan langsung berbaring disisi Ellard. Berbaring menyamping ke arahnya. Sebab lelaki itu tidak suka dipunggungi.

Menyadari kehadiran istrinya, Ellard tersenyum kecil. Ia segera mematikan laptop dan meletakkannya diatas nakas beserta kacamatanya. Ia menaikkan selimut, bergerak kearah Ara, lalu mengecup keningnya sekilas sebelum kemudian memeluk tubuhnya erat.

"Sayang"

Ara mendongak "Hm"

"Kamu serius mau ikut pelatihannya?"

Ara mengangguk "kenapa?"

"Tidak bisa dibatalkan?" masih mencoba peruntungan

Ara meraih alis tebal Ellard dan mengelusnya "Bisa. Kalau kamu tidak mau muncul bersamaku di depan orang banyak" ungkapnya terlampau tenang

"Mana bisa!" protes Ellard tidak suka

"Kalau begitu aku harus melakukannya— tidak ada cara lain. Aku sudah bertekad tidak ingin membuatmu lebih malu lagi dengan kemunculanku bersamamu."

Mencintaimu itu SakitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang