Sembilan

504 34 0
                                    

John F. Kennedy International Airport – Queens, NEW YORK | 10.00 Am

Suasana bandara yang begitu riuh menolong Aurora menyamarkan suara isakannya yang saat ini tengah dipeluk oleh Leo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana bandara yang begitu riuh menolong Aurora menyamarkan suara isakannya yang saat ini tengah dipeluk oleh Leo. Gadis itu sesenggukan dan tangan Leo dengan lembut terus mengusap puncak kepala gadis itu memberi ketenangan.

"Uda ah, jangan nangis lagi. Malu tahu dilihat orang-orang," gurau Leo

"Biarin," Ara tidak peduli

"Cih, tapi setidaknya kamu ingat dong suamimu juga ada disini dari tadi liatin kayak mau nelan kita tuh," bisik Leo

Ara mengerjap. cepat-cepat melepas pelukannya lalu memutar tubuh menghadap sosok lelaki yang sejak tadi berdiri disana dengan kedua tangan dimasukkan kedalam saku. Tatapan lelaki itu sulit diartikan. Ara tidak dapat memahaminya. Astaga, kenapa dia bisa melupakan keberadaan suaminya itu. Padahal dia datang ke bandara ini bersama dengannya. Ellard bersikeras ingin menemaninya ke bandara meskipun Ara sudah berulangkali menolak karna dia tahu suaminya itu adalah lelaki yang sangat sibuk. ditambah lagi dia takut kelepasan kendali seperti saat ini contohnya.

Ara menelan ludahnya susah payah ketika mengingat tingkahnya yang sedikit atau memang berlebihan saat ingin melepas kepergian Leo. Dia bertingkah bak seorang gadis yang tidak rela ditinggal pergi jauh oleh kekasihnya. Belum lagi matanya yang masih sembap karna banyak menangis. Sementara kekasih Leo yang sebenarnya tidak bersikap seberlebihan dirinya. Sara juga ada disana. Tepatnya disamping Angel dan Ellard.

Ara semakin gugup ketika Ellard melangkah mendekat kearahnya. Ellard menundukkan sedikit tubuhnya yang tinggi, mengusap jejak air mata diwajah istrinya.

"ah lihatlah, istriku ini sudah seperti zombie sekarang karna kebanyakan menangis. Ternyata Leo sebegitu berharganya hmm," ucap Ellard santai namun menusuk

"Sa—sayang, ak—aku, aku..." Ara terbata dengan suaranya yang masih serak. Mendadak kosakatanya habis begitu merasakan aura yang tidak biasa dari lelaki yang biasanya selalu mengeluarkan seringain jenakanya.

Tanpa diduga, Ellard menarik tengkuk Ara lalu menyatukan bibir keduanya sebelum kemudian melumatnya sedikit lama. Melihat kelakuan sepasang suami istri itu, Angel menyeringai gelih. Sementara Sara langsung mengalihkan tatapannya pada Leo yang saat itu sudah membuang pandangannya ke samping. Sara bisa melihat salah satu tangan Leo yang terkepal kuat menahan sesuatu dalam dirinya yang siap meledak ketika melihat gadis yang dicintainya berciuman dengan lelaki lain didepan matanya. Sara tahu Leo terluka lagi.

"Ssttt... aku mengerti. Kalian sudah bersama sejak kecil, jadi wajar kalau kau berat melepas kepergian sahabatmu itu bukan?" Ellard tersenyum manis setelah melepaskan bibir mereka. Kemudian menarik Ara kesisinya dan merangkul erat bahu istrinya yang masih terlihat shock itu.

"Terimakasih selama ini sudah menjaga istriku. Sekarang kau tidak perlu mengkahwatirkannya lagi karna sudah ada aku yang akan menjaganya," ujar Ellard disertai senyum tipisnya pada Leo

Mencintaimu itu SakitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang