Written by imaginewho527
Ini hanya sebuah kisah mengenai anak ibu pertiwi, yang memiliki beragam kekayaan dan pastinya dikenal seluruh dunia.
Jakarta, salah satu provinsi yang ada di pangkuan ibu pertiwi, yang mencapai penduduk terpadat bahkan ketika malam hari sudah tiba.
Di salah Satu jalan berbentang dengan lampu gemerlap terang menghiasi. Toko kue yang cukup ramai dan terkenal di penjuru nusantara tampak sibuk lelaki berparas cantik, manis, dan tampan di waktu yang bersamaan sibuk memilah bahan untuk membuat pesanan kue dari salah seorang pelanggan.
Bukan dirinya tak mampu membayar banyak pekerja, namun dirinya hanya tak ingin membuang waktu hanya dengan berdiam di rumah, menunggu sang suami pulang dengan raut lelah yang menerpa wajahnya.
Dengan membantu induk toko kue yang ia dirikan cukup lama dirinya tak merasa sia-sia mendirikan toko kue yang sudah memiliki banyak cabang.
"Renjun, bolehkah aku meminta tolong kau membantu membuat kue pesanan ini?" Ujar Jaemin, seorang lelaki yang membangun usaha ini, sambil tangannya mengarahkan mixer untuk mengaduk adonan kue yang sudah ia takar agar merata seluruhnya.
Renjun sang sahabat hanya mengangguk, tak repot baginya membantu membuat kue di waktu senggang yang ia punya, bahkan berkat Jaemin sang sahabat ia dapat memasak dan membuat kue dengan terampil.
"Bagian mana aku harus membantu?" Tanya sang pemilik nama Renjun sambil menghampiri.
Jaemin tersenyum kemudian berkata "Tolong oleskan loyang di rak sana tiga ukuran besar, sedang dan kecil dengan margarin ya" setelahnya Jaemin melanjutkan pekerjaan sebelumnya.
Renjun kemudian berdiri di samping Jaemin dengan loyang tiga ukuran berbeda ditangannya sudah ada satu wadah berisikan margarin yang siap ia oleskan.
"Gimana kabar Jeno? Akhir-akhir ini aku jarang melihatnya" Ujar Renjun disela kebisingan yang berasal dari berbagai macam sifat di dapur.
Toko hari ini cukup ramai pengunjung, dan Jaemin menghendle salah satu kue pesanan pelanggan.
"Dia baik, dan karena sedang menjalankan proyek pembangunan cabang perusahaannya dia semakin sibuk akhir-akhir ini, bahkan lupa dengan kesehatan tubuhnya" Jaemin menjawab di sertai cibiran kecil dan Renjun menanggapi dengan tawa jenaka.
Disela perbincangan mereka, Jihoon salah satu karyawan menghampiri kemudian berkata "Tuan, ada seorang ibu yang tengah mengandung muda menanyakan bolehkah ia bertemu seseorang yang telah membuat kue macaron yang ia beli?"
Jaemin kemudian menanggapi dengan anggukan dan senyum kecil di bibir tipisnya.
"Tolong katakan pada malaikat cantik itu untuk menunggu, setelah aku membersihkan diri aku menyusul" setelahnya Jihoon pamit undur diri menyampaikan pesan.
"Jun, aku boleh minta tolong untuk melanjutkan pekerjaanku sebentar? Aku janji akan kembali dengan cepat"
"Tentu, ambil waktumu sebanyak yang kau butuhkan. Aku akan menyelesaikan adonan kue ini semampuku"
Setelah Jaemin berkata terima kasih dirinya menghampiri sang malaikat yang tengah mengandung itu, cukup banyak yang mereka bicarakan, beserta pujian yang menurut Jaemin terlalu tinggi sampai ke langit.
○°•●°
Saat ini pukul delapan lewat tiga puluh menit, itu tandanya Jaemin harus pulang meski toko kuenya tetap buka tentu dengan orang kepercayaannya yang menghandle.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Together With Nominfess
Fanfiction☆.。.:* Special Edition .。.:*☆ This book brought to you from the collaboration with a twitter autobase; @nominfess_ Come, and hope you'll find a little things called happiness in these simple love stories about the lover and his dearest. ©2020 withno...