written by tooclosetoomuch
Warning!
· 18+
· Harsh words
Sembari membuka pintu kamarnya, Jaemin tertawa dalam hati, mengingat kejadian tadi siang di depan gerbang universitasnya. Seorang perempuan tua menghampirinya dengan wajah terkejut dan mata yang menyiratkan kekhawatiran.
Tangan Jaemin digenggam erat, berkata dengan suara yang penuh ketakutan "nak, apakah benar hari ini ulang tahunmu yang ke dua puluh satu?"
Jaemin hanya mengangguk mengiyakan dan tersenyum tipis. Diam-diam merutuki Jaehyun yang telat menjemputnya.
"dengar pesanku baik-baik, akan datang seseorang ke rumahmu hari ini. Jangan buka pintunya, bersembunyi lah dalam kamar. Tunggu sampai kau mendengar kepakan sayap yang berlalu pergi, baru kau boleh keluar. Kau mengerti, anak muda?"
Jaemin menatap perempuan tua itu dengan tatapan bingung, bertanya dengan suara yang serak karena kurang minum, "kenapa?"
Wajah perempuan itu terlihat lebih pias seolah baru mendengar matra penyiksa, melepaskan tangan Jaemin dan mengatur nafasnya, "yang akan datang padamu adalah putra dari iblis Asmodeus, iblis adalah makhluk yang berbahaya. Mereka licik dan akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan."
Dalam hati Jaemin tertawa, ia tahu dengan baik apa itu iblis, terutama Asmodeus, mengingat dirinya yang berkali-kali melampiaskan nafsu pada siapapun yang menarik perhatiannya di club. Sebelum ia bertemu dengan seseorang, tentu saja.
Dengan nada lugu, Jaemin bertanya, "Asmodeus? Kenapa dia akan datang padaku?"
Perempuan itu menolah ke kanan dan kiri, memastikan tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka. "Raja iblis yang satu tingkatan di bawah Lucifer. Yang bertanggung jawab dengan hasrat seksual manusia. Karena kau rupawan, nak. Setiap seratus tahun sekali, mereka akan memilih seseorang untuk mereka bawa ke neraka, menjadi tawanan hingga bertemu ajal."
Ketika mata Jaemin menangkap kedatangan mobil kakaknya, ia segera pamit sembari berusaha meyakinkan bahwa ia akan menuruti apa yang dikatakan perempuan tua itu.
Dan disini lah Jaemin sekarang, bergelung di balik selimut tebalnya, berkonsentrasi pada layar laptop yang sedang menampilkan film Iron Man 3 sembari mengunyah cokelat batang pemberian Jaehyun sebagai permintaan maaf karena meninggalkannya sendiri di rumah karena Jaehyun harus menghampiri kekasih manisnya yang tiba-tiba demam.
Hingga terdengar ketukan di pintu utama keluarga Na itu, membuat Jaemin bangkit, menimbang-nimbang memilih membuka pintu atau tidak.
Pada akhirnya Jaemin beranjak dan menyambar cardigan coklat tuanya dan membuka pintu depannya.
Dan pemandangan yang ia lihat adalah seorang pemuda tampan, dengan rambut merah maroon dengan model under cut. Dengan kaos hitam lengan pendek dan jeans hitam yang membalut tubuh tegapnya dengan sempurna. Bahkan Jaemin hanya sebatas dada pemuda itu.
Senyum Jaemin merekah sempurna, saat pemuda di hadapannya tersenyum tipis dan memberikan kotak berukuran sedang yang sudah dihiasi pita berwarna merah darah.
Merendahkan tubuhnya, dan berbisik di telinga Jaemin, "selamat ulang tahun, sayang"
Jaemin tertawa kecil, dan mengecup pipi pemuda itu cepat. "terimakasih, Jeno"
Dan segera meraih tangan Jeno ke dalam rumahnya.
Jeno ini adalah seseorang yang mampu membuat jantung Jaemin berdebar kencang setiap kali mereka bertemu atau bahkan hanya sekedar mengingatnya, seseorang yang membuat perutnya dipenuhi kupu-kupu yang berterbangan, seseorang yang mampu membuatnya jatuh cinta pada pada kali pertama mata mereka bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Together With Nominfess
Fanfiction☆.。.:* Special Edition .。.:*☆ This book brought to you from the collaboration with a twitter autobase; @nominfess_ Come, and hope you'll find a little things called happiness in these simple love stories about the lover and his dearest. ©2020 withno...