written by aigunana
Ini adalah pertemuan pertama bagi mereka sejak sepuluh tahun yang lalu. Canggung, itu lah yang di rasakan oleh Jeno dan Jaemin saat pertama kali bertemu.
"Kamu menunggu lama?"
Pemuda manis itu berbalik menatap pria yang sekarang berada di hadapannya, berdiri dengan senyuman teduhnya. Masih sama seperti 10 tahun yang lalu. Jaemin memberikan senyuman terbaiknya.
"Tidak, aku juga baru sampai."
Hening. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Meskipun berteman sejak lama rasa canggung tetap lah ada.
"Lama tidak bertemu... Jaemin..."
Jaemin bersyukur kerinduannya selama ini telah terbayar.
"Iya.. Bagaimana kabarmu Jeno?"
"Aku baik, tidak dengan kakiku." Jeno menepuk kakinya pelan.
"Kakimu?"
Lelaki itu tersenyum. "Iya, kakiku, tidak baik-baik saja. Tepat 10 tahun yang lalu aku pindah untuk menjalani pengobatan, maaf meninggalkanmu saat itu." Jeno menatap netra teduh Jaemin.
Meninggalkan kota tempat kelahirannya sangat lah sulit, yang berarti ia juga meninggalkan sahabatnya. Awalnya Jeno tidak ingin pindah, namun penyakit yang di deritanya yang membuatnya harus pergi meninggalkan semua kenangan indah nya di tempat ini. Namun siapa sangka ia akan kembali lagi ke sini, dan tentunya bertemu dengan orang yang sangat special dalam hidupnya, Na Jaemin.
Pertemuan mereka di habiskan dengan menceritakan kenangan masa lalu, membuka memori lama. Menceritakan kehidupan mereka masing-masing. Seketika suasana menjadi hangat mengusir rasa canggung yang mereka alami dari 15 menit yang lalu.
"Apa yang kamu kerjakan sekarang? Kuliah atau kerja?" Jaemin bertanya sambil memakan es krimnya.
"Untuk sekarang ini, tidak keduanya. Tapi ayah memintaku untuk menggantikan jabatannya."
"Kau sangat beruntung Jeno."
Lelaki pecita kucing itu tersenyum. "Lalu bagaimana denganmu Jaemin?"
"Bekerja di café kakakku, tidak ada yang bisa aku lakukan untuk saat ini."
Setelah berbincang cukup lama akhirnya mereka memutuskan berpisah.
🍃
"Jaemin tolong bawakan pesanan ini ke meja nomor 12."
"Baik kak."
Pria manis itu mengantarkan pesanan seperti yang di perintahkan Ten. Saat ingin kembali Jaemin tidak sengaja menabrak seseorang yang membuat lengan kirinya terluka akibat goresan tampan yang di pegangnya. Jaemin meringis kecil kemudian berjalan terburu-buru menuju halaman belakang café.
"Jaemin kamu baik-baik saja?"
Jaehyun berjalan mendekati Jaemin. Dengan cepat Jaemin menutup lukanya. " Aku tidak apa-apa kak."
"Bohong. Kamu terluka lagi? Sini kakak liat."
Jaehyun menarik tangan Jaemin yang tertutup sapu tangan. "Kamu berdarah Jaemin! Ayo pergi ke rumah sakit!"
Jaemin menolak namun Jaehyun lebih kuat, ia menarik Jaemin membawanya ke rumah sakit.
Di sana Jaemin di periksa oleh dokter lalu di berikan suntikan. "Apa obatmu sudah habis tuan muda Na?"
"Ah iya dokter Kim, aku lupa membeli obatnya lagi."
"Tidak apa, aku akan memberikannya untukmu. Syukurlah darahnya bisa berhenti dengan cepat. Jaga dirimu dengan baik nak."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Together With Nominfess
Fanfiction☆.。.:* Special Edition .。.:*☆ This book brought to you from the collaboration with a twitter autobase; @nominfess_ Come, and hope you'll find a little things called happiness in these simple love stories about the lover and his dearest. ©2020 withno...