✎ Neo Monkees

1.2K 108 5
                                    

written by  jaeminuman


NA Jaemin adalah laki-laki manis berusia enam belas tahun. Ia periang dan sangat menyayangi semua makhluk hidup. Oleh sebab itu, ia bergabung dengan Neo Monkees, kelompok sirkus paling terkenal pada tahun 1950-an. Ia biasa melakukan atraksi dengan hewan-hewan buas, bahkan ia memiliki singanya sendiri. Singa itu bernama Jerome. Jantan, besar, dan akan mengaum jika kau mendekatinya kecuali jika kau adalah Na Jaemin yang memiliki rambut sebahu karena terlalu cinta pada hewan bersurai panjang bermama singa.

Jerome benar-benar buas, tetapi tidak lebih buas daripada manusia itu. Ya, manusia berjenis kelamin laki-laki yang berambut ikal dan kini mendekati Jaemin secara diam-diam saat lelaki manis itu sedang memandikan dan mengajak Jerome berbincang.

"Jerome, kau tahu Lee Jeno? Ia sangat handal dalam bidang akrobat dan ia tampan. Apakahー Hmphh!"

"Diam. Aku akan membukan bekapan ini, tetapi kau harus berjanji untuk tidak berteriak atau menjerit, anak manis."

Jaemin melirik ketakutan pada laki-laki kekar di belakangnya. Laki-laki berusia kepala tiga itu memandang Jaemin dari atas ke bawah sambil tersenyum aneh. Jerome mengaum dan laki-laki itu mengancam Jaemin untuk membuat singanya diam.

"Diam, Jerome." ucap Jaemin dengan suara bergetar.

"Ya. Diam kau, singa sial. Bukankah majikanmu ini adalah santapan malam yang sangat lezat?"

Dan malam itu Jaemin sangat menyesal karena dia adalah satu-satunya lelaki berwajah manis di kelompok sirkus yang tidak memiliki anggota wanita itu.


🤡


"Ada apa lagi denganmu?" Jeno yang baru saja selesai berlatih mendudukkan dirinya di sebelah Jaemin yang tampak melamun.

"Aku sedang sakit."

"Sakit apa?"

Jeno yang tadinya menatap para pemain sirkus yang masih berlatih kini mengalihkan pandangannya pada Jaemin karena laki-laki manis itu tak kunjung menjawab.

"Hey, kau menangis." Jeno mengelus kepala Jaemin yang berusaha menahan agar tangisannya tak mengeluarkan suara, "Bagian tubuh yang mana yang sakit?"

"Semuanya." Jaemin menyandarkan kepalanya di dada kawan seumurannya, "Seluruh tubuhku hancur setelah diperkosa olehnya."

"Siapa?"

Jaemin tidak menjawab. Yang ia ingat adalah nada suara Jeno saat itu sangatlah tajam.

🤡

Hari itu, di mana Neo Monkees baru saja menyelesaikan pertunjukan mereka di salah satu sudut kota. Semua anggota merasa lelah dan perlu istirahat yang cukup, tetapi laki-laki itu lagi-lagi memaksa dan memaksa Jaemin.

"Pak Harry, bagaimana jika istri anda tahu?" kata Jaemin takut-takut sambil menyingkirkan tangan besar itu dari tubuhnya.

"Ia tidak akan tahu. Lagipula jika ada istriku di sini, mengapa juga aku harus menggunakanmu?"

Jaemin terus memberontak hingga tangan besar Harry mendarat di wajah kecilnya. Bahkan tangan Harry berukuran sama dengan wajah Jaemin dan tenaganya jauh lebih besar hingga mampu membuat Jaemin hampir pingsan dalam satu pukulan. Ia hendak menyakiti si manis lagi, tetapi laki-laki bertubuh tinggi itu terdiam karena beberapa detik setelah tangannya mengenai wajah Jaemin, sebuah tangan juga mengenai wajahnya. Tatapan nyalang ia berikan pada manusia yang berani-beraninya melakukan hal itu padanya.

"Kau berani memukulku?!" Harry bangkit berdiri.

"Anda juga berani memukul anak tak bersalah itu." jawab Jeno santai yang dibalas oleh Harry dengan ludahan.

✔️Together With NominfessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang