written by sugarbunnyna
"Jeno-ya" Pria mungil dengan wajah manis dan mata yang berbinar itu bersandar ke bahu yang ada di sampingnya
"Hm?"
"Kau tahu besok tanggal berapa?" Pria mungil itu bertanya pada pria yang ia sandari.
"Hm? Apa itu. Aku rasa tidak ada yang spesial hari besok"Wajah Jaemin berubah cemberut. Ia mengangkat kepalanya dari bahu sang kekasih. Kekasih? Ya, kekasih.
"Ck, aku mau kembali ke kamarku saja" Jaemin mencoba berdiri, namun Jeno menahannya.
"Kenapa kau kembali? Ini masih jam 8 malam dan juga bintang terlihat sangat indah di taman ini. Kembalilah bersamaku nanti. Lagipula, siapa yang akan mengantarmu hm?" Oh, Lee Jeno dengan mulut berbisanya itu benar-benar membuat Jaemin muak.
Ah, ngomong-ngomong perkenalkan. Mereka, Jaemin dan Jeno. Sepasang kekasih yang popular di rumah sakit Seoul. Menjalin hubungan sejak 5 bulan lalu.
Tunggu, rumah sakit? Ya, rumah sakit. Na Jaemin, pasien tunanetra dengan lemah jantung sejak lahir. Lee Jeno, pasien 1 tahun di rumah sakit itu dengan kanker paru-paru yang dideritanya sejak 4 tahun yang lalu.
Mereka bertemu di rumah sakit itu 7 bulan yang lalu, atau tepatnya saat Jaemin masuk ke dalam rumah sakit itu. Keduanya saling mencintai bahkan saat mereka pertama kali bertatap muka. Dan puncaknya, 5 bulan yang lalu, di tempat yang sama seperti saat ini mereka tempati, Jeno mengungkapkan semua isi hatinya.
"Diamlah disini beberapa saat lagi, aku ingin menikmati waktuku bersamamu sebelum aku meninggalkanmu"
"Yak kenapa kalimatmu seperti itu? Kau ingin meninggalkan aku eoh? Jangan sekarang, nanti saja saat aku sudah selesai berulangtahun. Lagipula kau belum mengucapkan selamat ulangtahun padaku. Kau bahkan tidak ingat kapan ulangtahunku" Jeno tertawa kecil. Jaeminnya sangat lugu.
"Ara, aku tahu bahwa ulangtahunmu itu besok. Jangan khawatir, aku akan menjadi orang pertama mengucapkan ulang tahun padamu."
"Kau yakin?"
"Hmm, jika aku tidak lupa" Wajah Jaemin kembali cemberut. Inilah yang tidak ia suka dari Jeno, Jeno selalu saja bercanda bahkan saat ia sedang serius.
"Iya iya aku tidak akan lupa. Aku akan memberimu hadiah yang sangat besar, bahkan kau tidak akan melupakan hari besok. Kau tidak akan melupakan hadiah yang aku berikan padamu."
Wajah Jaemin berbinar lagi, meskipun ia tidak bisa melihat hadiah yang Jeno berikan, tapi ia bisa merasakan bahwa hadiah yang Jeno berikan itu sangat besar dan isitimewa."
****
"Jaemin, bangunlah" Dokter yang sejak lama merawat Jaemin itu menggoyangkan badan Jaemin hingga Jaemin terbangun.
"Dokter?" Lihatlah, Dokter Kim bahkan terpana dengan wajah Jaemin yang meskipun bangun tidur, tapi masih tetap menawan.
"O-Oh aku ada kabar baik untukmu"
"Eoh? Apa itu?"
"Kau, sudah mendapatkan donor untuk matamu Jaemin-ah"
"J-jinjja?" Dokter Kim menganggukan kepalanya. Meskipun Jaemin tidak bisa melihatnya, tapi ia yakin Jaemin bisa merasakannya.
"Hmm, kita akan melakukan operasinya 1 jam lagi"
"Secepat itukah?" Tanya Jaemin heran
"Ya, jadi, ayo bersiap" Jaemin terlalu senang dan bahagia karena setelah 3 tahun ia tidak bisa melihat, akhirnya ia bisa merasakan indahnya dunia ini lagi. Ia bahkan lupa dengan sesuatu yang besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Together With Nominfess
Fanfiction☆.。.:* Special Edition .。.:*☆ This book brought to you from the collaboration with a twitter autobase; @nominfess_ Come, and hope you'll find a little things called happiness in these simple love stories about the lover and his dearest. ©2020 withno...