✎ The Second Emperor

1.5K 155 6
                                    

Written by piechynana

#author.notes
Cerita ini gak berfokus ke fluffy moment nomin, jadi, kalau udah mulai ngerasa bosen bacanya, bisa skip aja kok, it's ok. But, thanks before yang mau baca ceritanya <3
And Happy Birthday Na Jaemin <3

────────────────────────────────────────


Bulan purnama bersinar sangat terang malam ini. Menemani laju kencang kereta kuda mewah yang dapat dipastikan membawa sosok bangsawan dengan kedudukan penting.

Sosok itu hanya duduk tenang di dalam sana. Mata cantik gemerlap nya melirik ke luar jendela, menikmati pemandangan yang dilalui sepanjang perjalanan.

"Seorang tiran?" Dia berbisik pelan disusul sebuah tarikan pada bibir.

Tak memakan waktu lama, akhirnya ia sampai di tujuan. Dengan seorang pengawal yang membukakan pintu dan dua lain nya menjaga di sisi kanan kiri, kakinya berpijak tegas menuruni tangga.

Pintu terbuka, menampilkan suasana ramai serta beragam gaun yang mewarnai bagian dalam aula yang membentang besar. Berbagai tatapan mengarah kepadanya. Para gadis bangsawan menatap dengan penuh puja, sebagian tetua menatap segan, dan sebagian lagi menatap hormat.

Seorang duke berwajah rupawan dengan kepiawaian yang sudah tersohor tentu saja akan menarik banyak perhatian. Tidak semua menyukai, tapi tidak menghilangkan fakta bahwa masih ada segelintir bangsawan yang tetap bijak.

"Lihat siapa ini." Pria berpipi gembil tiba-tiba menghampiri. "Salam kepada Duke Jaemin Navara yang banyak dipuja oleh para gadis diseluruh benua," ucapnya dengan nada mengejek.

"Oh, astaga." Jaemin tertawa pelan. "Saya tidak bermaksud membuat Count Haechan Elonio merasa tersaingi."

"Bagaimana mungkin saya bisa bersikap begitu." Giliran Haechan yang tertawa menanggapi.

Jaemin mengulum bibir. "Count Elonio juga tentu tidak kalah pesona dari saya."

"Cukup dengan semua etiket berbasa-basi." Haechan mendekatkan diri. "Bagaimana perasaanmu?" tanyanya.

"Maksudmu?" Keduanya kini mengambil segelas anggur yang ditawarkan oleh pelayan, juga beberapa kue sebagai hidangan untuk menemani berbincang.

"Apa lagi? Ini pesta perayaan kemenangan perang, kaisar kita yang dirumorkan seorang tiran pasti akan datang," tutur Haechan.

Jaemin tersenyum tenang menanggapinya. "Kau penasaran?" tanya Jaemin.

"Tentu saja," balas Haechan sembari memasukkan sepotong kue kecil ke dalam mulut.

Pipi gembilnya ikut bergerak seiring ia mengunyah.

Jaemin menatap ke arah pintu di belakang singgasana yang mulai terbuka. "Sepertinya rasa penasaranmu akan terjawab." Dia menyimpan gelas di meja dekat mereka. "Kaisar sudah datang."

Bertepatan dengan itu, seorang pejabat meniup terompet kecil sebagai tanda bahwa kaisar telah tiba. Suara di aula mereda. Semua pasang mata menatap fokus bercampur penasaran dengan sosok yang akan muncul.

Dari semenjak kaisar yang sekarang belum menduduki takhta, hanya segelintir orang saja yang mengetahui wajahnya. Banyak beredar rumor bahwa putra mahkota memiliki wajah yang buruk rupa, sehingga ia tidak pernah terlihat. Tetapi, banyak juga rumor yang berkata bahwa wajahnya sangatlah tampan.

Karenanya, banyak sekali bangsawan dan rakyat yang penasaran akan sosok sang putra mahkota. Hingga pada akhirnya, kaisar pun meninggal karena penyakit yang telah menggerogoti sekian lama. Setelah itu, putra mahkota naik tahkta menjadi kaisar, namun, ia langsung pergi berperang selama kurang lebih satu tahun setengah.

✔️Together With NominfessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang