Written by ibunominmh
"Gak jadi?" Jaemin mempoutkan bibirnya. Sebenarnya hari ini dia dan Jeno ada janji untuk mengunjungi Lotte World. Tapi, telepon yang Jaemin dapat dari Jeno, berhasil membuat mood nya hancur.
"Maaf ya, sayang. Aku kemarin habis main fustal dan aku jatuh. Aku kira bakal gakpapa, dan masih bisa sembuh setelah kemarin di urut, nyata nya kaki aku keseleo parah. Ini juga aku mau ke rumah sakit bareng Aya, sekalian ngecheck siapa tau bisa langsung diobati"
Jaemin menghela napasnya kasar. Disisi lain, dia juga gak tega dengan Jeno karena kondisinya yang sedang tidak baik baik saja. Disisi lain, dia juga merindukan Jeno. Kesibukan keduanya membuat mereka sulit bertemu. Sekarang, sudah ada waktu longgar, rupanya sama saja. Jaemin percaya dengan statement "Manusia bisa berencana, tapi hanya tuhan yang berkehendak"
"Harus dengan Aya? Nana bisa kok nemenin Jeno"
"Gak perlu, sayang. Rumah kamu ke aku juga jauh banget."
"Kak Mark mana?"
"Biasa, ngebucin" terdengar kekehan Jeno diseberang sana.
Lagi lagi, Jaemin menghela napasnya kasar. Benar kata Jeno, rumah mereka cukup jauh. Bisa menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam, dan juga sebenarnya Jaemin lupa letak rumah Jeno, maklum dia baru sekali kesana.
Kalau kalian kira Jaemin cemburu? Tidak. Seorang Na Jaemin gak semudah itu cemburu dengan sahabat dekat Jeno. Tapi, Cuma sedikit gak rela kalau Jeno pergi dengan gadis itu. Ya, Cuma sedikit, kok.
"Yaudah deh, kabarin aku ya kalau gimana gimana nya. Awas aja kalau kamu nutupin sesuatu ke aku!"
"Iya Na, yaudah aku tutup ya. Kamu jangan lupa makan oke? Besok aku kerumah kamu deh hehe. I love you"
"Bener yaaa? Hihi I love you too, bae"
><
Sudah 3 hari Jeno gak ada kabar, 2 hari lalu Jeno juga membatalkan kunjungan nya kerumah Jaemin. Alasannya masih sama, karena kaki nya sakit. Mau gak mau, Jaemin harus menghela napas kecewa. Dia sangat merindukan Jeno, tapi kenapa untuk bertemu dengan kekasihnya itu, sangat susah? Gak biasanya juga Jeno tiba-tiba membatalkan kunjungan nya kerumah Jaemin. Jeno adalah typical orang yang gak bisa menahan rindu kepada Jaemin, dia juga yang mungkin bisa dalam seminggu itu full untuk kerumah Jaemin, selagi dia tidak sibuk.
Jaemin baru saja sampai dirumah, dengan muka yang di tekuk sukses membuat Jisung ㅡadik nyaㅡ menatap heran Jaemin. Jaemin tidak menggubris tatapan adik nya, dan berlalu memasuki kamar nya. Baru saja dia berbaring di kasurnya dan ingin tidur, Jaemin harus menelan kenyataan pahit yang dia dapat. Dia cukup tercekat mendapatkan panggilan telepon dari Aya, sahabat dekat Jeno. Aya mengatakan kalau Jeno akan dioperasi besok. Jaemin kacau, kaget, dan sedih dalam waktu bersamaan. Dia masih menangis dengan telpon yang masih tersambung dengan Aya.
"Kasih tau Nana rumah sakit nya, Aya. Nana mau kesana"
"Na, rumah sakit Jeno cukup jauh. Ini udah malam, apa Nana mau Jeno marah pas tau Nana kesini malam-malam begini? Lagian Jeno nya udah bobo Na"
"Na-na bisa b-bareng Jisung hiks atau R-renjun, lucas dan haechan, oh a-atau kak m-mark hiks" Jaemin menangis pilu. Dia ingin bertemu kekasih nya, apa salah?
"Halo Nana, ini Kak Mark. Nana dengerin kak Mark ya, sayang" Mark mengambil alih telepon dari Aya, dan mencoba menenangkan Jaemin
Jaemin ngusap air mata nya kasar, "Kak.. N-ana mau k-kesana hiksss" Jaemin mencoba sekuat tenaga untuk gak menangis lebih kencang. Dia menggigit bibir bawah nya, supaya bisa meredam isakan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Together With Nominfess
Fanfiction☆.。.:* Special Edition .。.:*☆ This book brought to you from the collaboration with a twitter autobase; @nominfess_ Come, and hope you'll find a little things called happiness in these simple love stories about the lover and his dearest. ©2020 withno...