Happy reading!
"Awali hari-hari mu dengan senyuman,
Bukan dengan kesedihan."
~Zean Ganteng~.
Hari ini adalah hari yang paling dinanti-nanti oleh seluruh siswa kelas 12 Ips4. Dikarenakan mereka mendapatkan jam pelajaran penjas, semua siswa kelas 12 Ips4 berkeliaran di seluruh penjuru SMA Dirgantara.
Contohnya saja Zean dan anggota inti VOLKAS lainnya, mereka tengah duduk-duduk di pinggir lapangan basket. Memperhatikan Tian yang masih main basket.
"Eh si tian ga capek apa," ujar Daren tidak tau pada siapa.
"Mana gua tau," balas Vay cuek.
"Jan ngegas bambank!" balas Daren.
"Sapa juga yang ngegas anjing!" balas Vay tidak terima.
"Nenek lo!" ujar Daren tidak bersahabat.
"Woi kok jadi ribut kamvank!" lerai Reon yang pusing sendiri melihat dua makhluk Astral ini berkelahi.
"Noh temen lu gada akhlak!" ucap Daren sembari menunjuk wajah Vay dengan jari tengahnya.
"Fucekk boy fucekk!" sambar Kerald sembari mengacungkan jari tengahnya.
Zean pusing sendiri saat melihat kegoblokan para teman-teman tidak ada akhlaknya. Ia berniat pergi ke warung Pak Pede untuk menenangkan pikirannya.
"Ze lu kemana?" tanya Reon padanya.
"Pak pede," balas Zean cuek.
Mereka semua berdiri dari duduknya dan mengikuti langkah kaki Zean.
"Eh kayak ada yang tinggal deh," ujar Kerald pada teman-temannya.
"Paan?" balas Vay cuek.
"TIANNNN!"teriak Kerald memanggil Tian yang tengah asik bermain bola berwarna orange itu.
Karena mendengarkan namanya di teriaki, Tian jadi tidak fokus pada bola dan beralih mencari asal suara tadi.
Ternyata Kerald yang meneriaki namanya, Tian hanya mengangkat sebelah alisnya tanda bertanya "ada apa?"
"Lu ikut enggak kita mau ke warung pak pede, Zean teraktir," ujar Kerald mengadi-ngadi.
Mendengarkan kata teraktir mata Tian langsung berbinar, dan membuang asal bola yang ada di tangannya.
"Ahhhhh Zean baik deh," ujar Tian sembari berlari ke arah teman-temannya.
Mendengarkan namanya di sebut-sebut Zean langsung menatap tajam Kerald yang cengar-cengir seperti orang kesetanan.
"Teraktir pala lo!" ujar Zean sembari memberikan tatapan tajam pada Kerald.
"Sekali kali lah bos," mohon Kerald.
"Gak!"
"Gua doa'in dah lu cepet jadian sama si Keyra," ujar Kerald.
"Nah kalo menyangkut Rara gua mau," ujar Zean dengan mata berbinar ketika mengingat ekspresi kesal Raranya.
"Dasarrr bucennnnn!" umpat mereka berlima bersamaan.
Zean hanya cengar-cengir, tetapi saat melihat Zean menjadi lebih terbuka ada rasa senang di hati mereka. Berkat perempuan yang bernama Keyra Zean bisa menjadi pria yang lebih terbuka dan sering tersenyum.
Mereka bertujuh berjalan ke warung pak Pede tak lupa dengan percakapan receh yang diucapkan oleh Reon dan Vay.
"Pakkk Pedeeee Reonnnnn Gantengggg Kombekkkk!" teriak Reon dari depan pintu warung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZEANDRA||OPEN PO||
Romance❝𝐃𝐢𝐩𝐞𝐫𝐬𝐚𝐭𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐬𝐞𝐦𝐞𝐬𝐭𝐚, 𝐝𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐩𝐢𝐬𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐩𝐞𝐧𝐜𝐢𝐩𝐭𝐚.❞ "Boleh janji satu hal sama gue?" tanya Keyra pelan, yang membuat Zean mengangguk mantap. "Apasih yang engga buat calon istri." "Gue serius, Al...