2O. zwanzig

568 117 8
                                    

Tolong hargai karya gue ya, seenggaknya vote doang udah bikin semangat lanjutin cerita ini apalagi kalo komen😭

Tolong hargai karya gue ya, seenggaknya vote doang udah bikin semangat lanjutin cerita ini apalagi kalo komen😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abaikan : Udah tidur?
Abaikan : Gue gak bisa tidur

Ini udah jam setengah 12 dan gue juga gak bisa tidur karena insomnia.

Abaikan : Nonton yuk?

Hmmm boleh juga

Gue keluar dari kamar menuju lantai bawah lebjh tepatnya sih ruang keluarga. Rupanya disana Renjun udah duduk di sofa. Ketika dia menyadari kehadiran gue, telapak tangannya menepuk sofa disebelahnya. Gue melangkah lalu duduk dengan ragu disebelahnya.

Renjun terus menatap gue, lumayan bikin salting sih. "Nonton apa?" tanya gue mencairkan suasana.

"Horror."

Ah sial, gue takut banget kalo nonton horror. Apalagi kan ini udah malem. Kalo gue nolak, pasti Renjun ngira gue penakut.

Saat film mulai, kita sama sama fokus. Tanpa gue sadari, gue memeluk lengan Renjun. Sedetik kemudian, gue melepas pelukan gue sambil berdeham.

"Kenapa dilepas? Takut kan?"

"Nggak tuh," ketus gue.

Namun..
















"ASTAGHFIRULLAH SETAN KAMPRET!" pekik gue saat setannya muncul di layar tv. Suer bikin jantung copot aja. Renjun malah ngetawain gue ah malu, ketauan banget kan kalo gue penakut.

"Tidur aja kalo lo ngerasa ngantuk," katanya yang cuma gue balas dehaman.

Pertengahan film, kedua mata gue udah gak kuat lagi buat melek dan akhirnya semua jadi gelap.

Hoaaammmzzz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoaaammmzzz

Nyawa gue belum ngumpul, gue meraih ponsel dan melihat jam. Seketika gue langsung sadar, ini udah jam 7 pagi. Gue bakal terlambat ke sekolah. Saat gue hendak beranjak dari kasur, gak sengaja gue menoleh ke samping..

HAH?! KENAPA BISA SERANJANG SAMA DIA NJIR?!

Jangan jangan..

Waktu gue liat pakaian gue, lengkap. Huft, untunglah nggak terjadi suatu hal yang nggak diinginkan.

ephemeral +renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang