VOTE nya sayangkuuuh Kayaknya bakalan lanjut author's pov deh:"
Sunday..
Waktu tak terasa, yang lagi kemah udah pada pulang ke rumahnya masing masing termasuk Renjun. Semua badannya terasa pegal, you know lah kemah kan tidurnya bukan di kasur empuk tapi di tanah, cuma modal karpet doang.
Baru aja pulang, dia gak sengaja mendengar orang tuanya berbicara serius. Kalo pun gak ada sangkut pautnya dengan Renjun, pasti dia tidak akan menguping.
"Bagaimana pun Renjun harus jadi Direktur utama perusahaan, by. Kalo nggak, jadikan dia CEO di perusahaan baru yang kamu rencanakan itu."
"Nanti aku diskusikan lagi sama Winwin. Semoga aja dia setuju."
Raut wajah Renjun terlihat gak senang, impiannya adalah menjadi seorang arsitek. Dengan bakat menggambar dan otaknya yang encer itu dia pasti bisa meraih impiannya.
"Bun, Renjun gak mau terjun ke dunia bisnis Papa."
"Tapi sayang ini demi masa depan keluarga kita. Coba kamu liat usaha Winwin selama ini, dia sukses menjalankan bisnis Papa. Sekarang perusahan kita bisa bersanding sama perusahaan Gold Medalist."
"Kalian cuma mentingin perusahaan! Kalian gak pernah mentingin keinginan Renjun!" tegas Renjun, dia pun pergi tanpa mengindahkan teriakan dari Papa dan Bundanya.
Renjun mengambil koper dan baju bajunya dari walk in closet. Terdengar seperti anak anak tapi dia benar benar berniat kabur dari rumah. Selesai packing, Renjun mulai menyeret kopernya keluar dari kamar.
"Mau kemana lo?"
Mampus, tercyduck duluan sama Winwin.
"Bukan urusan lo. Urusin aja tuh perusahaan. Jangan cepuin ke bokap sama nyokap."
Tanpa sepengetahuan orang tuanya, Renjun kabur bersama mobil ferrari nya dan pergi menuju ke apartemen. Mulai saat ini dia ingin hidup sendiri tanpa harus menuruti aturan dari orang tua nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Daritadi Nara menunggu balasan dari Renjun karena dia sedikit khawatir. Takutnya terjadi sesuatu sebelum Renjun pulang ke rumah. Astagfirullah Nara! Gak boleh mikir gitu!
Chat aja belom di bales. Boro boro dibales, dibaca aja kagak.
Posisi Nara kali ini sedang terlentang di kasurnya sambil menatap langit langit kamar. Tiba tiba terdengar suara dari ponselnya, ternyata pesan dari Renjun. Senyuman Nara mengembang.
Junjun❤
Udah nyampe rumah?| Kalo cape langsung istirahat | Jangan main game!|
|Iya sayang |Perhatian banget sih pacar gue |Lagi ngapain?