Eh gereget banget sumpah 🤐
Karena author tau rasanya digantung itu gak enak. Jadi update lagi😭💚Nara selalu membuka kotak yang berisi kalung dan juga sticky note secara diam diam tanpa sepengetahuan suaminya. Setiap kali melihat kedua benda tersebut, dada Nara terasa sesak.
Seharusnya kalung ini dikasihin langsung sama orangnya. Dia gak sempet ngasihin kalunyanya ke Nara. Sayang sekali, orang itu udah gak ada dari sejak lama. "Renjun.. Don't you miss me?"
Lalu gimana caranya kalung ini ada di tangan Nara?
Setelah Renjun meninggal, Winwin pernah membereskan barang barang milik Renjun dan dia menemukan kotak ini. Karena ada sticky note di dalamnya, dia pun membaca itu.
Hei kesayangan, Lee Nara!
Seneng kan dikasih hadiah?
Harus dipake tiap hari ya
Awas kalo nggak!
Gue ambil lagi kalung ini
Terus gue kasih ke orang lainFrom Renjun
cowok paling ganteng,
paling pinter,
paling cool dan..
paling tinggi:)Seperti yang tertulis di sticky note itu, disebutkan nama Nara. Tentu aja Winwin berpikir kalo kalung ini buat Nara.
Karena dulu sempet ada kesalahpahaman antara Nara sama Wendy, sekarang hubungan mereka baik kok. Malahan Nara kerap kali berkunjung ke rumahnya Wendy dan Chanyeol. Nanti bakal dijelasin deh di bonus chapter.
"Nara?" panggil seseorang.
Nara hendak nyembunyiin kalung itu tapi keburu tercyduck suami, yaudah dia mah pasrah aja.
"Gak usah disembunyiin, aku udah tau kok," ucap suaminya sambil mengelus lembut surai panjang milik Nara. Dia duduk di sisi ranjang di samping Nara.
Nara menundukkan kepala, "Maaf.." lirihnya. Tanpa sadar air matanya menetes.
Suaminya menengadahkan dagu milik Nara hingga terlihat jejak air mata dan hidung Nara yang memerah. "Aku tau, kamu kangen sama mantan kamu kan? Gapapa.. aku bisa ngerti kok." Dia membawa Nara kedalam dekapannya.
Nara melepas pelukannya, "Maafin aku Jaem.. aku belum bisa ngelupain dia. Maaf aku juga belum bisa menjadi istri yang baik buat kamu. Aku merasa berdosa."
Selagi Nara berbicara, Jaemin hanya menatap Nara sambil tersenyum. Tau kan Jaemin kalo lagi ngomong sama orang demen banget eye-contact. Auto meninggoy:(
Selama ini, Nara jarang memikirkan Jaemin meskipun dia adalah suaminya. Dia juga belum pernah membuatkan Jaemin sarapan karena Nara sering kali melamun, gak baik kan kalo lagi masak tapi malah melamun?
Ah pokoknya Nara gak pernah ngurus Jaemin, malahan Jaemin yang mengurus Nara. Seperti membuatkan sarapan, tapi kalo pekerjaan rumah mah Nara yang ngerjain. Padahal Jaemin itu orang sibuk, yaiyalah dia kerjaannya dokter.
Sampai sekarang pun mereka belum pernah melakukan hubungan suami istri. Ketika mereka tidur, ada bantal guling yang selalu menjadi pembatas diantara mereka. Bahkan ciuman pun Jaemin belum pernah berani tanpa seizin dari Nara.
Ibu jari Jaemin menghapus jejak air mata di pipi Nara, "Gak papa, kita bisa pelan pelan ya. Seiring berjalannya waktu, kamu pasti bisa jadi istri yang baik asalkan kamu ada keinginan buat belajar." Nara mengangguk.
Perlahan, Jaemin mengikis jarak diantara mereka sampai hidung mereka menyatu. "Boleh?" izin nya yang dibalas anggukan oleh Nara.
Untuk pertama kalinya, bibir Jaemin menyentuh bibir milik Nara. Bekas Renjun udah gak ada ya:(
Awalnya hanya kecupan, tapi Jaemin melumatnya. Tangan Jaemin menekan tengkuk Nara untuk memperdalam ciuman mereka. Namun, tiba tiba saja Jaemin berhenti.
"Kenapa?" tanya Nara.
"Aku takut kamu belum siap," jawab Jaemin membuat Nara malu malu. Iya sih Nara belum siap. Kata orang orang 'hubungan suami istri' itu sakit, Nara takut.
Terdengar suara nada dering dari ponsel Nara. Di layarnya tertera nama Siyeon. Tanpa basa basi, Nara pun mengangkat teleponnya.
"Ada apa Yeon?"
"Heh lo dateng kan ke acara pernikahan gue sama Jeno?"
Wajah Nara terlihat batu menyadarinya. "Iya ya untung lo ngingetin!"
"Tuhkan, au ah udah H-1 nihh!" suara Siyeon terdengar seperti sedang merajuk.
"Iyaa nanti gue dateng bareng Jaemin kok," ucap Nara menatap Jaemin. Yang ditatap hanya bisa menaikkan salah satu alisnya karena dia gak tau apa yang dibicarain Nara sama Siyeon.
"Nah gitu dong! Ditunggu kedatangannyaa!! Bye Nara!!"
"Byeee!!"
Lalu telepon terputus. Nara meletakkan ponselnya di atas nakas.
"Dateng kemana?" tanya Jaemin.
Nara tersenyum, "Ke pernikahan Siyeon besok, kamu ada waktu luang kan?"
Jaemin mengangguk. Dia pun mencubit pipi Nara karena gemas. "Ihh sakit Jaem!" rengek Nara membuat Jaemin terkekeh.
Jaemin beranjak dari tempat ia duduk dan menuju kemar mandi yang ada di kamar ini, "Aku mandi duluan ya atau mau mandi bareng?" tawarnya sambil tersenyum simpul.
Nara menatap tajam Jaemin, dia hendak melempar bantal ke arah wajah tampan suaminya tapi Jaemin keburu masuk ke dalam kamar mandi sambil ketawa.
Tanpa sadar, kedua sudut bibir Nara terangkat.
Mulai sekarang aku bakal berusaha buat jadi istri yang baik buat kamu, Jaem..
Tenang, akan ada bonchap cuma kebanyakan flashback gitu:)
KAMU SEDANG MEMBACA
ephemeral +renjun
Fanfic[completed✔] [teenlit] Katanya dijadiin babu tapi kok malah dijadiin pacar juga? ⚠️ judul lama : enemy Cerita gaje dan cheesy Highest rank🏆 #1 - ephemeral ©slemontea, 2020