O4. vier

691 124 20
                                    

Yang ini slow up maap. Tolong banget nih budayakan VOTE sebelum baca ya yorobunn😣

- Happy Reading -

Selagi gue siap siap buat berangkat sekolah, gue bersenandung. Kirain hari ini akan jadi hari yang menyenangkan bagi gue. Baru aja mau buka pintu rumah ehh ternyata ada orang yang paling ngeselin di dunia ini.

Siapa lagi kalo bukan Renjun, sang musuh bubuyutan?

Huft, sampe kapan gue harus ngalamin nasib buruk? Gue menatap tajam matanya sambil bertanya 'apa?' tanpa mengeluarkan suara, ya kayak nyolot gitu lah. Dengan tatapannya yang datar dia minta suatu hal, "Buka blokirnya cepet"

Arah pembicaraannya gue tau, soalnya semalem gue blokir kontak dia, "Gak mau tuh," tolak gue sambil meletin lidah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arah pembicaraannya gue tau, soalnya semalem gue blokir kontak dia, "Gak mau tuh," tolak gue sambil meletin lidah.

Tanpa permisi Renjun malah narik gue, ya gue berontak lah enak aja main skinship. Meskipun gue udah berontak tapi itu gak berhasil, gue berakhir ada di mobilnya. Ketika gue mau buka pintu mobil, ternyata udah dikunci.

Gue menarik napas dan menghembuskannya kasar, "Mau lo apa?"

"Gosah nanya. Inget lo masih babu gue!" tegasnya sambil menyalakan mesin.

Gue cuma bisa meringis meratapi nasib, "Aisshh.. sialan lu," umpat gue diam diam. Mata gue melirik sedikit ke arah samping -tepatnya ke arah Renjun, dia malah menyeringai. Apa apaan anjir?!

Selama di perjalanan menuju sekolah, gak ada yang memulai percakapan. Pada akhirnya kita sampai di tujuan. Ketika Renjun keluar dari mobil, para degem langsung liatin dia termasuk gue.

Dia populer? Oke, gue akui itu. Dia terkenal bareng gengnya. Di sekolah ini emang banyak banget geng dan lo harus pinter bergaul aja soalnya suka ada yang menyesatkan.

Kaki gue mulai ngelangkah, gue dilempari ranselnya Renjun dan itu berhasil mengenai muka gue. "Bawain ya babu," kampret emang. Mau protes tapi dia pergi mendahului gue, sekarang gue cuma bisa ngekorin dia dari belakang.

Kedua tangannya masuk ke dalam saku celana dan dia berjalan sambil menengadahkan dagu memberi kesan songong. Anehnya, para degem malah suka. Apasih yang bikin mereka suka dari ni orang? Yang ada bikin eneg.

Fyi aja nih, sebelum kelas gue, gue harus ngelewatin kelas dia dulu. Nyampe di kelasnya Renjun, gue lempar aja tuh ransel ke mukanya. Bodo amat dia teriak manggil gue.

Udah waktunya buat shalat dzuhur, para siswa siswi pergi ke masjid sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Udah waktunya buat shalat dzuhur, para siswa siswi pergi ke masjid sekolah. Untuk memasuki masjid, alas kaki harus dilepas. Sepatu yang gue pake, gue simpan di rak sepatu.

Padahal ya masjid sekolah tuh terbilang gede, tapi masih aja ngantri buat shalat. Alhamdulillah sih kalo misalnya masjid rame, cuma ya males nunggu giliran aja. Terkadang gue shalat di kelas karena gak mau istirahat gue kepotong:')

Selesai shalat, masih tersisa waktu 15 menit buat istirahat. Namun..

"Som, sepatu gue kok gak ada ya?"

Somi udah beres pake sepatunya, sementara gue masih telanjang kaki, "Masa sih?" dia menghampiri gue.

"Padahal tadi gue nyimpennya di samping sepatu lo," ucap gue sambil mencari. Sedetik kemudian gue baru nyadar, "Jangan jangan.."

Tiba tiba Ryujin menghampiri kita, dia keliatan cape abis lari lari kayaknya. Dia lagi datang bulan, makanya tadi gak ikut ke masjid, "Hah.. Hah.. Ra.. Itu.." omongannya jadi gak jelas karena suara napasnya.

"Lo atur napas dulu dah," suruh Somi.

"Sepatu lo!" seru Ryujin.

"Dimana?!" tanya gue panik.

"Di tiang bendera!"

Astaga dragon:(

Dengan kaki telanjang, gue berlari ke lapangan -entah ada apa yang pasti di tempat ini banyak orang. Ketika gue melihat ke atas tiang bendera bener aja, ada sepatu gue yang menggantung disana.

"Woy sepatu siapa tuh?"

"Ngakak banget dah"

"Aiisshh.. SIAPA YANG NGELAKUIN INI HAH?!" teriak gue ke kerumunan itu. Gatau malu ya? Bodo amat njiirr.

"Si Nara ya?"

"JAWAAAB!!" tapi gak ada satupun yang jawab, mereka malah ngeliatin gue aja. Bahkan mereka bisik bisik:)

"Apaan nih ribut ribut?" tanya seseorang dengan santainya. Rupanya itu Renjun, disusul sama temen temennya, Jeno, Haechan, Jaemin, Chenle, Jisung ini dia geng nct dream. (woy jangan fanchat!):'v

Sambil berkacak pinggang, gue mendekati Renjun dkk, "Ohh jadi kalian yang gantung sepatu gue di atas sana?" tanya gue.

Sempat kontak mata sama Haechan, dia menunjuk dirinya dan memberi tanda silang dengan kedua tangannya (:🙅‍♂️). Meskipun dia gak pembelaan diri pun, gue masih nganggap Haechan sabahat kok karena gue percaya dia gak ikutan soal ini.

Perlahan wajah Renjun mendekati telinga gue, "Kalo lo pengen sepatu lo balik, buka blokirnya," bisiknya, yang bikin telinga gue geli. Abis itu dia tersenyum, yang gue yakini itu adalah senyum iblis! Gak ada jiwa jiwa malaikatnya!

Jadi dia ngerjain gue biar gue buka blokir kontaknya? Gitu? Huh.. Kekanak kanakan banget emang!

 Kekanak kanakan banget emang!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ephemeral +renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang