31. einunddreißig

454 74 15
                                    

DOUBLE UPDATE. Jangan lupa VOTE nya karena author gak suka gantungin kalian😊
Mulai chapter kali ini author's pov ya

Selesai shalat dzuhur, Siyeon memang pergi ke toilet. Awalnya dia hanya ingin buang air kecil saja akan tetapi dia mendengar seseorang sedang berbicara di telepon. Mau nggak mau dia diam di bilik kamar mandi untuk menguping sampai akhir.

"..."

"Tikus mati? Ogah ah gue jijik."

"..."

"Jiheon?" pikir Siyeon.

"Iya juga ya. Dia pasti takut terus mewek ahaha."

"..."

"Yaudah iye."

"..."

"OK, Nakyung. Misi pasti berjalan lancar."

Suara pintu tertutup, Jiheon udah pergi dari kamar mandi ini dan Siyeon pun bisa kleuar dari bilik kamar mandi tanpa ketahuan menguping.

"Nakyung ganggu Nara lagi, berarti dia tau kalo Nara masih pacaran sama Renjun? Tapi tau darimana? Apa jangan jangan waktu Nakyung liat hp nya Nara?"

.


.

.

(flashback)

Di jam pelajaran olahraga, semua ponsel di kumpulin di satu tempat. Diberikan waktu istirahat selama 10 menit, tentu aja para siswa gak akan diam aja. Di kesempatan ini, mereka pergi ke kantin untuk jajan.

"Jiheon, gue nitip minum!" seru Nakyung. Karena yang menjaga semua ponsel ini adalah dirinya. Dia melihat lihat keadaan yang lumayan sepi, baru deh dia mengambil salah satu ponsel.

Ponsel itu gak memiliki kunci keamanan, jadi bisa dengan mudahnya dihidupkan. Di wallpaper ponsel itu muncul foto Nara yang sedang tersenyum lebar. "Ck, bodoh. Gak pake password ataupun fingerprint."

Nakyung membuka aplikasi chat. Di posisi teratas, ada kontak bernama Junjun❤. Karena dia begitu penasaran, dia membuka isi chat itu.

Junjun❤

|Apa itu karena gue juga?

Bukan kok|
Ini masalah gue sama Siyeon|
Lo gak ikut ikutan jadi jangan ikut campur|
Kalo lo bantuin gue|
Kita gagal badutin Nakyung|

|Lo serius?

Tangan Nakyung mengepal. Selama ini dia tertipu oleh Renjun dan Nara. Karena gemas, dia menutup aplikasi chat dan menampilkan lagi wallpaper fotonya Nara tersenyum lebar. "Lo pikir lo pinter boongin gue? Liat aja senyuman itu bakal pudar dari wajah lo!"

"Hp nya Nara mau lo apain?"

"Wah temen barunya? Gak nyangka ya lo bisa khianatin gue semudah itu padahal dulu kita udah janji bakal bertiga terus tapi sekarang lo milih Nara?"

"Nara itu baik dan tulus temenan sama gue bukan kayak kalian! Gue salah udah bergaul sama lo berdua. Pura pura baik padahal aslinya buruk. Lo bukan bocah kan? Jadi jangan ganggu Nara cuma gara gara cowok!"

"Merinding nih gue. Sifat baiknya bahkan nukar ke lo haha," Nakyung menghampiri orang itu. Beberapa kali dia mendorong tubuh orang itu dengan jari telunjuknya, "Lo siapa ya ngatur ngatur gue? Ohh si Siyeon penghianat yang sekarang udah insaf dan jadi baik hati."

"Sadar Nakyung! Lo udah dibutain sama cinta! Jangan ngelewatin batas, pasti akan ada akibatnya."

Nakyung tertawa puas, lalu sedetik kemudian dia memasang wajah datarnya, "Urus aja urusan lo sendiri."

ephemeral +renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang