「 *O1. AZARGAS 」

7.8K 316 34
                                    


• A Z A R G A S •
「 *O1. AZARGAS

Langit mendung siang itu tak dihiraukan arak-arakan bermotor sekumpulan remaja berseragam putih Abu-Abu. Sorakan serta nyanyian khas mereka terus di kumandangkan di sepanjang jalan menuju Istana mereka, SMA Rawikara.

Puluhan motor berwarna biru mengisi lapisan terbelakang, sementara di sisi dalam diisi oleh 3 baris beraturan motor berwarna hijau. Semakin meruncing ke depan, 4 motor berwarna hitam mendominasi di barisan depan. Dan di titik teruncing arak-arakan itu, motor ninja berwarna merah memimpin.

Bendera elang dan singa yang berdampingan terus berkibar di sepanjang jalan membuat siapapun tahu siapa mereka ini.

AZARGAS.

"AZARGAS!! AZARGAS!!! AZARGAS!!! MUDA!! JAYA!! KAYA!! " Kata-kata ini terus diucapkan tanpa lelah. Senyum penuh kemenangan terukir di wajah mereka meskipun tidak terhitung berapa banyak luka dan darah tertinggal disana.

"AZARGAS!!!" Suara berat melengking dari arah depan arak-arakan itu disambut kepalan tangan yang mengarah ke atas langit oleh anggota-anggotanya.

"BEBAS! BADASS! SARKAS! " Slogan AZARGAS terdengar dengan jelas di setiap penjuru.

Kembalinya Jeffandra Wardhana Alpierro, jantung AZARGAS yang berada di lapisan terdepan itu menjadi simbol kemenangan telak atas penaklukan DERGASI dari SMA Adibrata.

Kembali memasuki kandang mereka, AZARGAS disambut oleh seluruh siswa SMA Rawikara. Tatapan kekaguman, sekaligus kengerian di mata mereka sudah menjadi hal biasa bagi AZARGAS.

Satu persatu motor dengan stiker elang dan macan itu berbaris rapi seiringan dengan sorakan baru oleh siswa siswi. Bak Raja di bumi paripurna, ketika selangkah kaki Jeffandra menginjak tanah, di depan matanya pula sebuah jalan dibuka khusus untuknya.

Namun, tidak ada yang memperhatikan bahwa diujung jalan yang dibuka khusus untuk Jeffandra, berdirilah seorang gadis dengan tatapan kesalnya.

"Jeffandra!! "

Panggilan itu spontan membuat si pemilik nama menghentikan langkahnya. Si gadis berjalan menghampiri Jeffandra masih dengan pantauan seluruh siswa Rawikara.

Siapa lagi yang berani menemui seorang Jeffandra jika bukan Adara.

"Lo ngerokok di sekolah lagi? " Tanya Adara sambil mengangkat bungkus rokok di tangan kanannya.

Jeffandra hanya menatap malas manik mata cantik milik Adara. Masih dengan kedua tangan di saku celananya, Jeffandra berlalu meninggalkan Adara diikuti antek-anteknya.

"Bersyukur lo ngga mati hari ini, Ra" Bisik Bara, salah satu antek dan teman dekat Jeffandra yang merupakan ketua divisi 1 atau disebut Gajendra di AZARGAS.

Tanpa berniat mengejar Jeffandra, Adara meremas bungkus rokok yang tak lain adalah milik laki-laki bak raja itu. Hari ini pun ia diacuhkan, sama seperti hari-hari kemarin. Entah apa yang dikejar gadis ini dari seorang Jeffandra, yang pasti bukan soal pamor atau kekuasaan.

Diacuhkan adalah hal biasa dan justru wajar menurut Adara. Kali ini pun ia tetap pada pendiriannya. Tidak goyah sedikitpun atau bahkan takut melihat sorot mata tajam Jeffandra. Apapun yang terjadi ia tidak akan menyerah mendapatkan sepatah kata yang akan keluar dari bibir laki-laki dingin itu.

AZARGAS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang